Pembangunan pelabuhan didasarkan pada pertimbangan ekonomi, politik dan teknis. Ketiga dasar pertimbangan tersebut saling berkaitan tetapi biasanya yang paling menentukan adalah pertimbangan ekonomi.
Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut ini :
a. Pembangunan yang didasarkan pada pertimbangan politik dan keamanan
b. Pembangunan pelabuhan diperlukan untuk melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi
c. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan/pabrik
Beberapa penyelidikan yang diperlukan sebelum membangun suatu pelabuhan adalah survei hidrografi dan topografi, penyelidikan tanah di rencana lokasi pemecah gelombang, dermaga dan bangunan-bangunan lainnya; angin, arus, pasang-surut dan gelombang.
Pemilihan Lokasi Pelabuhan
Pemiliah lokasi pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan. Pemilihan lokasi tergantung beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman dan luas perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus dan sedimentasi, daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan di bongkar-muat, jalan-jalan untuk transportasi dan daerah industri di belakangnya.
Daerah perairan ini harus terlindung dari gelombang, arus dan sedimen. Untuk itu beberapa pelabuhan diletakkan di daerah terlindung seperti belakang pilau, di teluk, muara sungai/estuari. Daerah ini terlindung dari gelombang tapi tidak terhadap arus dan sedimentasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut :
1. biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan
2. Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan.
Pemilihan lokasi dapat ditinjau berdasarkan hal2 berikut :
1. Tinjauan topografi dan geologi
2. Tinjauan pelayaran
3. Tinjauan sedimentasi
4. Tinjauan gelombang dan arus
5. Tinjauan kedalaman air
Pemodelan Rona Awal Lingkungan Laut Sebagai Dasar Perenanaan Tata Letak Pelabuhan
Guna membantu perancang dalam memberikan pertimbangan pemilihan lokasi pelabuhan dengan berbagai tinjauan seperti yang telah dijelaskan di atas, pemodelan rona awal lingkungan dapat digunakan guna menunjukan kondisi lingkungan awal lingkungan baik dari segi gelombang, arus, serta tingkat laju sedimentasi. Model Numerik sangat membantu dalam rangka memberikan gambaran awal dari lingkungan.
Pemodelan Hidrodinamika laut dapat memberikan gambaran bagaimana pola pasang surut serta pola arus yang terjadi di wilayah tersebut. Pemodelan arus ini juga dapat digunakan prediksi pola sedimentasi yang nantinya akan di modelkan tersendiri dengan Pemodelan Pola Sedimentasi dan Pemodelan Sedimen.
Pemodelan gelombang dapat memberikan gambaran kepada perancang bagaimana pola refraksi/ difraksi, gelombang pecah, run up gelombang musiman yang akan terjadi, baik musim barat, peralihan 1, musim timur, peralihan 2.
Pemodelan Pola Sedimentasi dan Laju Sedimentasi akan memberikan gambaran kepada perancang pola pergerakan sedimen baik dasar maupun pada kolom air sehingga letak dan posisi dermaga harus mengakomodir agar tidak menjadikan laju sedimentasi pada kolam pelabuhan tinggi sehingga menyebabkan maintenane cost untuk pengerukan kolam pelabuhan akibat sedimentasi menjadi tinggi. Hal inilah output dari pemodelan sedimentasi, karena masalah terbesar dari kolam pelabuhan adalah pendangkalan akibat sedimentasi yang mengganggu operasional kapal dalam bongkar - muat. selain itu pemodelan sedimantasi ini juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam program pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran pada pelabuhan yang akan dibuat.
0 comments:
Post a Comment