Saturday, January 31, 2015

Rumah kedua

Hayy.... sekarang saya punya rumah baru :)
baharudinfahmi.wordpress.com
silahkan berkunjung untuk sekedar menikmati "kopi kata" dan "camilan paragraf". duduk bersama sekedar bergurau, kelakar segar, suara kelisahan dan omongan khas cangkrukan warung kopi. Suara penuh kemerdekaan. Boleh ngomong apa saja..
maaf kalau masih sedikit berantakan, maklum rumah baru..
silahkan datang, selamat datang...

Wednesday, January 28, 2015

Hari Ini, Esok, dan Masa Lalu

manusia memang hidup dalam garis waktu yang tidak bisa ia lepas darinya. hingga Hasan Albannna mengungkapkaan waktu adalah kehidupan. Kehidupan manusia yang bergerak dalam garis waktu yang tidak mandheg itulah kemudian terjadi perubahan atau dalam rumusan fisika kita kenal delta t. Ketika manusia pada titik (0,0), artinya adalah sekarang, hari ini dan apa yang sedang terjadi pada waktu itu. Sehingga titik (1,0) adalah masa depan karena ia belum ada disana dan titik (-1,0) adalah masa lalu yang baru saja ia tinggalkan saat dia berpindah dalam delta t. Selalu seperti itu, berulang-ulang hingga manusia itu mati dan tidak mampu lagi berpindah. Hari ini, Esok dan Masa Lalu adalah tiga kondisi yang selalu mengikat manusia. Kehidupan yang dinamis terhadap waktu membuat seseorang yang sekarang berbeda dengan ia saat sedetik lalu, berbeda dengan sedetik yang akan datang meskipun dalam tempat yang sama. Hingga kalau hari ini orang-orang teriak #saveKPK dan menghujat kepolisian sangat tidak logis karena menganggap orang-orang di KPK tidak akan berubah dari mulai di sumpah sampai hari ini. Sebab meraka manusia bukan malaikat.
Sejenak kita lupakan igauan tentang KPK tadi, sebab memang tidak menarik membahasnya. Dalam kaitannya tiga dimensi waktu yang berbeda-beda tadi, kita akan bisa mengambil sebuah pelajar an berharga soal bagaimana kita harus memperlakukan hari ini, esok dan masa lalu. mbah-mbah biyen sudah pernah mengajarkan tentang bagaimana seharusnya kita melihat ketiga dimensi waktu tersebut. kalau kita masih ingat tentang nasihat mbak kita dulu pasti berbunyi seperti ini, misal kita wegah sekolah. "awakmu saiki gak gelem sekolah, sok-sok arep dadi opo!. Mbah mu biyen bla..bla..". kalau kita terjemahkan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini, "Kamu sekarang tidak mau sekolah, besok-besok mau jadi apa!. Mbak kamu ini dulu.. bla..". Kalau kita cermati susunan waktu dalam nasihat itu adalah Sekarang (tidak mau sekolah), Esok (Besok mau jadi apa), Masa Lalu (mbah mu dulu). Hari ini, Esok, Masa Lalu.
Masih ingat dengan kisah Nabi Khidir ?. Mungkin bisa dibaca lagi dalam Al-Qur'an surat Alkahfi. Beliau adalah yang oleh Allah SWT diberikan Ilmu laduni dan kemudian ditunjuk untuk menjadi mentor dari Nabi Musa. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa dalam proses mentoring itu ada 3 SKS yang harus diselesaikan oleh Nabi Musa yang oleh mentornya hanya boleh ikut mentoring syarat sabar. Singkat cerita, Nabi Musa akhirnya diterima menjadi mentee Nabi Khidir untuk menyelesaikan 3 SKS tersebut. Nabi Khidir mengajak Nabi Musa untuk menuju suatu tempat yang jauh sehingga harus menempuh perjalanan laut dan darat. Hingga akhirnya mereka berdua sampai pada suatu pelabuhan penyebrangan. Nabi Khidir yang terkenal karena kealimannya dipersilahkan oleh pemilik kapak terbaik disitu dan diikuti Nabi Musa untuk ikut penyebrangan. Ditengah perjalanan saat sedang asyik berkeliling kapal, Nabi Khidir tiba-tiba melubangi kapal tersebut dan kemudian menambalnya. Nabi Musa heran tanpa sadar langsung keluar pertanyaan dan serta merta Nabi Musa mendapat nilai E untuk SKS pertama. Setelah sampai tempat tujuan, kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan. Hingga sampai pada suatu perkampungan, yang saat itu sedang ada banyak anak kecil bermain dengan asyik, tiba-tiba Nabi Khidir mendatangi salah satu dari anak-anak itu dan langsung membunuhnya. Nabi Musa yang marah kemudian memprotes dan mengajukan pertanyaan, sehingga untuk SKS kedua ini, beliau mendapatkan nilai E lagi. Perjalanannya pun masih terus berlanjut, hingga kemudian masuk kampung yang orangnya terkenal pelit-pelit dan rakus harta, hingga pada akhirnya bertemu sebuah dinding rumah yang mau roboh tempat tinggal anak yatim. Tanpa ba-bi-bu, Nabi Khidir menegakkan tembok miring tersebut dan menjadikannya kokoh kembali. Nabi Musa yang keheranan secara tak sadar langsung bertanya dan langsung mendapat nilai E untuk SKS yang terakhir. Artinya Nabi Musa tidak lulus dalam mentoring ini.
Sebelum berpisah, Nabi Khidir kemudian memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan sepanjang perjalanan tadi. Pertama, Nabi Khidir melobangi kapal dan menambalnya sebab saat itu kapal tersebut adalah kapal terbaik dan jika dia berlayar saat itu pasti akan dirampok oleh bajak laut. sehingga beliau buat jelek agar bajak laut tidak tertarik. Kedua, Nabi Khidir membunuh anak kecil tersebut karena Esok anak itu akan menjadi sumber bencana. Ketiga, Tembok miring itu beliau tegakkan sebab di Masa Lalu harta kedua orang tua mereka berada dibawah tembok itu, sehingga ketika mereka dewasa nanti bisa digunakan.
Sejenak kita cermati semua rangkaian kejadian itu dalam dimensi waktunya. 3 SKS Nabi Khidir memberikan gambaran kepada kita tentang Hari ini, Esok dan Masa Lalu. Kejadian diatas kapal kita maknai sebagai kejadian hari ini, sebab pada waktu itu Nabi Khidir berada dalam kapal tersebut. Membunuh anak kecil kita maknai sebagai Masa Depan. Terakhir, Menegakkan tembok miring adalah simbol dari Masa lalu. Hari Ini, Esok dan Masa Lalu. Mungkin kita perlu sekali lagi untuk merenungi tentang 3 dimensi waktu tersebut. Menata kembali persepsi kita tentang Hari ini, Esok dan Masa lalu, sebab kita adalah leluhur masa depan. Orang tidak bisa membuang masa lalu, sebab ia adalah punggung kita. Orang tidak bisa meremehkan masa depan, sebab ia adalah mata yang melihat jalan. Hari ini adalah kita sekarang, bukan yang dulu dan bukan pula yang esok. Pesan Nabi SAW adalah "Jadilah engkau di dunia ini keakan-akan org asing atau pengembara." Ibnu Umar berkata: "Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, & jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah waktu sehatmu utk (persiapan saat) sakitmu &kehidupanmu untuk kematianmu." (HR. Al-Bukhari)
Pesan Rasulullah tentang hari ini adalah “Tanamlah bibit pohon yang ada di tangan mu sekarang juga, meski besok kiamat. Allah akan tetap memperhitungkan pahalanya.”

Tuesday, January 27, 2015

Potong Tumpeng


akhirnya waktu itu datang juga, saatnya mempertanggungjawabkan semua yang telah didapat selama belajar. ibarat orang belajar ilmu silat, hari ini adalah saatnya menguji apa yang telah dipelajari selama ini. semua jurus, semua ilmu kanuragan. seperti halnya teman-teman di kampung dulu, mereka harus menunjukan ilmunya sebelum mengambil sabuk tertinggi berwarna putih, artinya dia telah lulus. bagi seorang akademisi perguruan tinggi, pasti merasakan yang namanya sidang, Tugas akhir untuk Statra 1, Tesis untuk S2, dan Desertasi untuk S3. intinya semua sama, mempertanggung jawabkan ilmu yang telah didapat didepan semua penguji. Ibarat kita seorang pesilat yang telah dilatih "pendekar" dengan gelar minimal Master, Doktor dan paling mentok Profesor. Pada saat ujian pun, kita harus "melawan" penguji dengan ilmu yang sama dengan pendekar guru kita. Hebat bukan.... 
Makanya, tak khayal bagi para pesilat yang diuji kadang harus tersungkur saat berhadapan dengan penguji. bukan ingin menghancurkan, tapi ingin memperlihatkan bahawa ilmu itu sangat luas dan kita baru dapat hanya segenggam tangan. Terkadang ada pesilat yang sangat mahir untuk jurus tertentu, tersungkur karena hanya ditentang kakinya oleh sebab kuda-kuda yang tak kuat. atau ibarat orang perang, kita bawa senjata AK-47 yang bisa membunuh semua lawan namun mati hanya karena ketapel. Ironis memang, namun memang kenyataannya seperti itu sering kali. Peserta sidang sudah banyak belajar ilmu-ilmu tingkat tinggi, namun malah jatuh pada saat ditanyai sebuah konsep dasar.
ahh.. itulah hidup..
sekarang saatnya kita potong tumpeng. memotong puncak tumpeng adalah simbol pembuka dalam berbagai kegiatan selain potong pita. Acara terpentingnya motong puncak tumpengnya, selain itu hanya biasa saja. hari itu adalah saatnya aku memotong tumpeng, membuka acara ujian pertanggungjawaban ilmu yang telah dipelajari. oh ya, bukan hanya simbol pembuka saja. memotong tumpeng kali ini sama seperti mempertanggungjawabkan secara akademis pekerja akhir. Tugas akhir itu seperti Potongan puncak tumpeng, dan itulah yang akan kita sajikan kepada penguji. tidak terlalu penting bagian tumpeng yang lain. Ilmu yang kita pelajari dari awal semester hingga akhir seperti tumpeng itu sendiri. mengerucut ke atas. semakin tinggi semester kita, semakin mengerucut. Dan potangan paling puncak itulah yang akan kita sidangkan.

Potong tumpengnya dan silahkan menikmati

Monday, January 19, 2015

Mikir

Sang amirul mukminin pernah berkata "kalau ada keledai berjalan di kufah kemudian jatuh karena jalan berlubang, maka itu adalah salah khalifah",
- Kalau ada yang ngomong "itu bukan urusan saya", "I don;t think about that", "bukan salah saya".
hahahaha... 

Waliyultravel


Akhir-akhir ini, dunia per”Wali”an sedang menghadapi masalah cukup serius. Hal ini disebabkan adanya Majelis per”Wali”an tandingan yang coba mengangkat wali sendiri tanpa melalui Majelis per”Wali”an resmi langsung dari titah Gusti Allah. Mungkin ini karena semakin banyaknya orang-orang yang berziarah ke makam-makam wali untuk meneladani dan mengingat kematian. Kalau tidak percaya, sesekali pergilah ke komplek makam sunan ampel. Ratusan bahkan ribuan orang akan keluar masuk berkunjung. Kalau dilihat dari sisi ekonomi, tentu itu merupakan pangsa pasar yang sangat menggiyurkan. Menjual jasa biro ziarah wali.
Namun masalah yang muncul adalah semakin banyaknya “wali-wali” baru yang kemudian bermuculan. Mungkin kita masih ingat ketika belajar sejarah dulu, kalau wali yang ada di tanah jawa ada Sembilan wali atau yang lebih dikenal dengan wali songo. Mulai dari daerah jawa timur sampai ujung jawa barat. Sekarang sudah umum bagi peziarah melakukan ziarah wali songo Jawa Timur. Loh… wali songo tapi di Jawa Timur ? padahal kalau kita hitung, di Jawa Timur hanya ada 5 makan wali dari wali songo. Pertanyaannya kemudian siapa yang lainya ? siapa yang mengangkat menjadi wali ?.
Memang zaman sudah edan, Ekonomi neo-liberal telah menjadi urat nadi kehidupan. Semua saja asal menghasilkan uang akan digunakan. Tak terkecuali dengan menjual gelar “wali”, mendirikan majelis Per”wali”an untuk mengangkat wali baru. Dunia bisnis travel wisata religi yang satu ini memang sedang naik daun. Sehingga agar lebih mentereng, tanpa ragu kemudian mengangkat wali-wali baru, sehingga di Jawa Timur sendiri ada wali songo Jawa Timur. Kalau biasanya kita menyebut Sembilan wali penyebar agama islam di Jawa Timur dengan sebutan Waliyullah yang berarti wali-wali Allah, mungkin kita bisa menyebut juga wali-wali baru yang diangkat oleh travel tersebut dengan sebutan waliyultravel atau wali-wali travel. Dasar pengangkatannya pun hanya berdasarkan mudahnya akses jalan, yang penting terjangkau dan satu jalur dengan wali-wali yang lain.
Hahaha.. jangan anda marah dengan tulisan ini. ini hanya gurauan belaka. Entah benar atau tidak silahkan anda cek sendiri saja. Mungkin hari ini di alam barzah sana, semua wali-wali berkumpul dan sedang bercengkrama. Para waliyultravel sedang disindir oleh para wali songo.. “anggota wali songo baru ya”.. atau ketika Gus Dur yang baru saja diangkat sebagai wali sedang bertemu dengan Mbah Hasyim. Mungkin Gus Dur setengah malu kalau ketemu Mbahnya itu. gimana ndak malu, lha wong Mbah Hasyim yang pendiri Nahdhotul Ulama aja selama ini tidak pernah masuk list dalam perjalanan Wali songo, Gus Dur yang “Hanya” pernah jadi ketua PBNU jadi Wali dan masuk list perjalanan tour ziarah Wali. Hahha.. jangan anda marah.. ini hanya lelucon yang pernah disampaikan Cak Nun..

Jangan anda tuduh saja sebagai wahabi yang membenci para peziarah wali songo. Lha wong dengan adanya peziarah wali songo itu juga memberi kehidupan banyak orang mulai dari kenek Bus sampai pedagang sekitar komplek pemakaman, pengemis dan para orang yang terlibat di dalamnya. Ini hanya sedikit selintingan dari jalanan melihat semakin banyaknya wali yang dikunjungi diluar wali songo. Jangan – jangan itu bukan Waliyullah tetapi wali travel. Kalau kemudian benar waliyullah, siapa yang pertama menyebutnya?. Ah.. anak jalanan yang gak pernah ngaji gak usah ngomongin itu. nanti di tudah wahabi..

Wednesday, January 14, 2015

Suara Jalanan


Hanya di Negeri Dongeng, semua akan berjalan sesuai mau. Hanya di Negeri dongeng, semua orang jahat mungkin bisa kau bunuh hanya dengan sekejap menggunakan aji-aji apalah itu. Namun itu hanya dongeng yang setelah kau akhiri akan juga berakhir, kembali ke dunia nyata. Kalau di dunia nyata, hal-hal yang tadinya tidak mungkin bisa mungkin, hal yang tabu bisa jadi wajar dan legal. Gonjang-ganjing dunia nyata baru-baru ini adalah soal pemberantasan korupsi yang ditunggangi KPK. Bagaimana gak bikan heboh sampai akhirat. Lha ini calon tunggal KAPOLRI yang diusulkan Pak Presiden ditetapkan jadi Tersangka korupsi karena punya rekening gendut.
Denger-denger dari orang-orang jalanan, itu mah karena banyak orang yang gak suka. Jadi dikorek-korek semua yang boroknya. Nah, ketemu rekening gendutnya. Mungkin karena gendit itu ya, jadi sulit disembunyikan, gak muat tempat sembunyinya. Gak suka gimana ?. Lihat saja, apa Pangkat bapaknya itu?. AH, kayak kamu gak pernah ikut ospek saja. maksudnya, lha dia kan pangkatnya belum mentok sampai Jenderal, ibaratnya masih junior. Kan masih bongkokan yang pangkatnya jenderal yang bisa dipilih Pak Presiden. Junior gak boleh berani sama senior, begitu bunyi klausulnya. Meskipun kalau mau dikorek-korek, mungkin saja juga banyak jenderal yang rekeningnya tambah gendut.
Kabar yang ku dapat dari angin, katanya KOMPOLNAS sudah merestui pencalonan untuk maju sebagai calon tunggal KAPOLRI. bukan kah itu berarti sudah beres?. Kan KOMPOLNAS selama ini selalu kritis terhadap POLRI dan para petingginya. Apakah KOMPOLNAS tidak tau? Aneh juga kalau sampai gak tau soal itu. Menurut KOMPOLNAS, masalah rekening gendut pak calon KAPOLRI itu memang pernah ada, tapi sudah selesai dan tidak terbukti dulu. Namun versi KPK memang dulu masih proses penyelidikan, jadi lama sekali prosesnya hingga akhirnya sudah masuk tahap penyidikan dan langusung digelari tersangka. Ah, jangan-jangan KPK menerima pesanan pengungkapan kasus korupsi. Hmmm.. kalau itu semuanya orang jalanan sudah tau, tapi gak punya bukti.
Tapi memang aneh lho, mengapa bapak itu bisa menjadi calon tunggal KAPOLRI. ya aneh, karena masih banyak jenderal tapi kog bapak itu yang di tunjuk. Masuk akan juga kecurigaan itu. Katanya sih ini bagian dari bagi-bagi jatah kursi. Meskipun Pak Presiden dulu pas masih jadi capres kampanyenya GAK ADA BAGI-BAGI KURSI. Bagi-bagi kursi? Yang bener aja, emang apa kontribusi bapak itu?. katanya sih dulu juga bagian dari perancang visi-misi Pak Presiden sekarang. Sebagai jasanya, makanya Pak Presiden mau menjadikan KAPOLRI. Soalnya tau sendirikan, pas kemarin mau dijadikan Menteri gak lolos. Pak Presiden sok-sok an pakai KPK sama PPATK, yang akhirnya gak memberikan lampu ijo karena bapaknya punya rekening gendut. ICW juga pernah mengungkapkan hal itu lho.

Ahh… emang gonjang-ganjing dunia nyata itu bisa bikin geger dunia akhirat. Mungkin gusti Allah Cuma senyum melihat sandiwara orang-orang dunia. Malaikat mungkin sudah gregetan pengen segera membawa ke neraka. Hahaha…

Friday, January 9, 2015

Tangan Langit


Sesekali ingin rasanya kembali merasakan jalan-jalan menyusuri sungai, mendaki bukit, serta mengelilingi taman dan duduk di bangku putih dekat danau yang penuh bunga. Oh ya, ini sedang musim berbunga. Dan yang paling ku inginkan adalah mengelilingi taman sambil sesekali menghirup harumnya bunga mawar putih. Melihat kupu-kupu terbang berkejaran, menari elok ditangkai sambil sesekali menghisap madu jikalau lelah. Mirip sekali sama anak-anak kecil hamparan hijau luas sana. Dari kejauhan ku lihat sekelompok anak kecil berlari-larian, tertawa riang tanpa takut akan ada yang mengusik mereka. Seolah mereka adalah makhluk merdeka tanpa akan ada tangan-tangan yang akan mengganggu permainan meraka.
Sejenak ku hirup segarnya udara pagi ini, memejamkan mata menikmati setiap nikmat yang ada, memandang hamparan langit biru serta awan-awan yang bermain berkejar-kejaran. Langit sangat bersahabat, menaungi apapun dan siapa pun yang ada di bawahnya. Sebab memang tugas mereka, menaungi tanpa harus mencampuri. Sesekali memberikan mendung gelap, rintik hujan, badai petir dan pelangi. Sekedar rasa cinta penuh kasih sayang dan perhatian dan bukan campur tangan. Langit adalah langit dan bumi adalah bumi. Meskipun keduanya ada salauran yang tak terlihat kata orang-orang botak yang biasa disebut ilmuan. Namun anak-anak adalah anak-anak, mereka senang bermain, berguling-guling di taman. Mereka tak peduli apa kata orang botak itu, baginya langit harus lah tempat bernaung saat mereka main petak umpet, rumah-rumahan sampai gulung-gulung ditaman.
Langit, masihkah kau adalah langit ?
ku buang pandangan ku dari memandang langit, kembali melihat anak-anak kecil yang sedang bermain. Sekarang mereka tidak lagi berkejar-kejaran, diantara mereka ada yang duduk, mondar-mandir, tengkurap dengan tangan menyangga kepala. Tapi ada satu yang sama ditangan mereka, buku. Ternyata mereka sedang asyik belajar, mencoba memahami ilmu agar kelak bisa menjadi manusia-manusia yang dapat menjalankan hidup tanpa harus bergantung pada langit. mereka melakukan percoban, gagal lagi, mencoba lagi, gagal lagi, mencoba lagi. Rasanya tak ada kata bosan di otak anak itu. Dasar anak-anak revolusi. Mereka ternyata sudah sadar, bahwa langit pada suatu saat tidak akan peduli dengan apa yang ada dibawahnya. Langit tertidur panjang, hingga ruh lupa akan jasadnya.
Langit, masihkah kau adalah langit ?

Ku petik bunga mawar putih yang sejak tadi menggoda, mengayun melambai. Cantik sekali. Ku hirup dalam-dalam semerbak wanginya. Harum sekali kawan. memang mawar tak pernah bohong soal harumnya. Anak-anak itu masih tetap tak bergeming, sibuk dengan aktivitas masing-masing. 
Ku lihat awan mendung bergelayut, merayap di bawah birunya langit. Langit berubah gelap, awan hitam pekat dengan segala isinya. gemuruh dan kilat memecah kegelapan, sesakali gelegarnya menyombongkan menakuti anak-anak. tangan langit tiba-tiba turun, merampas semua yang ada di tangan akan-anak itu. Aku hanya bisa melihat dari jauh, sesekali meneriaki mereka agar melawan tangan langit. "Tangan langit kuat, tapi kalian lebih berkuasa". Atas nama kenyamanan dunia langit, semua harus tunduk patuh. Tak ada kritik. "Langit selalu benar", begitu selorohnya. Langit kini mengajari anak-anak, bagaimana cara bermain yang benar. "Ah, apa-apaan. bermain saja harus diajari". Mungkin sebentar lagi, anak-anak itu akan menjadi robot hidup berlbalut daging. 
Aku pernah merasakan jadi anak-anak seperti meraka, bermain dengan nyaman di taman. berlari, bergulung-gulung. semua bebas, semua senang. Badai langit memang pernah datang, tapi sayang aku adalah anak yang berhasil lari, melawan kilatan pertir dan tangan-tangan langit. Aku akan tetap bernaung di langit, tapi aku juga manusia yang ingin bergerak bebas bermain. aku tak akan menghianati langit yang telah menjadi tempat berlindung.

Wednesday, January 7, 2015

Juragan Do'a

Perjalanan hari ini cukup memberikan pelajaran lebih, menggali makna setiap langkah petualangan. memulung hikmah memungut kata hingga terangkai indah yang membekas bagi mereka yang merasakan. Hari ini saya ditunjukan sebuah fenomena yang sebenarnya sudah lama terdengar namun baru kali ini melihat langsung. Bukan hanya satu atau dua, ternyata jumlahnya belasan. "Profesi" baru sebagai Juragan Do'a
Juragaan do'a
Dijaman ekonomi liberal nan kapitalistik ini, semua hal pun bisa dijadiakan Untuk jadi komoditas dagang. Salah satu jenis komoditas dagangnya adalah do'a, dengan label bisnis islami. Ya, mereka yang berbisnis do'a akan memasang tarif sekian untuk setiap do'a yang mereka keluarkan dari mulutnya. Masalah Jeni's tarifnya, tentu beda-beda, semua tergantung berapa besar masalah yang dihadapi pembeli, cepat lambatnya trrkabulnya do'a juga pertimbangan lain. Sang juragan do'a kadang juga member tomb an goan hal lain, seperti kalau orang sakit seberapa parah sakitnya, kalau koruptor berapa keringanan hukuman yang akan dia terima. Pokoknya semua bisa diatur, juragan do'a siap berkomat-kamit sampai meniren untuk memenuhi kepuasan Pelanggan. Lhat Wong dia gak perlu Kolak'an Untuk setiap do'a yang dia keluarkan. Tentu saja berbisnis dengan komoditas dagangnya do'a menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan.
Dalil yang digunakan pokoknya, "berdo'alah kepada KU mana akab AKU kabulkan". Semua orang percaya, Karena itu memang ayat alQuran. Kadang masih dit am baht am bahi beberapa dalil sabda baginda SAW Untuk meyakinkan pembeli. Sang juragam juga memberi slogan do'a adalah senjata kaum muslim, sehingga pembeli do'a semakin tersugesti.
“Do’a agar diberi keamanan ada nggak gan?”, Tanya seorang yang kiranya mau meminta dicarikan do’a.
“Mengapa mencari masih aman?”, juragan itu coba meng-kepo pasiennya.
“Biar ndak ditangkap KPK”, katanya polos memelas agar bisa ada do’a tidak tertangkap dan dimasukan penjara. Maklum, sebagai orang yang punya jabatan tinggi, korupsi sana – sini sudah dilakukan dengan lazim.
“Jangan mikir yang macam-macam lho gan. Saya ini begini-begini sudah haji, umroh beberapa kali dan membangun panti asuhan”, lanjutnya.
“oh..oh.. hmm”, sambil berkonsentrasi membolak-balikan buku kumpulan do’a.
“ada gan?”, harapnya cemas.
“ini do’anya, dibaca setiap hari”, sambil memberikan secarik kertas kepada pasiennya.
Dikiranya Gusti Allah itu bisa ditipu, dikiranya tidak tahu apa yang ia lakukan. Berdo’a macam-macam, ingin ini dan ingin itu. Belum lagi yang rakus lagi tamak, sudah banyak harta masih saja beli do’a ingin kaya. Harusnya kan beli do’a agar tidak ditanya soal hartanya pas nanti di akhirat. Semacam surat bebas pemeriksaan. Huhh.. mereka itu. Uang hasil korupsi di sumbangin ke panti asuhan, masjid sekalian minta do’a biar selamat dari pengadilan. Pergi haji berdo’a ke baitullah, menangis sambil memohon tidak tertangkap KPK.. Gusti Allah kate dibujuki.
Kalau itu tadi Juragan do’a yang kelas kakap, harus setor berapa untuk mendapatkan do’a. Sekarang kita lihat juga, juragan do’a yang kelasnya kecil-kecil. Buka lapak ditengah jalan. Disediakan kotak atau bahkan keranjang untuk setiap orang yang lewat. Mereka yang kemudian pas lewat kemudian memasukan uang berapun itu, akan mendapat do’a yang panjangnya dari masyrik sampai maghrib. Do’a nya diobral sana-sini. 100 perak sama 1000 do’a nya sama panjangnya. Orang yang di do’akannya pun gak mendengar do’anya dan belum tentu butuh do’anya. Lha wong dia yang penting ngelempar uang dan gak butuh do’anya.
Hah, kalian mau jadi juragan do’a ? bisnis baru yang bisa ngalahin MLM. Kalau sudah besar usaha mu nanti bisa dibuka waralaba-nya. tinggal ngasih ijazah do'a nya. secarik kertas dan bolpoin. 




Tuesday, January 6, 2015

Corong (tak) Bernurani

Treeet...teetttt.....tettttt..... bunyi bersautan disertai ledakan kembang api silih berganti meramaikan malam. "Selamat tahun baru", kata banyak orang yang malam menunggu detik jam hingga berganti hari. Pesta meriah, hiburan serta kesenangan dunia di umbar untuk menyambut tahun baru masehi. semua bersorak suka cita, merasa semuanya akan berubah setelah tahun juga berubah. dentuman drum dan piranti musik semisal ditabuh menjelang beberapa detik pergantian tahun. Tak mau kalah, Televisi ramai-ramai menyiarakan pesta tahun baru mereka dan beberapa peristiwa detik-detik tahun baru di berbagai belahan dunia. Semua sama, corong terompet ditiup bersama-sama.

Corong (tak) bernurani

hingar bingar tahun baru, seperti biasa semua senang berharap semua masalahnya tahun ini akan selesai setelah bangun tidur. mereka mengucapkan do'a agar tahun depan lebih baik. hah.. memang, masalah mu tahun kemarin sudah selesai, karena sekarang sudah berganti tahun dan masalah mu sekarang ada ditahun 2015 bukan 2014 lagi. Do'a mu terkabul untuk yang ini. Untuk do'a yang tahun depan lebih baik, rasanya hanya akan menjadi do'a kalau kamu hanya tidur saja.
Rasanya orang-orang yang merayakan tahun baru kemarin sudah kehilangan nurani. Dibelahan lain, tetangga mereka masih berharap esok tahun baru masih bisa makan. atau orang-orang yang kemarin terkena musibah. bukankah harusnya masih ada nurani yang mereka berikan kepada yang membutuhkan ?. saat corong ditiup, saat itu pula ternyata ada rakyat miskin yang tidak bisa makan mati. Bukankah itu juga memberikan kehidupan pada pedagang terompet? memang begitu hukumnya. namun sayang kalau anda hanya membeli terompet saat tahun baru saat tetangga atau orang di sekitar anda merasa tidak bahagia. 

Ah, mungkin aku saja yang terlalu khawatir. mereka yang merayakan tahun baru dengan pesta pora ala binatang pasti sudah memastikan kalau orang-orang miskin di sekitarnya tidak lagi dalam kelaparan. apakah Corong bernurani hanyalah utopi? yang setiap tiupannya adalah kehidupan bagi rakyat miskin dan orang-orang dhuafa?