Wednesday, October 31, 2012

Saudara seperjuangan


Andaikan perjuangan dan dakwah bisa tegak dengan seorang diri, tentu tak perlulah Musa AS mengajak Harun AS. Dan tentu tak perlu juga Muhamammad SAW mengajak Abu Bakar ra. untuk menemaninya dalam Hijrah. Meskipun pejuang dan pengemban dakwah itu seorang yang alim, Faqih dan memiliki azzam yang kuat. Tetap ia manusia yang lemah dan selalu membutuhkan bantuan saudaranya, meskipun saudaranya itu memiliki banyak katerbatasan, karena itu jagalah ia dan janganlahkau sia - siakan, karena setidak - tidaknya ia adalah orang yang selalumendo'a kan mu dalam setiap langkah - langkah mu. barakallahlakum.
MUI, 31 oktober 2012

Tuesday, October 16, 2012

Bergerak atau tergantikan


Di tiap fase..
selalu  ada pekerja - pekerja dakwah yang kelelahan..
jika mereka lelah karena mengusung kebenaran..
niscaya allah akan menguatkan kembali..
tapi...
jika meraka lelah karena tergoda dunia..
maka...
akan ada banyak pekerja yang bersedia menggantikannya..
Dakwah tak akan pernah kehabisan pekerja..
ikut atau tidaknya kita..
kereta dakwah itu terus akan melaju..

Hamasah..!

12/ 04/ 2009

Tetaplah disini bersama kami


Jangan pernah lelah dengan aktivitas kebaikan.
jangan pula engkau mundur..
jangan sekali - kali mudah mengeluh..
ikhwahfillah...!
Tepatlah disini..
tetaplah bersama barisan kami....
dan tetaplah yakin....
dengan sekumpulan orang - orang yang sedang belajar
belajar  beramal lebih baik
dengan sekumpulan orang - orang yang belajar..
belajar memahami makna iman, iman, ilmu dan amal..
dengan orang - orang yang merindukan pahala yang terbaik dari sisi Allah..
maka...
biarlah keletihan ini, kemarin dan esok..
menjadi bukti bahwa kita sedang belajar bermujahadah dalam beramal..
cukuplah allah sebagai tujuan..
hanya allah bukan yang lain..

15/02/2009
Masjid Nurul Iman
SMA Negeri 2 nganjuk

masih berfikir lelah ?

" dalam letihpun seorang pejuang akan tetap tersenyum, karena apa yang ditunaikan menjadi jaminan bermaknanya usia dan bermanfaatnya kehidupan. harga setiap jerih payah akan dibalas surgaNYA. Bersabar dan semangat saudaraku "
12/01/2009 

tiba - tiba teringat dengan sms ini. sebuah sms dari senior rohis yang sangat luar biasa dan memperengaruhi perjalanan hidup ini. sms inilah yang kemudian membuat senyum bibir ini disaat kelelahan mendera. Sekali lagi sms ini memberikan sebuah semanga baru saat perjuangan ini semakin melelahkan dalam perjuangan. Perjuangan ini adalah perjuangan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan sampai saat ini. terimakasih mbak..
lawang 14 oktober 2012

Monday, October 15, 2012

jangan nyampah

sebenarnya kau sudah dewasa...
jadi ku tak ingin memerintah mu..
ku  tak ingin kau merasa terendahkan oleh itu..
ku tak ingin mencocor hidung mu.
karena ku tahu kau sudah dewasa..

padahal semua orang telah menghormati mu...
ku tak ingin kau terendahkan oleh perintah - perintah itu..
karena kau dan aku sama..
ku tak ingin berteriak..
mengumpat dan bersumpah serapah..

tapi..
jika kau tak mau tahu tau tak tahu..
buka mata mu..
lihat semua kawan - kwan mu...
tidak ada dari mereka yang ongkang - ongkang kaki..
apakah kau tak tahu atau tak mau tahu ?

jangan nyampah...
ku tahu kau bukan sampah..
kau harapan dari kami semua..
kalau kau hanya nyampah..
maaf...
aku tak akan memandangmu lebih..
apa yang kau omongkan adalah pemanis bibir..
maaf..

ku tak mau berteriak di samping telingga mu..
bahwa kita semua butuh bantuan mu..

lawang, 13 oktober 2012
dinginnya malang tak mampu dinginkan dada

ajarkan kepada ku sabar itu..

sabar ???
bagaimanakah sabar itu ?
karena ku tak tahu bagaimana cara bersabar itu...
karena ku tak mempunyai ilmu soal itu...
maka..
Ajarkan kepada ku bagaimana sabar itu..

apakah ku harus pasrah ?
apakah ku harus berteriak bahwa aku harus sabar ?
apakah ku harus katakan yang benar ini ?
apakah ku harus menghindar dari penyebab kemarahan ?
ajarkan kepada ku sabar itu..
biar ku mampu menenteramkan panasnya dada ini..

kalau diam adalah marah ku.
sabar ??
biarkan ku cari sendiri cara sabar itu..
ku tak ingin berkata bahwa aku yang paling benar..

izinkan aku menghilang...
bersembunyi dari keramaian..
merenung menjernihkan fikir..
meneteskan air mata kemarahan...
biarkan setiap bulir itu menetes bersama kemarahan itu..

kau anggap kau cengngeng ?
itu urusan mu.. itu pikiran mu..
bagi ku itu cara sabar ku..
inilah sabar ku.
kesabaran yang menenteramkan jiwa ku..
itu cara ku..

lawang, 12 Oktober 2012
bersama semilir dingin embun malam

ajarkan kepada ku bagaimna Marah itu


ajarkan kepada ku bagaimana cara marah itu....
ajarkan kepada ku bagaimana cara meluapkan emosi itu...
ajarkan kepada ku.. agar aku bisa mengeluarkan kata - kata dalam dada..
ajarkan kepada ku agar semua orang tahu bahwa aku sedang marah...
ajarkan kepada ku, agar panas dalam dada itu segera padam...
ajarkan kepada ku, cara marah itu...

mengumpat ?
sumpah serapah ?
caci maki ?
berteriak ?
memukul, menendang ?

manakah yang kau sebut marah ?
ajarkan kepada ku salah satu dari semua itu
ajarkan kepada ku...
sebab aku tidak tau bagaimana cara marah itu..
ku tak bisa mengumpat...
ku tak bisa mengeluarkan sumpah serapah..
ku tak bisa berteriak..
karena semua kata itu tersumbat di kerongkongan...
memukul ?
tak ada daya untuk itu..
menendang ?
rasanya kaki ini tidak bisa..

bagaimanakah ku harus marah ?
tolong.. ajarkan kepaa ku bagaimana marah itu..
ku ingin marah..
agar semua orang tahu, bahwa aku pun juga bisa lebih tinggi dari mereka...
bahwa kau juga bisa mengeluarkan kata sampah sumpah serampah..

mungkin itu nikmat...
nikmat agar mulut ini tidak dikotori sampah kata..
nikmat menjaga lisan..
nikmat melawan ledakan lisan..

diam ?
mungkin itu yang cocok bagi ku..
biarkan ku marah dalam dada dan pikiran ku..
mungkin itu lebih baik dari pada sampah kata..
biarkan kata itu hanya ada di kerongkongan..
diam ku.. marahku..
jangan kau ganggu aku..
biarkan ku belajar cara marah itu..

kalau kau tau bagaimana cara marah yang lebih baik dari itu..
AJARKAn KEPADA KU BAGAIMANA CARA MARAH ITU

lawang, 13 oktober 2012

Thursday, October 11, 2012

inikah sholat ashar kita ?


Cahaya mentari masih juga nampak gagah dan angkuh hingga masih terpantul jelas cahaya jingga itu di lantai tempat orang – orang bersujud. Langit jingga di ufuk barat menyambut mentari kembali ke peraduan dan segera ingin mengabarkan kepada setiap insan untuk segera bersiap menyambut petang penuh kehangatan. Membuangan pandangan nan  jauh bersama terbangnya anganan dan rekam jejak sepempat hari ini. Lamunan itu tiba – tiba jatuh menghujam ke dasar jurang kenyataan saat terdengar teriakan “ Allahu akbar “. Sebuah barisan rapi di serambi utara masjid, berseragam kompak. Hah.. matahari saja sudah melambai tanda perpisahan, sholat apakah mereka ? apakah mereka punya jam sendiri sehingga sholat diiringi lamabaian matahari bagi mereka dalah sholat seperti halnya diawal waktu ?
Sebuah guyonan dari teman – teman buat mereka adalah “ malaikat akan bingung mencatat sholat mereka. mau sholat apa mereka ? lha wong lima menit setelah mereka salam saja adzan akan dikumandangkan “. “ lha iyo, arek – arek iku sholat koq pilih enake tok. Arep digabung sholat ashar karo maghrib ”. mengapa mereka melakukan sholat di waktu yang diambang batas ?
su’udzan aja biar gak dosa. Jaawban akhirnya, waulallahu ‘alam.
Entah apapun alasannya dan apa pun jawaban diatas tidak akan menyelesaikan. Mungkin sedikit instropeksi bagi kita dan juga berdo’a juga agar terlindung dari perilaku seperti itu. Mungkin kita pernah juga melakukan hal serupa atau lebih parah lagi, meninggalkan sholat ashar. Naudzubillah mindzalik.  Ini adalah kenyataan disekitar kita. Kadeng meremehkan sholat ashar dan sibuk dengan perkerjaan atau sibuk dengan mainan. Asyik belajar atau tidur – tiduran. Hingga akhirnya sholat asharnya keteteran. mungkin kita harus sediakan waktu untuk merenung sejenak, meraba – raba hati kita dan bertanya “ apakah aku juga pernah melakukannya ?”.  “ mengapa dulu bisa lalai seperti itu ? ”. maka pertanyaan selanjutnya untuk melihat bahwa kita bukan dari golongan itu adalah “ adakah penyesalan ketika melakukan sholat ashar siakhir waktu ?”. “ adakah keinginan dan usaha untuk memperbaiki dan sholat tepat waktu ? ”. kalau dihati anda masih menjawab ada penyesalan yang  mendalam, merasa bersalah, dan rasa tidak enak dihati serta masih ada keinginan an usaha untuk memeprbaiki diri, sholat diawal waktu. Maka sesungguhnya hati kita masih sehat dan masih pada fitroh penciptaan kita sebagai abdi, hamba yang menpersembahkan peribadahan terbaik kepada Rabb, Allah SWT. Namun jika sebaliknya, tidak ada penyesalan dari diri kita, merasa fine dengan sholat diakhir waktu dan menganggap hal itu sebagai hal  yang biasa saja maka dapat dipastikan hati kita sedang sakit. Sudah tidak dalam fitroh penciptaan.
dimanakah kita ? mungkin sedikit merenung di penghujung sore dengan pesan dari  Rasulullah saw. bersabda, “Para malaikat mengawasi kalian dengan bergantian antara malam dan siang. Mereka kemudian berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. Lalu malaikat yang mengawasi di malam hari naik ke atas. Maka Tuhan bertanya – meski Dia lebih tahu dari mereka -, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaKu?’ Para malaikat menjawab, ‘Ketika kami pergi, mereka sedang melaksanakan shalat. Dan ketika kami datang, mereka juga sedang melaksanakan shalat.’” (HR Bukhari). Bahkan Allah telah mewasiatkan kepada kita sebuah perintah “Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (ashar)…” (QS. Al-Baqarah [2]: 238)
Betapa bahagianya kita jika ketika malaikat melapor kepada Allah SWT dan mengatakan bahwa “..si fulan sedang sholat ashar berjama’ah “. WOW. Sangat bangga kita. Lebih bangga dibandingkan jika nama kita disebut par Rektor kalau kita mahasiswa hebat. Seharusnya. Memang sholat ashar kita akan tetap sah namun patut juga kita merenungkan sebuah pesan ini. “Siapa saja yang tidak melaksanakan shalat Ashar, maka amal perbuatannya akan hilang sia-sia.” (HR Bukhari).
Waullahu ‘alam bishowab.
Manarul ilmi ITS

Muhammad Natsir




Muhammad Natsir
Refleksi perjalanan perjuangan da’i dan politik Islam


Kalau hari kita tanya kepada orang – orang Siapakah M. Natsir mungkin tidak banyak orang yang mengetahui siapa beliau. Kalau pun ada yang menjawab mungkin hanya sebagian dari perjalanan dan lakon dari sosok “ kontroversial “ ini. Tokoh islam pasti akan menjawab ‘ M. Natsir adalah penggagas dari Dewan Dakwah Islam Indonesia “. Orang politik akan menjawab bahwa Natsir adalah ketua Umum partai Masyumi diawal Perpolitikan Indonesia. Para sejarahwan bnagsa ini akan mencatat M. Natsir sebagai salah satu Perdana Menteri Indonesia di saat Presidensial. Apakah itu salah ?. mungkin tidak, karena memang itu semua adalah bagian dari perjalanan hidup Natsir. Jadi sosok pahlawan indonesia ini bukan hanya memerankan semua secara parsial namun semua terintegrasi, M. Natsir itu ya seorang da’i, politikus, tokoh pemuda. M. Natsir itu Agamawan juga Negarawan
.
Natsir Kecil
Tradisi keislaman yang mendarah daging

M. Natsir terlahir dari daerah Minangkabau dari keluarga sederhana, ayahnya dalah seorang juru tulis di pemerintahan di Alahan Panjang. Tertanggal 17 Juli 1908 dari pasangan khadijah dan Idris sutan saripodo di kampung jembatan berukir, kecamatan lembah gumanti, kabupaten solok, Sumatera Utara.
Minangkabau terkenal daerah yang sangat kental dengan keislamannya, islam sudah mendarah daging hingga ada istilah yang sangat masyhur “ Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah “. Lingkungan keislaman inilah yang menjadi karakter Natsir ketikan nantinya ia berjuang dalam pentas perpolitakan Indonesia. Seperti halnya anak – anak kecil pada masanya, Natsir kecil menghabiskan waktu – waktunya di Surau, dalam tradisi minang, surau merupakan perlambangan perjuangan perantauan.
M. Natsir mengenyam pendidikan dasar di sebuah sekolah formal ketika padi  di HIS ( Hollandse Inlandse School ) adabiyah partikelir yang didirikan oleh Haji Abdullah Ahmad tanggal 23 Agustus 1915. Sedangkan untuk sorenya ia mengikuti madrasah diniyah yang dipimpin oleh tuanku Mudo Amin. Tidak lama bersekolah di HIS Adabiyah, natsir berpindah sekolah di HIS milik Pemerintah ddi Solok. Setamat dari HIS, Natsir muda melanjutkan sekolah di MULO Padang. Semenjak itulah ia sudah dekat dengan organisasi islam kepemudaan Jong Sumatranen Bond, dan aktif di kepanduan Natipij. Melalui organisasi inilah akhirnya Natsir mulai mengetahui kenyataan yang dialami oelh bangsa ini karena kolonialisme.
Selesai menuntaskan sekolah di MULO pada tahun 1927 dan dengan bekal beasiswa akhirnya natsir merantau ke Bandung untuk melanjutkan study di AMS bandung. Saat di Bandung inilah Natsir mulai bersentuhan dengan gerakan yang dilakukan oleh Haji Agus Salim dan Cipto Mangkusumo. Saat di AMS inilah Natsir mulai membangun cita – cita kemerdekaan bangsa, selain itu juga belajar berbagai bahasa, mulai dari yunani, belanda, Inggris, perancis, jerman dan bahasa arab. Namun, disini natsir tidak juga kehilangan semangatnya untuk mendalami ilmu agama islam seperti halnya ketika masih di Padang. Natsir muda mulai bergabung dengan Persatuan Islam yang dipimpin oleh Ahmad hasan, mulai dari ceramah dan kajian – kajian ia ikuti sebab sesuai dengan ide pembaharuannya. Selain Persis, ia juga bergabung dengan organisasi Jong Islamaten Bond cabang bandung yang dipimpin oleh Agus salim. Namun, disini Natsir lebih memfokuskan dengan gerakan islam persis sebab menurutnya lebih nyata gerakannya. Di persis sendiri natsir akhirnya mendirikan lembaga pendidikan islam sebagai bentuk keperihatinan terhadap konsisi pendidikan anak bangsa serta sebagai bentuk ketidak setujuan dengan lembaga pendidikan yang di dirikan oleh Ki hajar Dweantarea yang menurutnya terlalu javacentris serta sekuler. Cita – cita tentang pendidikan Natsir dapat dilihat dari tulisannya yang dirangkum dalam buku kapita selekta,
“ Kita bertanja, bagaimanakah kita akan membangunkan perekonomian
dan pergerakan politik dalam kalangan bangsa kita jang bermiliun
itu, apabila mereka masih belum sadja 5% jang pandai tulisbatja.
Diatas apakah akan dibangunkan gedung perekonomian dan
kepolitikan kita, apabila keadaan kaum kita jang ber-djuta2 itu masih
sadja sebagai sekarang ini, belum tahu dimata-huruf !
semenjak aktif di dunia pendidikan itulah akhirnya Natsir berkenalan dengan para tokoh –tokoh politik dan dermawan muslim antara lain, Haji Muhammad Yunus, Abdullah Afif, dari kalangan pendidik ada ir. Ibrahim, Ir. Indracahya serta Rustam Efendi yang semua berkiprah didunia pendidikan islam.

Politik Natsir
Nasionalisme Islam

Setelah perjuangan melalui pendidikan, Natsir akhirnya terjung ke medan politik dengan prinsip islam adalah agama yang komplit. Muamalah dan ibadah, negara dan agama serta islam adalah peradaban yang lengkap.  Hal ini sangat wajar dengan latar belakang Natsir dari padang yang lekat dengan islam sebagai tatanan kehidupan keseharian serta interaksi intessifnya dengan islam ketika mulai bergabung dengan Perasatuan Islam. Melihat dari segi pemikirannya, Natsir sangat kental dengan pemikiran dari “ gurunya “ H. Agus Salim yang sangat gencar menyuarakan hakikat islam ditengah arus pemikiran nasionalis sekuler.
Pada dekade tahun 1920 – an, perdebatan antara islam dengan sekuler dengan tokoh utama H. Agus Salim dengan Soekarno. Agus salim banyak mendapat serangan dari kalangan Nasionalis “ netral agama “ dengan tuduhan gerakan pan – islame yang digelorakan kalanagan islam malah akan menghancurkan persatuan. Namun hal itu dibantah dengan artikel Agus salim yang pada intinya mengajak agar nasionalis itu dilandasi oleh keimanan kepada allah SWT.
Mengikuti jejak gurunya, pada tahun 1930 – 1940-an juga terjadai perdebatan menarik antara nasionalis Netral agama dan kalangan islam. Perdebatan ini mengarah pada tokoh utama soekarno dengan Natsir tentang Negara dan agama. Ir. Soekarno dengan pemikirannya re- thingking of islam yang dinyatakan dalam tulisan – tulisannya antara lain, memudahkan pengertian islam, apa sebab turki memisahkan agama dan negara, masyarakat onta dan masyarakat kapal udara dan islam sontoloyo. Semua tulisan yang bermuara pada satu gagasan yang menempatkan rasionalisme dan kemerdekaan dalam berideologi.
Namun, melihat pemikiran Ir. Soekarno yang membahayakan pemikiran ummat pada saat itu langsung mendapat  balasan atas pemikiran itu. M. Natsir salah satu yang sangat keras menentang artikel yang diterbitkan di panji masyarakat, seolah – olah perdebatan vis a vis ini perdebatan dalam satu meja. Natsir sendiri menulis artikel jawaban dari tulisan Soekarno dengan judul  sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir,  Persatuan Agama dengan Negara,. Selain itu Ahmad Hassan juga menulis sebuah artikel untuk menjawab tulisan soekarno dengan judul “ Islam dan Kebangsaan “.

Sunday, October 7, 2012

Sesering apakah kita ?



Sesering apakah kita ?

Aku sering lupa berdo’a ketika tidur
Tapi Allah masih tetap memberi kesempatan untuk bangun
Aku sering lupa tidak meminta diberi kelengkapan tubuh
Tapi Allah selalu membrikannya ketika bangun tidur
Aku sering lupa untuk berdzikir
Tapi Allah selalu mengingatku dengan nikmat yang DIA berikan
Aku  sering lupa untuk bersyukur
Tapi Allah selalu memberi kenikmatan yang tak terhitung
Aku sering lalai dalam sholat
Tapi Allah tetap memberi kesempatan untuk bernafas
Aku sering melupan kewajiban ku
Tetapi Allah masih saja memberikan hak ku
Aku sering lupa menabur benih
Tapi Tuhan memberi apapun yang kubutuhkan
Aku sering lupa berdo’a
Tapi Tuhan memberi juga
Aku sering lupa memberi sesama
Tapi Tuhan tetap memberiku seperti seorang Ibu
Kadang Aku pernah berpikir  
Seandainya orang seperti itu  
Akankah kumaafkan kelakuanku dengan mudah ?
Sepertinya tidak
Itulah mengapa ...  Allah mempunyai sifat Arrahman

Sudahkah kau kirim rasa syukur mu ?



Sudahkah kau kirim rasa syukur mu ?
-          Sebuah cerita khayal tentang perjalan di langit bersama malaikat    -
Kami berjalan
memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat.
Malaikat yang mengantarku berhenti di depan
ruang kerja pertama dan   berkata,"Ini adalah Seksi
Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Kemudian,....  aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang. lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua
Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.  Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses  dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor  panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.

Lucunya kita









Lucunya kita

Lucu ... Bagaimana uang Rp.10.000 nampak begitu besar
Ketika kita sumbangkan ke Masjid
Dan begitu kecil saat kita belanjakan di supermarket
Lucu ... Betapa lama rasanya satu jam beribadah kepada Alloh
Dan betapa sebentarnya waktu 60 menit berlalu
Untuk bermain golf, memancing atau bermain bola
Lucu ... Betapa beratnya membaca satu juz Al Quran
Dan betapa mudahnya membaca 300 halaman novel terkenal
Lucu ... Bagaimana kita mempercayai apa kata koran
Namun mempertanyakan apa kata Al Quran
Lucu ... Bagaimana kita kehilangan kata-kata saat berdo’a
Dan betapa lancarnya ketika kita mengobrol dengan teman
Lucu ... Bagaimana kita butuh waktu 2-3 minggu
Untuk merencanakan suatu kegiatan Islami
Namun bisa merencanakan kegiatan lainnya dalam sekejap
Betapa lucunya..... untuk pergi ke warung makanan dan kantin kita ringan melangkah
Namun sangat berat sekali ketika harus datang ke masjid saat adzan berkumandang
Lucu sekali kita..... untuk begadang menonton bola kita sanggup sampai pagi
Tapi... untuk sholat malam kita tak pernah bisa bangun
Lucu sekali diri ini...
Dan begitulah ...
Hal-hal lucu tak selamanya menjadi hiburan bagi jiwa kita
Karena ada juga hal-hal lucu yang perlu kita renungi

Koin kebaikan dan keburukan


maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya ( Qs. Asy syams : 8 )
sebuah ungkapan menarik dari seorang sahabat ketika memperbincangkan tentang kebaikan dan keburukan sifat manusia. Kemudian Sahabat ini mengatakan “ ibarat dua sisi koin, kebaikan dan keburukan itu bagaikan sisi koin tersebut. Sisi kebaikan dan sisi keburukan. Kalau koin itu kemudian dilempar, maka akan muncul satu sisi saja. Tidak mungkin akan keluar kedua – duanya. Maka jelas, kalau tidak kebaikan pada diri kita, maka keburukan. Tidak ada yang semu, abu – abu, jelas tegas “. “ Maka ingatlah, kalau dirimu tidak disibukan dengan kebaikan, maka sesungguhnya itu adalah keburukan “, tambahnya.
Sejenak terdiam mencoba mencerna kata – kata orang ini. Mungkin ada benarnya tentang semua itu. Memang pada hakikatnya pemanfaatan waktu, kalau tidak dibuat yang bermanfaat pasti yang nyampah. Kalau gak kebaikan, ya kemaksiatan. Kalau gak dibuat menginggat Allah, ya kelalaian. Tidak ada yang dipertengahan, separuh baik, separuh buruk, karena pada dasarnya kebaikan tidak akan pernah bercampur dengan keburukan.

Inikah Sholat Ashar Kita ?


Cahaya mentari masih juga nampak gagah dan angkuh hingga masih terpantul jelas cahaya jingga itu di lantai tempat orang – orang bersujud. Langit jingga di ufuk barat menyambut mentari kembali ke peraduan dan segera ingin mengabarkan kepada setiap insan untuk segera bersiap menyambut petang penuh kehangatan. Membuangan pandangan nan  jauh bersama terbangnya anganan dan rekam jejak sepempat hari ini. Lamunan itu tiba – tiba jatuh menghujam ke dasar jurang kenyataan saat terdengar teriakan “ Allahu akbar “. Sebuah barisan rapi di serambi utara masjid, berseragam kompak. Hah.. matahari saja sudah melambai tanda perpisahan, sholat apakah mereka ? apakah mereka punya jam sendiri sehingga sholat diiringi lamabaian matahari bagi mereka dalah sholat seperti halnya diawal waktu ?

Nasihat Dr. Aidh Al - Qarni





Saya memiliki nasihat-nasihat ringan kepada para pemuda dan nasihat ini telah saya sampaikan berulang kali di beberapa tempat. Sebagian ikhwah menuliskan surat kepada saya dan berkata, "Kami mendapati sebagian hadist dan ceramah dari pelajaranmu serta kisah-kisah yang engkau bawakan tersampaikan berulang-ulang.


"Saya katakan, "Apakah anda ingin saya membawakan sesuatu yang baru? Kami bukanlah para penyanyi yang pandai membawakan lagu baru di setiap harinya, kita sedang berinteraksi dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Kisah Musa dalam Al-Quran diulang hingga sebanyak 23 kali.

Kitab suci kita selalu membawa yang baru, tetapi dengan ungkapan yang berbeda, jika engkau menyampaikan sebuah kisah, maka sampaikanlah dengan gaya ungkapan tertentu, dan ulangilah dengan metode yang lain., dan ulangilah pada ungkapan kali ketiga, dan seterusnya hingga orang2 dapat menerimanya.

Mengulang2 sesuatu merupakan perbuatan yang terpuji, bukan perbuatan yang tercela.

"Ulangilah ilmu wahai seorang yang ramah.

Dan bertadaburlah, karena yang terulang itu lebih terasa manis"

Saya katakan, "Janganlah kamu merasa jemu dengan sesuatu yang diulang-ulang."

Diantara wasiat yang telah terulang ialah :

Thursday, June 14, 2012

Membungkam Kecongkakan


Sejarah mencatat bahwa orang - orang besar yang lahir dari sebuah negeri tiran dan kemudian melakukan perlawanan, maka dirinya akan mendapat catatan tersendiri dalam naskah sejarah. Mereka mencatatkan dirinya dalam sejarah karena kecerdasan akan taktik dalam menggulingkan kekuasaan sang tiran dan membungkam hingga tak ada lagi yang dapat dia katakan. Allah telah membuktikan bahwa tak akan ada yang  melakukan kecongkakan di dunia ini., kecuali dibungkam dan dihinakan. Dalam siroh tercatat Allah menurunkan para penghancur tiran seperti nabi Ibrahim, Musa dan harun, pemuda kahfi, Zakariya, Yahya, Isa dan Muhammad SAW. Semua adalah pembungkam Raja - Raja Congkak yang selalu kufur terhadap nikmat Allah SWT

Ayat 258 surat Al - baqoroh :
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.

tak ada lagi jawaban yang meluncur dari mulut Namrud ketika tantangan Ibrahim untuk menerbitkan matahari  dari batar tidak dapat ia kerjakan sebagaimana menghidupkan atau mematikan manusia. "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,". cerdas. Jawaban paling Cerdas. Sekali lagi Ibrahim mempecundangai raja tiran, Namrud. inilah bukti,  kecerdasan insan yang mendapatkan wahyu illahi. Membantah logika penuhanan menusia karena hawa nafsu yang selalu ingin dipuja. Inilah bukti bahwa Nafsu telah dikalahkan oleh Wahyu.
Dilain epidode, untuk kesekian kalinya Nabi Ibrahim membuat malu dan mempecundangi "tuhan Namrud" dihadapan khalayak penduduk negeri. Masih ingat dengan kasus pemenggalan patung - patung berhala sesembahan mereka ?. Ya, Semua patung dihancurkan kecuali patung paling besar dan kapak itu dikalungkan oleh ibrahim di berhala paling besar.

Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya..Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim.".Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ."Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan."Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?".Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.". Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?" ( Qs. Anbiya' : 57 - 64 )

Sekali lagi logika cerdas Ibrahim menyadarkan mereka dari kesesatan. Namun kesombongan hati merekalah yang membuat mereka tetap pada kesesatan dan tidak mau kembali kepada cahaya Allah. Ibrahim dengan logika ketuhanannya mampu menghajar seluruh pemikiran tantang tuhan berhala yang selama ini diyakini oleh masyarakat babilonia.
"Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.
dan kemudian dialog itupun ditutup dengan hebat.. pertanyaan mendalam pada hati yang masih tersisa sedikit ruang untuk cahaya Allah. Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"

Itulah kecerdasan logika ketuhanan yang beliau dapat dari  pencarian tentang tuhan. Meluluhlantahkan segala kecongkakan logika manusia tentang tuhan. Meninggikan Allah sebagai satu - satu nya sesembahan di alam semesta dan tidak ada lagi yang menyamainya. Sekali lagi Allah Memenagkan Addinul Islam diatas kaum kafir. Waullahu 'alam bishowab

Wednesday, April 18, 2012

Membantah Logika ATHEIS


Sebuah kisah yang memuat beragam pemikiran yang kadang-kadang menggelitik  benak kita.
Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang ilmuwan besar, atheis dari kalangan bangsa Romawi.
Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk mengadu kemampuan berfikir dan keluasan ilmu dengan ulama-ulama Islam. Dia hendak menjatuhkan ulama Islam dengan beradu argumentasi. Setelah melihat sudah banyak manusia yang berkumpul di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar. Dia menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya.

Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat di depan mimbar, dia berkata : "Inilah saya, hendak bertukar fikiran dengan tuan".
Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usianya yang masih muda.
Abu Hanifah berkata, "sekarang apa yang akan kita perdebatkan!".
Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, dia lalu memulai pertanyaannya :
Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan".
Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya?, pada tahun berapa Dia ada?
Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.
Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
Atheis : Ya.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka (nol).
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?
Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.
Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?
Atheis : Ya, sudah tentu.
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang?
Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu di seluruh bagian.
Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!
Atheis :Tunjukkan kepada kami zat Tuhan-mu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
Atheis :Ya, pernah.
Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?
Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?
Atheis : Ya, masih ada.
Abu Hanifah: Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?
Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!
Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?
Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?
Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.
Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?
Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar?
Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.
"Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis.
"Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah.
Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas.
"Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?".
Ilmuwan kafir mengangguk.
"Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu".
Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan ilmuwan besar atheis tersebut dia mengakui kecerdikan dan keluasan ilmu yang dimiliki Abu Hanifah.
Banyak hikmah yang kita petik dari perdebatan tersebut, semoga semakin bersyukurlah  kita.

Tuesday, March 13, 2012

surat untuk sahabat (3)



Teruntuk sahabat yang  jauh disana
Teruntuk  jiwa – jiwa yang pernah terikat dalam oleh satu cita
Teruntuk jiwa – jiwa ksatria pengibar panji – panji suci dalam cinta NYA
Semoga Allah tetap mengilhami kita dengan cinta dan rahmat NYA
 Assalamu’alaykum warahmatullahi wa barakatu
Entah bagaimana aku harus mengawali tulisan ini untuk kalian. Banyak yang ingin ku sampaikan kepada kalian, namun sulit sekali di ungkapkan dengan kata. Lama kiranya kia sudah tidak berjumpa lagi, semenjak perpisahan itu, ku tak lagi dapati wajah – wajah penuh semangat itu. Wajah semangat yang pernah tergurat penuh gairah saat kita harus bersama merapatkan barisan, melangkah bersama dalam satu cita. Gairah, semagat itulah yang masih ku kenang dari kalian semua. Pengurus Majlis Ta’lim Nurul Iman 2008 – 2009. Salam cinta untuk kalian semua.
Sahabat...
Seperti biasa malam ini ada pertemuan rutin dalam lingkaran kebaikan, mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Saling memotivasi untuk terus berlomba dalam kebaikan dan terus istiqomah dalam jalan menyeru di jalan Allah. Kadang ku merasa beruntung dapat merasakan eratnya kekeluargaan dalam jamaah yang terus mengingatkan jika hati ini sudah mulai mengeras dalam dan jauh dari jalanNYA.  Seperti halnya kita dulu saling berkirim sms nasihat atau taujih agar terus bersemangat dan selalu istiqomah. Sehingga ku berfikir, apakah kalian disana juga mendapat pengganti sahabat – sahabat yang akan selalu mengingatkan dalam kebaikan?
Saudaraku...
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Taujih rabbani itu sungguh menggetarkan jiwa ini. Allah memperingatkan kita agar tetap beristiqomah dalam ke islamaan kita. Sebabperjalanan hidup ini sangat panjang, kita butuh orang – orang yang mampu menemani dalam setiap perjalanan, memberi semangat ketika langkah kaki mulai lelah dan menyerah. Mengingatkan ketika kita sudah mulai melangkah ke jalan yang salah dan kita sudah bingung dengan rambu – rambu yang ada.
Tahukan kalian, mengapa perlu ada orang – orang yang harus menemani perjalanan kita ?. sekali lagi saudaraku, jalan hidup sangat panjang. Kita tidak akan pernah tahu, di jalan manakah kita akan mengakhiri perjalan hidup ini, di jalan Alllah yang benar atau di jalan sesat bersama syaitan. Kita tidak akan pernah sadar kalau kaki kita melangkah di jalan yang salah bersama syaitan, karena memang mereka musuh yang nyata bagi kita.
Apakah kita sekarang adapada jalan yang benar ?
saudaraku..
ada kidah menarik yang tersampaikan malam ini, yaitu sebuah kisah dari seorang sahabat murabbi. Katakanlah beliau adalah si X. Dia adalah aktivis dakwah pada masanya, sepak terjangnya tidak diragukan lagi. Kapasitas dan kapabilitas dapat dibilang bagus. Namun, siapa sangka kawan. Beliau meninggalkan jalan dakwah itu dan bahkan harus meninggalkan dakwah ini, paling ironi adalah beliau sudah murtad dari Diinul islam. Naudzubillah min dzalik.
Dalam perenungan itu, ku berfikir, kalau beliau yang dahulu adalah seorang aktivis dakwah yang militan saja bisa seperti itu, bagaimana dengan kita?. Sejenak ku berfikir, apakah aktivitas kalian disana ? masihkan nilai – nalai islam menjadi keseharian kalian? Apakah kalian masih bangga dengan islam ? apakah kalian disana tetap dalam aktivitas menyeru kepada kebaikan dimanapun, di BEM, UKM atau lembaga dakwah kampus masing – masing ?. ku berharap kekhawatiran ini hanyalah ilusi sesaat yang mampir malam ini saja.
Kalau sahabat murabbi  yang aktivsi dakwah bisa seperti itu,bagaimana dengan kita ?. bagaimana dengan akhir perjalannan kita nanti ? apakah dalam keislaman atau malah yang lain ? semoga Allah tetap menyiramkan keislaman pada hati kita. Amiinn. Karena Memang hati ini selalu berbolak – balik. Sehingga kita tidak mampu menebak apa yang akan terjadi pada kita esok hari.
Kepada yang berjiwa ksatria....
Memang raga ini sudah jarang bertemu, duduk saling bercanda melepas duka. Namun, ikatan hati dalam masa perjuangan ini masih terasa selalu mempertemukan kita dalam rindu bertemu dalam naungan cintaNYA.  Bertemu danbersatu dalam  dakwah di jalanNYA.

Surabaya, 7 Maret 2012