Friday, January 10, 2014

Makna di balik Penulisan Nama dalam Daftar Pustaka

Ada sesuatu yang menarik kalau kita cermati dari penulisan daftar pustka. Meskipun penulisan daftar pustaka itu menilik ke barat, namun sungguh ada yang bisa kita pelajari dari hal itu. Menarik. Sebagai seorang akademisi mungkin sudah tidak asing lagi dengan daftar pustaka, apalagi sejak SMP sudah diajari bagaimana menulis daftar pustaka yang baik dan benar. Namun, ada sesuatu yang luput yang belum tersampaikan tentang penulisan daftar pustaka itu. Bukan soal benar tau salahnya penulisan daftar pustaka, juga bukan baik atau buruknya. Namun soal makna, makna kenapa penulisan daftar pustaka itu harus dibalik secara penulisan nama dari penulisin rujukan kita itu. selama ini mungkin kota berfikir penulisan itu memang sudah seperti adanya, orang barat yang kita jadikan acuan sudah begitu.

Ternyata penulisan daftar pustaka dengan nama yang dibalik, nama belakang ditaruh didepan itu mempunyai aspek historis dan filosofis. Nilai historis bagaimana kebudayaan dan tradisi masyarakat bangsa eropa kala itu, serta aspek filosofis yang tergali dari pikiran bangsa barat saat itu. kalau kita meninjau dari sisi historisnya, maka kita akan membuka kembali sejarah eropa sebelum terjadinya perang kaum borjuis dengan proletar. Kaum bangsawan melawan wong cilik.Bawa budaya yang dimiliki oleh orang-orang eropa barat sangat menjaga trah keturunan, kalau orang islam istilahnya menjaga nasabnya. sehingga nama yang dibalik itu (nama belakang ditaruh di depan) merupakan sebuah penghormatan kepada Keluarga besar. Sebab perlu anda ketahui, bahwa nama belakang itu adalah nama Keluarga dari Laki-laki (ayah). seperti Geoger Bush, punya anak George W. Bush. Kalau di Indonesia mirip Marga kalau dibeberapa suku. Nah, dari situlah alasan kenapa penaman dalam daftar pustaka, nama penulis buku atau penelitian yang menjadi rujukan kita dibalik. selain itu, cara memanggilnya, kalau di eropa yang masih belum tercampur, pasti akan memanggil nama belakang kalau mereka belum akrab. Sebuah Pelajaran Penting adalah, Bahwa dahulu sebelum modernisasi Budaya, bangsa Barat Mengagung-agungkan keluarga mereka. penghormatan terhadap lembaga yang bernama keluarga sangat tinggi.
Namun, sekarang filosofi itu sudah tidak adalagi, karana sekarang penulisan nama daftar pustaka sekarang hanya memberikan peraturan nama belakang aja tanpa ada maknanya.Pertanyanya adalah mengapa ??. lihatlah sekarang. Kita akan mendapati, kalau orang di eropa sudah jarang yang mau berkeluarga apa lagi mempunyai anak. meraka akan mempenjarakan bagi yang berani memaksa mempunyai keluarga atau mempunyai anak, meskipun yang meminta adalah seorang suami. Selain itu, nasab keluarga juga sudah tidak jelas di eropa sana. free sex endterang menggejala sudah tidak dapat terbendung. sehingga banyak anak yang lain tanpa tahu siapa bapaknya, bahkan tidak tahu bapak dan ibunya. ternyata filosofis penulisan nama yang dibalik dari penulisan sebuah refrensi sudah hilang beriringan hilangnya budanya menjaga nasab dalam keluarga.
sehingga, mari kita kembali merenungkan. saat barat sekarang sudah diambang kehancuran akibat efek yang dikerjakan dari budaya sebelumnya. Namun sekarang eropa sudah mulai berbenah, mulai meninggalkan hal yang semacam itu. Namun, sayang di negera Indonesia ini malah terjadi sebaliknya. saat eropa sudah mulai meninggalkan kultur yang jelek kita malah baru tahu kultur itu mulai ikut-ikutan budaya jelek tersebut. Sekarang kita tinggal berdo'a, semoga saudara-saudara kita semakin sadar pentingnya Menjaga Aurat.

1 comment: