Wednesday, December 3, 2014

Candu 4.5 inchi

Pada suatu hari, ada rombongan keluarga yang masuk ke sebuah rumah makan yang cukup terkenal sebagai rumah makan keluarga. Tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu ngobrol santai bersama anak, bercanda dan melepas tawa. Namun, ada satu meja yang menarik mencuri pandangan. Dari semua meja yang ada di rumah makan itu, satu meja ini sangat berbeda. Bukan karena jenis makanan yang dipesannya, bukan karena pakaian perlente yang mereka pakai bukan juga karena jumlah rombongan mereka. Aktivitas merekalah yang mencuri pandangan untuk seksama diperhatikan.
Satu keluarga itu duduk dalam satu meja, saling berdekatan. Tapi ternyata, satu meja itu tidak malah mendekatkan. Satu meja dalam raga, namun tidak pada jiwa. mereka asyik sendiri-sendiri dengan kotak 4.5 inchi di tangan. Sang bapak asyik dengan rekan-rekan bisnisnya, lobi-lobi dan transaksi.  Jiwa sang ibu sudah dalam satu ruangan maya dengan ibu-ibu PKK yang lain, ngerumpi, ngegosip dan sebagainya. Anak kecil yang di seberang sudah masuk ke dalam game dalam kotak yang ia pegang.
Pernah melihat fenomena diatas ? atau mungkin anda salah satu dari gambaran fenomena diatas ?
Hari ini dunia disuguhi revolusi teknologi dunia informasi yang sangat luar biasa. Perkembangan alat komunikasi yang dulu hanya menghubungkan orang yang jauh, sekarang sudah pada fase dunia dalam genggaman. Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang pesat. Lebih cepat dari perkembangan-perkembangan teknologi di bidang lain. Misalnya perkembangan transportasi kuda ke teknologi mesin uap atau dari pesawat baling-baling menuju pesawat jet atau bahkan dari pesat jet ke pesawat supersonic. Sungguh luar biasa. Apalagi produk alat komunikasi yang bernama gadget.
Kotak 4.5 inchi yang mampu menyihir orang hingga menjadi apatis terhadap masalah orang di sampingnya sampai menggerakan ribuan orang untuk melakukan kudeta. Namun, permasalahan besar terjadi dibalik fenomena perkembangan teknologi informasi dengan kotak 4.5 inchi yang biasa  disebut gadget. Hari ini gak pegang gadget ? hello.. kemana aja lho?, dianggap kuper dan tidak mengikuti perkembangan jaman. Padahal, kalau boleh saya berpendapat. “Siapa yang hari ini tidak memegang gadget adalah orang yang selamat”. Sedangkan bagi yang memegang gadget, waspadalah jika anda sudah termasuk dalam golongan orang-orang yang telah kecanduan.
Fenomena kecanduan gadget sudah mewabah dari mulai anak-anak sampai tua, dari golongan ekonomi bawah sampai atas. Hal tersebut didukung oleh semakin banyaknya produsen gadget, hampir semua yang dulu hanya memproduksi handphone kini juga memproduksi gadget. Dari segi harga, sudah banyak pula gadget dengan harga ratusan ribu yang bisa dijangkau oleh orang-orang kelas ekonomi bawah. Wabah kecanduan gadget membuat orang tidak lagi melihat untuk kebutuhan apa dia membeli alat komunikasi. Terkadang lucu, seorang bapak-bapak yang hidup diera handphone masih sebesar botol air mineral 800 ml kemudian bermigrasi menggunakan teknologi gadget. Hasilnya, hanya fiture telpon, sms dan kamera yang digunakan. Atau mungkin game kalau sedang iseng, karena belum ada game pada saat masih mudanya.
Setelah mengamati tentang fenomena kecanduan gadget, ada beberapa tanda-tanda bahwa orang tersebut telah KECANDUAN GADGET. Jika anda sekarang menjadi salah satu pemakai gadget, rasakan apa yang ada dalam diri anda dan segera tanyakan “apakah saya kecanduang gadget ?”. berikut tanda-tanda orang telah kecanduan gadget.
Sebenarnya fenomena kecanduan itu bisa apa saja, kita ambil contoh pada orang yang sudah kecanduan narkoba agar lebih mudah membayangkan dan membandingkan kesamaannya. Orang yang sudah ngisap narkoba, biasanya mereka kuat tidak makan atau menahan lapar melebihi kewajaran orang normal. Lihatlah mereka yang kecanduan gadget, mereka sudah lupa makanan kalau sudah asyik dengan gadgetnya. Bahkan tidak ingat kalau ada yang terhidang di depannya. Mereka bukan makan untuk menghilangkan laparnya, tapi malah ngoceh di media social dalam gadgetnya kalau lapar meskipun kadang sudah terhidang makanan di depannya.
Orang yang udah kecanduan narkoba, hidup mereka berubah drastis. Senang menyendiri, tertutup dan tidak peduli dengan orang – orang sekitar. Nah, bandingkan dengan orang – orang yang kecanduan gadget. Orang – orang yang kecanduan gadget mungkin lebih ekstrem, mereka asyik dengan gadgetnya meskipun sedang bersama banyak orang. Bukankah itu ketidak pedulian social yang paling puncak?. Tentang senang menyendiri, orang – orang yang sudah memegang gadget dengan perengkat online-nya pasti merasakan. Dimana mereka lebih senang mengurung diri di kamar dari pada datang berkunjung dan menyapa langsung.
Salah satu ciri kalau orang tersebut kecanduan adalah merasakan resah, gelisah dan seperti orang linglung, merasa dunia sempit. Kalau istilah kerennya “Sakaw”. Jadi orang-orang yang telah kecanduan gadget akan merasakan gelisan, seperti orang bingung dan merasa kesepian ketika gadget yang dipegangnya rusak, ketinggalan, mati dan lupa bawa charge atau bawa charge tapi gak ada colokan. Orang yang seperti telah masuk fase sakaw gadget, sehingga mereka merasakan gadget mati itu seperti elien yang hidup sendiri di planetnya.
Sekarang tanyakan kepada diri anda, apakah anda sudah minum yakult hari ini ? #eh. Maksudnya anda sudah masuk dalam kategori kecanduan gadget dengan beberapa indikasi di atas?. Kalau anda sudah masuk atau masih hampir masuk, sebaiknya anda segera menghubungi psikiater terdekat. Jika kecanduan masih berlanjut, segera hubungi pengadaian, agar masalah anda selesai tanpa masalah. Gadaikan gadget anda. Mulailah perhatikan orang-orang sekitar. Kehidupan nyata lebih asyik daripada dunia online. Sumpahhh!.

Pesan saya bagi anda yang sudah pada taraf sakaw gadget, ingatlah bahwa anda akan ditanya “man robbuka?”. Apakah anda akan menjawab “gadget robbii”. Jangan anda jadikan gadget sebagai berhala-berhala baru yang anda sembah. Sebab anda lebih mengutamakannya dari pada yang lain. Pesan saya bagi anda yang punya teman dalam kategori kecanduan gadget, tempeleng saja kalau dia sudah menunduk saat sedang bersama dengan anda. Sebab dia sudah melantunkan zikir dengan mengusap-ngusak gadgetnya sebagai ganti alat hitung yang bernama “tasbih”.

0 comments:

Post a Comment