Tuesday, December 31, 2013

30-12-13


Senja hari ini, tak ada lagi mendung mega yang mengantung. Tak ada lagi jingga di ufuk barat. Senja hari ini, mendung hitam menggantung. Tak secercah cahayapun yang mampu menembus, pekat, gelap. Parade awan hitam yang siap menebarkan rahmat dari Sang Pencipta Alam. Senja hari ini, lukisan alam yang tak akan pernah terulang lagi. Senja hari ini, membawa setiap rasa syukur dalam setiap tetes keringat dan kepenatan. Membawa senyum dalam setiap kepahitan. Senja hari ini, memberi makna tersendiri dari setiap firman-firman-Nya,
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah,niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.(QS.Ath-Thalaq:2)
Dan,barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya. (QS.Ath-Thalaq:4)
Ingatlah,sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.(QS.Al-Baqarah:214)
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS.Al-A'raf:56)
jalan keluar itu, sungguh dekat sedekat dengan kesulitan yang melekat. Semakin dekat dengan kebaikan yang akan kita perbuat. Karena jalan keluar itu datang bersama kebaikan kebaikan yang telah kita perbuat selama ini. ketakwaan kita dekat dengan jalan keluar. Semakin kita bertakwa, semakin kita dekat kepada allah, semakin dekat kita dengan jawaban jalan keluar yang datang dari sisiNYA. Maka tidak ada alasan lagi bagi untuk tidak semakin mendekat kepada allah, di saat kita dalam kesulitan dalam menemukan jalan keluar.

Gowes Sejarah Surabaya


Gowes Sejarah Surabaya
Ahaayy…. Akhirnya liburan ini datang juga, setelah merencanakan dari bulan oktober. Akhirnya semua berantakan. Tak ada bromo, tak ada sempu, ta ada pula gunung semeru. H-2 dan H-1 semua dibatalkan. Tidak ada yang bisa datang dari keluarga Resholusi 6 yang ada di Malang. Damay yang sudah siap2 untuk melaksanakan sidang skripsinya.. (kami tunggu undangan Yudisiumnya), Adam, Ria Sinaga taka da yang bisa, tersisa Fatatus yang bisa. Namun karena akhirnya pasangannya Puput Pujingga tak bisa pula, gak mungkin kita erangkat wisata. Sedang yang di Surabaya ada Arif Ardiansyah yang bisa untuk berangkat berlibur. Kholid yang sibuk dengan Proyek Akhirnya, Supri yang pusing dengan kodingnya, Andi Hakim yang berjuang melawan sakitnya (Semoga lekas sembuh saudara ku).  Praktis tinggal aku, arif dan Fatatus. Gak mungkin kalau Cuma bertiga terus jalan-jalan. Semua rencana yang ada harus segera dicoret. Tak ada alternative ke Jogja, tak pula ke Sempu. 
Namun liburan ini tak boleh terlewatkan begitu saja, karena akan sangat sayang. Tidak ada lagi cerita melepas rindu, berbagi keluh kesah sampai berbagi cerita asmaara. Tapi tak apa, liburan harus dinikmati, ada atau tidak adanya mereka di samping kita (semoga kelak kita bisa, sebelum menyematkan toga). Maka taka da lagi pilihan liburan selain Gowes di Surabaya saja. Namun harus tetap mencari menariknya Surabaya itu apa. Rada sulit memang, tapi bukan berarti tidak ada bukan ?
Gowes Sejarah
Mungkin ini bisa menjadi alternative e mengisi liburan akhir pekan atau libur pas ada tanggal merah. Tek perlu keluar uang banyak tapi sangat memuaskan untuk sekedar melepas penat setelah sepekan bekerja. Cuma berbekal sepeda untuk Gowes, kita bisa mengunjungi wisata sejarah yang ada di Kota Surabaya. ini yang tak lakukan untuk mengisi liburan Natal kali ini, sambil melepas rindu bersama Arif Ardiansyah. Teman sejak SMA, tiga tuhun sekelas dan setahun satu bangku. Sangat memuaskan, hingga ingin mengulangi lagi dilain kesempatan jika ada. Anda juga bisa mengikuti track wisata gowes sejarah ini dan bisa memakai tips yang akan saya berikan selama melakukan wisata gowes ini. mulai jam 07.15 sampai dengan  17.30. sangat memuaskan, seru pokoknya. Nikmati sendiri sensasinya.. Wisata kota Surabaya..
“siap, kumpul jam 07.15 dengan semua perlengkapan dan telah mengecek semua keamanan sepeda”. Kita mulai perjalanan kita dari Jl. Kejawan Gebang III, kost2an paling ujung. Aku, Arif Ardiansyah serta kakaknya yg bernama saiful. “kita berangkat”. Tujuan pertama kita adalah Wisata Sejarah Monumen Tugu Pahlawan dan Museum sekalian. Agar menikmati perjalanan dengan lebih enak, kita ambil rute dari Jl. Mulyosari – Jl. Kenjeran – Kapasan – perempatan belok kiri di Jl. Kapassari – Jl. Kalianyar – Jl. Jagalan – Jl. Pasar BesarWetan – Monumen Tugu Pahlawan. Rada jauh memang, tapi terbayar deeehhh.
Monumen W.R Soepratman
Kalau tidak jeli, kita tidak akan pernah melihat kalau ternyata ada monument penulis lagu kebangsaan Indonesia Raya yang setiap senin pasti berkumandang di Sekolah-sekolah. Memang lokasi yang tidak begitu istimewa sebenarnya untuk seorang pahlawan bangsa ini. Monumen W.R Soepratman ini di Jl. Kenjenran depan makam Rangkah. Kondisi pohon yang rindang di depan tidak memperlihatkan bahwa di balik pagar yang tinggi itu adalah monument yang bersejarah. Ditambah daerah situ merupakan daerah yang sangat macet pas hari kerja, mungkin anda tidak akan sempat untuk menoleh untuk mencari monument tersebut (kalau menoleh bisa nabrak orang di depannya). Tips buat anda, jika kesana pada pagi hari, berhati-hatilah karena daerah sebelum monument ini adalah Tempat pengumpulan sampah. Yahh agak bau sedikit lah.. paling kita juga menyumbang sampah seperti itu juga. Selain itu, kalau anda datang pada pagi hari, biasanya pintu gerbang belum dibuka. Sehingga anda harus mencari juru kunci monument dan makan W.R Supratman di rumahnya. Rumahnya ada samping makam, pintu belakang juru kunci itu terhubung langsung dengan kompleks Monumen.  Akan banyak yang anda dapatkan adari mengunjungi Monumen W.R soepratman.  Semuanya ada disitu.



lagu Indonesia Raya versi I

Lagu Indonesia Raya versi II

lagu Indonesia Raya Versi III




sudah mulai dilupakan

Monumen Tugu Pahlawan
Siapa yang tidak kenal dengan Tugu Pahlawan, icon Surabaya. sampai cak curo ngomong “kuping ku koyok di sogrok2 tugu pahlawan”, ketika cak boyo nyanyi. Selain itu, Tugu Pahlawan merupakan symbol sejarah penghargaan terhadap para pahlawan perjuangan Surabaya dan pahlawan pada pertempuran 10 Nopember. Sampai-sampai di sana terdakat monument pahlawan tidak dikenal. Banyak yang bisa kita dapat di sini. Sejak masuk pertama kita akan dapat lihat relief di dinding depan yang menceritakan suasana perjuangan melawan penjajahan. Masuk pintu gerbang kita langusung dihadapkan dengan dua patung proklamator. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Berjalan ke kanan atau kiri dari pintu gerbang, kita bisa lihat koleksi senjata perang berbagai jenis meriam yang dulu digunakan. Disisi kanan pintu gerbang ada koleksi patung-patung Pahlawan dari Surabaya. Gurbenur Suryo dan Bung Tomo juga tak ketinggalan mobil pribadi yang dulu digunakan oleh Bung Tomo. Tepat lurus kita bisa langsungmenghormat pada bendera dan menyaksikan kegagahan dari Tugu pahlawan. Disudut dari Taman kita bisa masuk ke dalam Museum. Tapi kalau kesana jangan pas tanggal merah, tutup. Soalnya pegawainyakan PNS, kalau tanggal merah libur. Kalau pas tamannya berbunga kita dapat mengambil gambar bunga adenium. Serta bunga teratai yang berada di kolam atas museum (museumnya ada dibawah soalnya). Silahkan nikmati sendiri setelah ini..





Monumen pahlawan tak dikenal
House Of Sampeerna
Pada mulanya ini adalah pabrik rokok dan juga rumah dari pemilik pabriknya, memang sudah menjadi tradisi membuat rumah berada di sebalah pabrik. Ada tiga bangunan, banguna dua rumah dan satu pabrik yang berada di tengah. Sehingga kalau kita lihat dua rumah itu ibarat benda dan bayangan di kaca, karena sangat mirip dan bangunan tengah yang merupakan pabrik sebagai cerminnya. Dari dua rumah itu kita hanya bisa ke satu rumah daja yang merupakan tempat untuk kita mendaftarkan diri sebagai Tracker dari HOS (house Of Sampoerna). Sedangkan rumah yang satunya adalah rumah pribadi yang masih ditempati ketika pemilik sedang berada di Surabaya. HOS adalah Museum yang menceritakan awal berdirinya Pabrik Rokok Sampoerna sampai perkembangannya saat ini. disana terdapat pula pusat oleh-oleh dan cindera mata untuk dibawa pulang (jika beli).
Banyak benda-benda bersejarah yang ada disana, peralatan tradisional yang dulu digunakan untuk mencetak  bungkus rokok, alat untuk mengukur takaran serta alat untuk mengukur seberapa berat hisapan rokok yang telah diproduksi. Selain itu di sana juga terdapat koleksi macam-macam gambar bungkus rokok yang pernah dibuat oleh sampoerna serta berbagai macam bungkus korek api. Ada juga contoh tembakau dan cengkih yang digunakan untuk pembuatan rokok sampoerna. Jadi kalau anda alergi dengan bau-bau itu saya sarankan pakai penutup hidung. Selain itu ada juga berbagai foto koleksi dari perkembangan perusahaan sampoerna.  Itu tadi yang berada pada lantai satu. Selanjutnya anda harus ke lantai dua untuk menikmati souvenir yang disediakan kalau mau beli. Tapi yang paling menarik dari lantai dua adalah buku-buku yang disediakan. Ada buku sejarah tentang Surabaya tiga jilid. Kita bisa melihat perkembangan kota Surabaya lengkap dengan foto-foto tempoe doeloe. Serta kerajinan tangan perahu dari cengkeh yang disusun rapi. Luar biasa. Karena banguan ini sebenarnya adalah pabrik, maka dari lantai dua kita bisa melihat tempat penggilingan rokok secara manual di bawah. Memang lantai dua ini didesain untuk mengawasi kinerja para pegawai.
Setelah anda puas di dalam rumah, sebagainya anda mencoba menjadi tracker dengan Bus dari HOS. Keliling tempat bersejarah di kota Surabaya dengan dipandu oleh guide yang sangat hafal dengan semuanya. Ada dua macam perjalanannya. Long track dan short track. Short track butuh waktu satu jam, sedangkan long track butuh waktu dua jam. Hari-hari tertentu saja adanya long track. Kalau short track mulai  jam 13.00-14.00 dan 15.00 – 16.00. sayangnya tidak ada yang malam, kalau ada pasti tambah menarik.



marching band Sampoerna

alat untuk membuat bungkus rokok

susunan perahu dari cengkeh



Perahu dari susunan cengkeh


Mahakarya Indonesia tema foto di galery art



Peta Jalut keliling naik bus HOS
 setelah selesai dari Samporena House, niatnya ke Monumen Yos Sudarso di pangkalan ARMARITIM. ehh.. ternyata harus ada izin dulu karena masuk kawasan terlarang. sudah capek2 dari sana tapi gak boleh masuk. istirahat di masjid komplek markas Armaritim aja sambiil menghimpun tenaga untuk pulang.
sholat jamaah ashar disini cuma 10 orang pas saya sholat disana

Monday, December 30, 2013

Mubasysyirat



Mimpi adalah bunga tidur, mungkin itulah ungkapan yang kita dengar dari kalangan masyarakat pada umumnya. Banyak diantara kita mengatakan mimpi adalah hiasan yang memperindah dan memebri kenyamanan pada tidur seseorang. Pada peneliti yang tidak percaya dengan dunia ghaib mengatakan bahwa mimpi adalah sisa-sisa energy kita yang tidak tersalurkan atau pikiran-pikiran kita ketika sadar yang masih terbawa ke alam tidur kita. Pandangan umum dan mayoritas mengatakan demikian itu. Namun ternyata banyak persepsi tentang mimpi itu sendiri, yang juga banyak diungkap oleh para ulama’-ulama’ kita terdahulu. Para ulama’ tersebut memberikan pernyataan bahwa mimpi bukan hanya sekedar bunga tidur atau sisa-sisa energy. Tetapi mimpi juga bagian dari sebuah hidayah dan petunjuk kepada manusia setelah tidak adanya nubuwah.
Prof. HAMKA dalam buku tafsir Al-Azharnya memberi bahasan mimpi tersebut dalam satu tulisan tersendiri. Hal ini beliau anggap penting karena melihat perkembangan ilmuan yang tidak bertuhan yang mengeluarkan konsep tentang jiwa manusia. Mungkin bisa baca ditulisan sebelumnya tentang Sigmund freud di postingan yang lalu. Karena sebenarnya Antara keduanya ini adalah satu rangkaian kepenulisan.
Dalam Tafsir Al-Azhar menyebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi SAW pernah bersabda
“Mula sekali turun wahyu kepada rasullullah saw ialah mimpi yang benar di dalam tidur, maka tiapp mimpi tiap-tiap mimpi itu datang, dia menyinar laksana cahaya subuh”
Al-Quthubi dalam tafsirnya menuliskan, bahwa mimpi adalah suatu hal yang mulia dan penempatan yang tinggi. Dia bisa terjadi pada nabi-nabi dan rasul-rasul dan terjadi pada orang shalih.
Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW yang tercatat dalam kitab Hadits Imam Bukhari,
“Tidak ada yang tinggal dari nubuwat melainkan mubasy-syirat. Mereka bertanya: apakah yang dikatakan Mubasy-syirat itu, ya Rasulullah ?, beliau menjawab: mimpi yang baik, yang kelihatan oleh seorang yang shalih atau dilihat oleh orang lain untuknya”
Mubasy-syirat  yaitu mimpi yang baik dan yang benar, yang diimpikan oleh orang yang shalih atau dimimpikan oleh orang lain untuknya. Mungkin kita kemudian bingung, seperti apakah ciri orang yang mimpinya memang benar datang dari Allah atau syaitan, juga perkataan tentang mimpi itu benar atau dilebih-lebihkan. Rasulullah SAW pernah menyampaikan :
“mimpi itu ada tiga macam; (1) mimpi yang datang dari Allah (2) mimpi yang datang dari syaitan untuk menyusahkan pikiran (3) dan mimpi dari yang terasa oleh seseorang di dalam hatinya sendiri ketika bangun, lalu terlihat olehnya setelah dia tidur”
Namun, untuk membedakan Antara ketiganya dan apakah yang dikatakan orang tentang mimpinya itu benar atau tidak, maka kita ingat hadits dari Nabi SAW
“orang yang paling benar mimpinya, ialah orang yang paling benar perkataannya”
Dalam sebuah hadits mengatakan bahwa mimpi yang benar merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian. Ada juga yang mengatakan satu bagian dari 70 bagian kenabian. Hadits dari anas bin malik mengabarkan satu bagian dari 26 bagian kenabian. Mufassir ibnu Jarir Ath-thabari berpendapat bahwa bagian-bagian yang disebutkan dalam hadits itu tergantung menurut martabat dan tingkat dekat dan  jauhnya orang itu dengan Allah. Semakin dekat orang itu dengan Allah, maka semakin banyak pulalah bagian dari lebih besar dari nubuwat dari mimpinya itu. Maka kalau tingkat keimanan yang dimiliki oleh orang itu menyerupai sifat-sifat Abu Bakar yang berwudhu dengan sempurna, sabar menghadapi hal-hal yang menyusahkan dan duduk menunggu diantara sembahyang-sembahyang. Maka –insya allah- orang tersebut mendapat bagian dari 40 bagian atau 60 bagian dari nubuwat.
Ibnu Qayyim dalam kitabnya Madarijus shalikhin juz 1 menuliskan, bahwa mimpi dari orang yang telah mencapai derajat shiddiqin, yaitu derajat yang telah dicapai oleh abu bakar ash-shiddiq, sama dengan satu bagian dari 46 bagian nubuwat.
“dan barang siapa yang ingin mempinya itu benar, hendaklah dia melatih dirinya dalamkejujuran, berkata benar, jangan dicampur kebohongan, dan hendaklah memakan harta yang halal, dan selalu menjaga perintah dan larangan Allah. Maka kalau hendak tidur, hendaklah dia berwudhu lebih dahulud engan sempurna, lalu berbaring dengan menghadapkiblat, dan ingat akan allah sampai matanya tertidur. Kalau dia lakukan demikoian, maka mimpinya tidaklah buruk. Dan mimpi yang paling benar, ialah mimpi di waktu sahur, karena waktu sahur itulah waktu turunnya ilahi ke langit dunia, dan rahmat diwaktu yang dekat, dan ampunan ilahi pun hampir dan syaitan sedang tidak sibuk. Sebaiknya ialah mimpi diwaktu ‘atamah, yaitu di permulaan malan, ketika syaitan-syaitan masih berkerayangan, demikian juga roh-roh jahat”
Mungkin kita pernah mendengar ada orang yang l oleh allah diperlihatkan gambaran masa depan dengan isyarat-isyarat tertentu, seperti itulah yang dimaksud dengan Almubasysyirat. Selain juga berisakan petunjuk ajaran-ajaran yang mungkin belum pernah didapatkan namun kemudian menadapat petunjuk langsung dari allah. Itulah yang dialami oleh orang-orang shalih. Sangat berbeda dengan apa yangm diperoleh oleh orang-orang yang mengaku dapat melihat masa depan namun harus dengan memenuhi beberapa syarat tertentu. Mereka itulah dukun yang telah bekerjasama dengan kalangan jin yang mencuri dengan berita langit. Okalau orang jawa biasanya mengenal ilmu Waskito. Weruh sak durunge winarah, atau tahu sebelum terjadinya kejadian. Bagi orang-orang shalih yang dekat dengan Allah, hal itu bukanlah hal yang aneh karena allah memang telah memberitahukannya. Almubasysyirat. Sehingga kita tidak perlu heran dengan hal yang demikian dan kita harus bisa membedakan Antara yang haq dan yang batil. Yang datangnya dari Allah atau dari jin yang bersekutu dengan manusia.
Waullahu ‘alam bi showab

refrensi 
Tafsir Al-Azhar. Prof. HAMKA

Wednesday, December 18, 2013

12-12-2012



sore itu selalu menarik, memberikan lukisan pemandangan yang selalu bergantian. Hingga tak ada kebosanan untuk selalu memandang, menengadahkan wajah ke langit bersama gumpalan awan jingga senja. Senja selalu memberikan warna tersendiri, jingga yang kemerahan dibalik awan hitam yang berjalan, tak akan pernah tergantikan. Keindahan lukisan senja adalah keindahan dalam bertafakur alam dan tadabbur dari setiap ayat-ayat kauniyah yang kalamNYA tercatat dalam kitab yang mulia, Al-Qur’an.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Qs. Ali Imran: 190-191)
Senja adalah pembatas Antara hari ini dan esok. Senja adalah batas Antara realita dan cita-cita. Senja adalah pembatas, produktifitas amal kita hari ini dan amal esok hari. Sungguh senja adalah batas, dimana kita bisa memaknai. “beruzlah” dari keramaian tuk senantiasa memberikan makna dari setiap introspeksi kita hari ini. senja, adalah momen perubahan waktu, perubahan sikap. Dr. Aidh Al-Qarni dalam bukunya yang sangat masyhur La Tahzan menuliskan Salah seorang ulama salaf mengatakan: "WahaianakAdam,hidupmu itu tiga hari saja : hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum datang,dan hari ini dimana Anda harus bertakwa kepada Allah!". Dalam buku yang sama pula, beliau menuliskan atsar “ketika pagi tiba, jangan menunggu sore; ketika sore tiba jangan menunggu datangnya pagi”.
Diantara yang menjadi renungan bagi kita adalah apakah telah kita lakukan pada pagi hari ini ? akan tetap sama atau lebih buruk dari pagi kemarin ?. kalau lebih buruk dari hari kemarin, maka kebinasaanlah yang akan menimpa kita. Kita seolah lupa tentang hadits nabi yang mengabarkan kepada kita bahwa sebagai tanda kebaokan seorang muslim adalah ia meninggalkan apa yang tidak berguna bagi dirinya ?. bukankan dalam Qs. Al-Mu’minun juga telah dijelaskan tanda-tanda orang mu’min adalah ‘anil laghwi mu’riduunn (menjauhkan diri dari pekataan dan perbuatan yang tiada berguna) ?
Maka perlu kiranya kita menyimak apa yang telah Dr. Aidh Al-Qarni dalam mengambil hikmah dari ayat 190-191 dari surat Ali Imran. Beliau menuliskan dalam bukunya La Tahzan, bahwa memang dalam kondisi tertentu kita akan merasakan kejenuhan dalam setiap rangkaian aktivitas ibadah kita. Hingga ibadah kita serasa tidak ada ruh didalamnya. Hal itu manusiawi dan hal itu memang pernah rasul sampaikan. Namun, yang perlu kita ceramati adalah bahwa ayat tersebut menunjukan kepada kita bahwa ibadah itu juga perlu bervariasi, sesuai dengan kehidupan kita. Kita harus pandai dalam membagi waktu, kapan membaca Al-Qur’an, kapan membaca sirah, tafsir, hadits atau yang lain. Kita juga harus pandai mengatur, kapan kita beribadah, kapan berolah raga, kapan berkunjung kepada teman, kapan waktu mencari hiburan. Maka sesungguhnya dengan itu semua akan lebih membuat jiwa dan raga kita lebih bugar, fresh. Hingga tidak ada lagi kata lelah yang mengejar kita, karena lelah telah lelah mengejar kita.

Monday, December 9, 2013