Monday, November 28, 2011

Kisah Cinta Arjuna Realita (2)


" Memang tidak mudah. Sebab tidak karena kamu mencintai, lalu hendak memberi, atau kamu menebar pesona kematanganmu melalui itu, maka cintamu berbalas. Fakta itu mungkin pahit. Tapi begitulah adanya: kadang-kadang kamu harus belajar menepuk angin, bukan tangan lain yang melahirkan suara cinta ".( Anis Matta - Serial Cinta )

Terkadang dalam menabur cinta, biji - biji dapat tumbuh, semi, berbunga sampai berbuah. meskipun tanpa atau hanya sedikit air yang menyirami. Sebab biji cinta mampu menghidupi dirinya sendiri, tanpa harus ada kasihani. Namun terkadang biji cinta itu tetaplah makhluk yang pada dasarnya membutuhkan air utnuk tetap menjalani kehidupan sambil menunggu musim hujan datang. Dan kalau pun pemberi air itu dari gayung cinta di samping kita, bisa jadi biji cinta itu akan luluh dan mengikuti hulu air sampai bertemu gayung cinta tersebut. Maka pada saat itu kita akan sadar bahwa tumbuhnya biji cinta tidak dapat mengandalkan dirinya dan harus ada gayung cinta yang menyiramkan ketenangan dan kedamaian menunggu masa depan.

" Arjuna Realita " bukanlah " Arjuna Imajiner " yang mampu memberikan semua keinginan wanita pujaan hanya dengan terbang ke kayangan. " Arjuna Realita " hanya mempunyai senja andalan do'a yang berharap akan terkabulkan. Tidak seperti " Arjuna Imanjiner yang bisa kong kallikong dengan dewa - dewa kayangan untuk memenehu permintaannya. Pada dasarnya, " Arjuna Realita " adalah pemuda yang masih berguru di Sekolah Elektronika di Negeri Nawalima, bukan seorang anak kerajaan seperti " Arjuna Imanjiner " namun hanya anak seorang petani biasa di kampung Santri.

Ada kesamaan antara " Arjuna Realita " dengan " Arjuna Imajiner ", sama - sama mempunyai rasa cinta kepada wanita. Namun beda cerita, " Arjuna Imajiner " dengan ketampanan dan kehebatan panahnya mampu menaklukan dewi cantik sekelas " Srikandi ", sedangkan " Arjuna Realita " adalah Ksatria bersenjatakan solder dan ketapel yangjauh dari kesan eksklusif seperti halnya " Arjuna Imajiner ". Namun inilah indahnya kisah " Arjuna Realita " yang berjuang dalam kesederhanaan untuk mendapatkan wanita sekelas anak Priyayi " Dewi Srikandi " nya pak kyai.

Pada suatu kesempatan, " Arjuna Realita " yang telah lama menjadi teman akrab " Dewi Srikandi "nya pak Kyai ingin agar dirinya bisa menjadi mantu dari Pak Kyai untuk putrinya yang ke dua. Keyakinan yang selama ini ada di hati " Arjuna Realita " adalah kecocokan dengan " Dwi Srikandi. Saat indah kedekatan itu mulai muncul ketika mereka sama - sama bersekolah di SMA Negeri Ngalengka, dua tahun satu kelas membuat kedekatan hati semakin melekat kuat hingga bunga cinta bersemi di hati mereka. Hingga " Arjuna Realita " bertekad akan mempersunting " Dewi Srikandi "nya Pak kyai untuk menjadi pendamping hidupnya. Sekarang dia masih menunggu momen di saat tepat, saat dirinya sudah mapan dan sukses. Semua hanya menunggu waktu.

Bunga cinta di taman hati " Arjuna Realita " sedang bermekaran dan tinggal memetiknya untuk dipersembahkan sebagai penyempurna agamanya. Meminang " Dewi Srikandi " pak kyai. Namun, keyakinannya harus layu karenaImpian tak sesuai kenyataaan. Kenyataan bagai racun yang membuat bunga harus mati, Kenyataan bahwa " Srikandi " telah dijodohkan dengan " Panglima Perang " yang merupakan kakak seperguruan wakru di SMA. Kenyatan bahwa "Arjuna Realita " bikanlah pilihan utama semua orang tua, karena dunia nyata adalah Irisan kenyataan yang jauh dari angan - angan.

Sekarang kenyataan yang dihadapi sang " Arjuna Realita " adalah perasaan yang masih berat untuk melepas " Srikandi " yang memang dia akui bahwa harapannya sebnarnya adalah mimpi karena merasa tidak Seimbang. " Dewi Srikandi " adalah puteri seorang sesepuh desa, seorang tokoh juga kyai terpandang. sedangkan " Arjuna Realita " adalah preman lapangan dan brandalan kampung yang baru nyantri dan hanya berlatih baca Al fatihah serta membarsihkan mushola. Inilah kenyataan hidup, Cinta tanpa kemapanan adalah Angan - angan kosong. Cinta butuh kemapanan. itulah salah satu sebab, kenapa " Srikandi " dijodohkan dengan " Panglima " bukan dengan nya. ya, karena dia adalah preman. tapi bagi " arjuna" realita, semua akan bisa berbalik dengan segala usaha dan do'a.

0 comments:

Post a Comment