Thursday, August 1, 2013

ironi, gak terima !!!!



Rasanya tidak terima saja, ketika melihat nenek atau kakek yang harus bekerja sangat keras untuk beberapa rupiah saja. Kemudian ada orang-orang yang tidak berusaha sekeras kakek atau nenek tadi mendapat rupiah yang sama. Atau lebih umum, ada orang yang tidak harus kerja keras dan tanpa mengeluarkan peluh, mendapatkan nilai rupiah yang sama dengan orang yang bermandikan keringat dibawah terik matahari. Tentu ilmu memang sangat dihargai, tapi kalau sama bekerja yang tanpa menggunakan ilmu. Kog rasanya tidak adil saja.
Lihatlah sekarang, ini nyata!
Kalau anda sempat nge-printkan poster di dunia print, anda pasti melihatnya langsung. Setiap pagi sampai siang, anda akan melihat seorang nenek  yang berjualan Koran harian SURYA dan JAWA POS. di bawah panasnya matahari dan asap knalpot mobeil dan motor, nenek tersebut harus berjuang menjual seluruh dagangannya kalau mau dapat uang banyak. Kadang sampai matahari terik, nenek tersebut akan berada disitu. Kemuadian setelah anda keluar dari kantor Dunia Print, ketika anda memegang motor anda, tiba-tiba ada seorang pemuda yang berpenampilan seperti tukang parkir yang menarik ongkos parkir di situ. Rp.1000. coba perhatikan, mungkin uang tersebut biasa bagi kita. Tapi coba lihat lagi, nenek yang berjualan Koran tadi mungkin harus menjual beberapa eksemplar korannya agar mendapat seribu rupiah, tapi pemuda tadi dengan mudahnya mendapatkan seribu rupiah juga. Apalagi parker liar juga itu, yang uangnya mungkin tidak akan masuk sebagai pendapatan asli daerah. Gak adill.
Entah kenapa parkir menjadi sangat mahal seperti itu, Rp.1000 itu harga 2 kilogram garam saat masa panen di Madura. Padahal untuk mendapat dua kilogram garam itu harus bersusah payah, bermandikan keringat dibawah terik matahari. Belum kalau musim hujan yang merusak lading garamnya. Rasanya tukang parkir itu sangat menyiksa sekali. Mereka juga butuh uang juga sih.. toh kalau ada motor hilang paling juga tidak bertanggung jawab. Kalau tukang parkir resmi tidak masalah, kalau liar itu yang bermasalah.Hampir sama dengan para pengamen yang berada di bus kota bungurasih – bratang. Rasanya dengan modal ngamen seadanya saja mereka bias dapat uang banyak tanpa harus berletih-letih dengan jenis pekerjaan yang membutuhkan skill yang sama.
Tapi, tetap salut pada nenek yang berjualan korang diperempatan tadi, yang bekerja dan masih memiliki kemulian dari pada meminta-minta. Kadang kita perlu memberikan apresiasi kepada orang-orang yang sama dengan neken tersebut. Apresiasi untuk keberanian tidak menjadi peminta-minta dengan sekedar membeli apa yang mereka jajakan meskipun kita tidak membutuhkan barang tersebut. Belilah dagangan mereka agar mereka sanggup bertahan dan tidak menjadi peminta-minta.

0 comments:

Post a Comment