Wednesday, April 3, 2013

Tekad

Foto 
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari bujur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi dakwah ini , jalan panjang
Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi



Related Posts:

  • TUGAS AKHIR Halaman ini sengaja dikosongakan … Read More
  • Edelweis Bunga.... tak ada kata....… Read More
  • Dagelan Kampanye CAPRES Wiranto jadi tukang becak  Betapa kagetnya sore hari ini, melihat Mewujudkan Mimpi Indonesia yang ditayangkan RCTI, Jumat (7/2/2014). Salah satu orang yang telah mendeklarsikan dirinya menjadi capres RI menyama… Read More
  • Masihkah merasa lelah? Masihkah kau merasa lelah ? Saat kaki tak kuat lagi untuk melangkah. Saat tangan tak kuat lagi menengadah. Saat pundak tak lagi kuat memikul amanah. Biarkah semua berhenti disini dititik aku pernah memulai. Biarlah aku … Read More
  • Nusantara ku dan Palestina Masih sering kita mendengar cibiran ketika ada sebagaian orang menyeru atau mengajak muslim di Indonesia untuk sedikit peduli dengan masyarakat muslim di Negeri Palestina.  Tentu kita sudah tahu bagaimana kejadian y… Read More
  • Perang Diponegoro: Bukan masalah sejengkal tanah Sejak di sekolah dasar kita sudah diajar tentang sejarah bangsa Indonesia. Salah satu pelajaran sejarah yang masih selalu teringat ketika sekolah dasar adalah sejarah tentang perlawanan melawan penjajah. Baik di tanah jawa… Read More
  • Sediakan Ruang untuk diBenci “Jangan engkau kira sebuah kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin adalah keburukan, sebab bisa jadi ia adalah kebaikan yang ditangguhkan untukmu” (Umar bin Khatab r.a.) Terkadang kita tidak adil dalam menilai ora… Read More
  • Menemukan Spirit yang Hilang Tidak terasa waktu sudah bergulir cepat, detik berubah menjadi  menit, ,menit terakumulasi menjadi jam, jam berubah menjadi hari,hari berganti  bulan, bulan berubah menjadi tahun.  Setiap momennya selalu m… Read More
  • Buya Hamka dan M. Natsir : Muslim Negarawan PUISI ini ditulis Buya Hamka pada tanggal 13 November 1957 setelah mendengar pidato M. Natsir yang mengurai kelemahan sistem kehidupan buatan manusia dan dengan tegas menawarkan kepada Sidang Konstituante agar menjadikan… Read More
  • Belajar dari ketulusan hati anak kecilini adalah kisah kesucian hati anak kecil yang belum terkontaminasi oleh rusaknya dunia ini.. sebuah cerita yang patut untuk kita baca dan belajar dari anak kecil yang masih suci. kisah ini tentang anak dari dosen saya. sungg… Read More

0 comments:

Post a Comment