Tuesday, January 6, 2015

Corong (tak) Bernurani

Treeet...teetttt.....tettttt..... bunyi bersautan disertai ledakan kembang api silih berganti meramaikan malam. "Selamat tahun baru", kata banyak orang yang malam menunggu detik jam hingga berganti hari. Pesta meriah, hiburan serta kesenangan dunia di umbar untuk menyambut tahun baru masehi. semua bersorak suka cita, merasa semuanya akan berubah setelah tahun juga berubah. dentuman drum dan piranti musik semisal ditabuh menjelang beberapa detik pergantian tahun. Tak mau kalah, Televisi ramai-ramai menyiarakan pesta tahun baru mereka dan beberapa peristiwa detik-detik tahun baru di berbagai belahan dunia. Semua sama, corong terompet ditiup bersama-sama.

Corong (tak) bernurani

hingar bingar tahun baru, seperti biasa semua senang berharap semua masalahnya tahun ini akan selesai setelah bangun tidur. mereka mengucapkan do'a agar tahun depan lebih baik. hah.. memang, masalah mu tahun kemarin sudah selesai, karena sekarang sudah berganti tahun dan masalah mu sekarang ada ditahun 2015 bukan 2014 lagi. Do'a mu terkabul untuk yang ini. Untuk do'a yang tahun depan lebih baik, rasanya hanya akan menjadi do'a kalau kamu hanya tidur saja.
Rasanya orang-orang yang merayakan tahun baru kemarin sudah kehilangan nurani. Dibelahan lain, tetangga mereka masih berharap esok tahun baru masih bisa makan. atau orang-orang yang kemarin terkena musibah. bukankah harusnya masih ada nurani yang mereka berikan kepada yang membutuhkan ?. saat corong ditiup, saat itu pula ternyata ada rakyat miskin yang tidak bisa makan mati. Bukankah itu juga memberikan kehidupan pada pedagang terompet? memang begitu hukumnya. namun sayang kalau anda hanya membeli terompet saat tahun baru saat tetangga atau orang di sekitar anda merasa tidak bahagia. 

Ah, mungkin aku saja yang terlalu khawatir. mereka yang merayakan tahun baru dengan pesta pora ala binatang pasti sudah memastikan kalau orang-orang miskin di sekitarnya tidak lagi dalam kelaparan. apakah Corong bernurani hanyalah utopi? yang setiap tiupannya adalah kehidupan bagi rakyat miskin dan orang-orang dhuafa?


0 comments:

Post a Comment