Tuesday, April 2, 2013

Tilawah Kita bung !!!!


 
 
Sudah merupakan bentuk cinta kita kepada Allah SWT adalah senantiasa membaca surat cinta yang telah Dia turunkan kepada makhlukNya, Al-Quranulkariim. Allah telah menurunkan al-quran sebagai bacaaan bagi kita, sebagai dzikir – dzikir penenang hati disaat gundah, dengannya pula kita akan dapat semakin lurus menghadapkan ibadah kita kepada Allah. Hal ini tidak lain adalah salah satu fungsi dari diturunkannya Al-qur’an, sebagai petunjuk kehidupan bagi manusia yang telah beriman kepadaNya.
Banyak sekali ayat – ayat dalam Al-quran yang memerintah kita agar senantiasa membaca ayat- ayat dari Al-qur’an. Bahkan Allah mensejajarkan perintah tentang membaca Alqur’an dengan sholat. Sungguh bukanlah perkara biasa membaca Al-qur’an ini.

“ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah.......................” ( Qs. Alfaathir : 29 )
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat." (al-'Ankabuut: 45)
"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nyalah segala sesuatu. Aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri dan supaya aku membacakan Al-Qur'an." (an-Naml: 91-92)
Ibnu Qayyim Al-jauzi telah memberikan kita pelajaran akan apa yang sesungguhnya disebut dengan tilawah itu. ” Hakikat tilaawah dalam ayat-ayat tersebut adalah tilaawah yang sesungguhnya yang mencakup arti tilawah secara keseluruhan, yaitu membaca makna dan lafalnya. Tilaawah lafal adalah bagian dari tilaawah itu sendiri. Dan maksud dari tilaawah ini adalah mengikuti apa yang termaktub”. Maka tilawah kita bukanlah tilawah yang hanya membasi bibir dan kerongkongan. Namun jauh lebih dari itu, tilawah – tilawah kita adalah tilawah yang mampu menembus hati setiap kaliamat yang kita baca dalam Al-qur’an. Tilawah yang mampu menyejukan hati dan meresap hingga kita akan dapat menanggis dan tersenyum karena bacaan al-quran. Menangis saat ayat – ayat yang kita baca adalah ayat – ayat yang menggambarkan kerasnya adzab neraka dan ciri – ciri orang yang akan menjadi penghuni di dalamnya. Mungkinkah kita salah seorang diantara mereka ?.  Disisi lain kita akan tersenyum karena yang kita baca adalah gambaran bagaimana keindahan surga dan bagaimana interaksi kita dengan bidadari – bidadari surga. Kita berharap salah seorang dari diantara orang – orang yang akan menjadi bagian dari kelompoknya yang dijanjikan surga.
Maka tidak ada salahnya sekali lagi kita merenungkan  tilawah – tilawah kita selama ini,  kualitas dan kuantitas tilwah kita. Sebagaimana Ibnu Qayyim pernah menuliskan dalam kitab beliau makthabah Roudhotul Muqibbin( kunci kebahagiaan). “ sedangkan yang dimaksud di sini adalah tilaawah hakiki. Yaitu, membaca maknanya dan mengikutinya, dengan membenarkannya, menunaikan perintahnya, menjauhi larangannya, dan patuh kepadanya kemana saja dia menuntun. Jadi tilaawah Al-Qur'an meliputi tilaawah lafal dan maknanya. Tilaawah makna lebih mulia dari-pada sekedar tilaawah lafal. Orang yang melakukan tilawah makna, adalah ahli Al-Qur'an yang berhak menerima pujian di dunia dan di akhirat. Mereka itulah ahli tilaawah dan pengikut Al-Qur'an yang sesungguhnya”.

Related Posts:

  • Menegakkan tembok miring Sejenak ingatkan ku melayang pada tema yang pernah diangkat pada kajian "Kenduri Cinta" yang diasuh Cak Nun. pada saat itu, temanya adalah "menegakan pagar miring".  memang judul tulisan ini terispirasi dari situ, deng… Read More
  • DOA PILPRES (4) by Ustadz Mudhofar Jufri, M.A Alhamdulillah, wash-shalatu was-salamu ‘ala Sayyidina Muhammadin Rasulillah.Allahumma, ya Hayyu, ya Qayyum, birahmati-Ka nastaghits! Ya Allah, wa ya Rahman, wa ya Rahim! Rahmatilah kami semu… Read More
  • Ulasan Pertandingan Brazil vs Belanda Pertandingan Brazil vs Belanda Masih teringat kekalahan Brazil pada semifinal kemarin ketika dicukur habis oleh Jerman dengan skor telak 1-7. Ternyata Tim Brazil belum bisa belajar dari kekalahan itu. Entah disadari at… Read More
  • Wejangan Ada beberapa pesan yang harus saya sampaikan kepada antum sebagai kader pimpinan dan sebagai pemimpin langsung di lapangan, yaitu sebagai berikut: Pertama, al-istisya’aar bil mas’uliyah ats-tsaqiilah, selalu merasakan… Read More
  • (Bukan) diantara shofa dan marwa Hari ini kita mengenal Sa’i, lari lari kecil dari bukit shofa ke bukit marwa. Pelajaran berharga Untuk kita Hari ini, hingga lari-lari Itu bagian Dari ibadah haji. Adalah ibunda hajar, perempuan tegar teladan sepanjang z… Read More
  • Merdeka... Indonesia Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidakkan hilang dari kalbu Tanah ku yang kucintai Engkau kuhargai Walaupun banyak negeri kujalani yang mahsyur permai di kata orang … Read More
  • Di Bawah bayang Ksatria "Dibawah bayang-bayang ksatria", begitu kiranya sebuah refleksi hari ini. Sebuah istilah yang saya hutang dari kenduri cinta, majelis ilmu Cak nun. Kita harus banyak belajar tentang menyikapi romantisme sejarah, timangan ke… Read More
  • Aqidah Demokrasi ?? sebuah catatan dari Ahmad Mudzoffar Jufri Full BERIMAN DENGAN AKIDAH DEMOKRASI?YA ENGGAK LAH! Alhamdulillah, wash-shalatu was-salamu 'ala Sayyidina Rasulillah, amma ba'du:Seringkali terdapat kerancuan atau paling… Read More
  • GAZA ( WE WILL GO DOWN ) A blinding flash of white lightKilauan cahaya putih yang membutakan mataLit up the sky over Gaza tonightMenerangi langit Gaza malam iniPeople running for coverOrang-orang berlari mencari perlindunganNot knowing whether th… Read More
  • Rumah sandiwara Spertinya aku kenal rumah itu, sebuah rumah yang sudah tak asing lagi bagi ingatan ku. Sebab aku pernah menjadi bagian dari orang-orang yang sekedar berteduh di bawah atapnya. Menikmati secangkir teh hangat dan sedikit… Read More

0 comments:

Post a Comment