Sunday, October 7, 2012

Inikah Sholat Ashar Kita ?


Cahaya mentari masih juga nampak gagah dan angkuh hingga masih terpantul jelas cahaya jingga itu di lantai tempat orang – orang bersujud. Langit jingga di ufuk barat menyambut mentari kembali ke peraduan dan segera ingin mengabarkan kepada setiap insan untuk segera bersiap menyambut petang penuh kehangatan. Membuangan pandangan nan  jauh bersama terbangnya anganan dan rekam jejak sepempat hari ini. Lamunan itu tiba – tiba jatuh menghujam ke dasar jurang kenyataan saat terdengar teriakan “ Allahu akbar “. Sebuah barisan rapi di serambi utara masjid, berseragam kompak. Hah.. matahari saja sudah melambai tanda perpisahan, sholat apakah mereka ? apakah mereka punya jam sendiri sehingga sholat diiringi lamabaian matahari bagi mereka dalah sholat seperti halnya diawal waktu ?

Sebuah guyonan dari teman – teman buat mereka adalah “ malaikat akan bingung mencatat sholat mereka. mau sholat apa mereka ? lha wong lima menit setelah mereka salam saja adzan akan dikumandangkan “. “ lha iyo, arek – arek iku sholat koq pilih enake tok. Arep digabung sholat ashar karo maghrib ”. mengapa mereka melakukan sholat di waktu yang diambang batas ?
su’udzan aja biar gak dosa. Jaawban akhirnya, waulallahu ‘alam.
Entah apapun alasannya dan apa pun jawaban diatas tidak akan menyelesaikan. Mungkin sedikit instropeksi bagi kita dan juga berdo’a juga agar terlindung dari perilaku seperti itu. Mungkin kita pernah juga melakukan hal serupa atau lebih parah lagi, meninggalkan sholat ashar. Naudzubillah mindzalik.  Ini adalah kenyataan disekitar kita. Kadeng meremehkan sholat ashar dan sibuk dengan perkerjaan atau sibuk dengan mainan. Asyik belajar atau tidur – tiduran. Hingga akhirnya sholat asharnya keteteran. mungkin kita harus sediakan waktu untuk merenung sejenak, meraba – raba hati kita dan bertanya “ apakah aku juga pernah melakukannya ?”.  “ mengapa dulu bisa lalai seperti itu ? ”. maka pertanyaan selanjutnya untuk melihat bahwa kita bukan dari golongan itu adalah “ adakah penyesalan ketika melakukan sholat ashar siakhir waktu ?”. “ adakah keinginan dan usaha untuk memperbaiki dan sholat tepat waktu ? ”. kalau dihati anda masih menjawab ada penyesalan yang  mendalam, merasa bersalah, dan rasa tidak enak dihati serta masih ada keinginan an usaha untuk memeprbaiki diri, sholat diawal waktu. Maka sesungguhnya hati kita masih sehat dan masih pada fitroh penciptaan kita sebagai abdi, hamba yang menpersembahkan peribadahan terbaik kepada Rabb, Allah SWT. Namun jika sebaliknya, tidak ada penyesalan dari diri kita, merasa fine dengan sholat diakhir waktu dan menganggap hal itu sebagai hal  yang biasa saja maka dapat dipastikan hati kita sedang sakit. Sudah tidak dalam fitroh penciptaan.
dimanakah kita ? mungkin sedikit merenung di penghujung sore dengan pesan dari  Rasulullah saw. bersabda, “Para malaikat mengawasi kalian dengan bergantian antara malam dan siang. Mereka kemudian berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. Lalu malaikat yang mengawasi di malam hari naik ke atas. Maka Tuhan bertanya – meski Dia lebih tahu dari mereka -, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaKu?’ Para malaikat menjawab, ‘Ketika kami pergi, mereka sedang melaksanakan shalat. Dan ketika kami datang, mereka juga sedang melaksanakan shalat.’” (HR Bukhari). Bahkan Allah telah mewasiatkan kepada kita sebuah perintah “Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (ashar)…” (QS. Al-Baqarah [2]: 238)
Betapa bahagianya kita jika ketika malaikat melapor kepada Allah SWT dan mengatakan bahwa “..si fulan sedang sholat ashar berjama’ah “. WOW. Sangat bangga kita. Lebih bangga dibandingkan jika nama kita disebut par Rektor kalau kita mahasiswa hebat. Seharusnya. Memang sholat ashar kita akan tetap sah namun patut juga kita merenungkan sebuah pesan ini. “Siapa saja yang tidak melaksanakan shalat Ashar, maka amal perbuatannya akan hilang sia-sia.” (HR Bukhari).
Waullahu ‘alam bishowab.
Manarul ilmi ITS

0 comments:

Post a Comment