Saturday, December 13, 2014

Wayang Orang

Akhirnya keturutan juga melihat seni pertunjukan yang satu ini, Pagelaran Wayang Orang. Kalau biasanya wayang kulit (bukan kulit orang). Menarik sekali pertunjukan ini, perpaduan gerakan tari dan drama yang menjadi satu. Bagi anak zaman sekarang, mungkin akan asing dengan pertunjukan seperti ini. mereka lebih sering menonton film di bioskop. 
lebih menarik lagi karena pertunjukan ini menggunkan bahasa jawa tingkat tinggi atau kromo alus. meskipun telingga ini sedikit roaming, 90% percakapan dengan mudah dimengerti. Namun, melihat penonton yang kebanyakan adalah anak-anak muda, terdengar bisik-bisik mereka, "Ngomong opo kuwi?". hmm.. wajar sih, mereka gak paham dengan bahasa yang digunakan dalam pagelaran wayang orang ini. sebab, mereka sudah terbiasa dengan bahasa 4LaY macam ini. atau mereka biasa menggunakan bahasa suroboyoan atau bahasa jawa tingkat rendah "ngoko". 
Meskipun, beberapa percakapan dari wayang sendiri tidak menggunakan bahasa kromo alus jawa timur-an. Sejenak berfikir dengan usulan salah satu pemain wayang dalam dialog selingan dalam pagelaran ini. "bagaimana kalau pagelaran wayang menggunakan bahasa indonesia?". bagi saya sendiri, akan sangat kehilangan ruh-nya pagelaran wayang ini. sebab nantinya akan sama saja dengan drama biasa. terus apa bedanya ?. Jika anak muda sekarang sudah kehilangan budaya leluhur, akan generasi selanjutnya masih mengenal ?
saya jadi teringat tema Kenduri Cinta di Taman Ismail Jakarta, "LELUHUR MASA DEPAN". Pertanyaannya dalah "Apakah yang akan ditinggalkan LELUHUR MASA DEPAN?"


0 comments:

Post a Comment