Tuesday, April 12, 2016

Pemodelan Gelombang menggunakan modul Spectral Waves (SW) Mike 21

Pemodelan Gelombang menggunakan modul Spectral Waves (SW) Mike 21  Dalam pembangunan struktur pantai, informasi   mengenai   gelombang   laut   pentinguntuk dikaji. Tinggi gelombang signifikan dan magnitude gelombang merupakan informasiyang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan struktur pantai. Secara geografis, letakIndonesia yang berada pada daerah ekuator menimbulkan asumsi bahwa indonesia akanterbebas   dari   gelombang   badai.   Hal   tersebut   benar   adanya   akan   tetapi   kemungkinanterkena gelombang masih tetap ada meskipun dari ekor badai.  Pada kajian ini digunakanmodul gelombang Spectral Waves (SW) pada mike 21 untuk mensimulasikan perambatangelombang dari lokasi pembangkitan sampai menuju lokasi pembangunan dermaga.  Aplikasi utama dari Modul SW digunakan pada kegiatan penyusunan desain strukturlepas   pantai,   pantai   dan  pelabuhan   dimana   perhitungan  beban   gelombang   yang   akuratsangat penting untuk mendapatkan desain struktur yang aman dan ekonomis. Modul SWmenggunakan beberapa proses fisis berikut dalam menggambarkan penjalaran gelombang :
 Pembangkitan gelombang akibat angin 
 Interaksi nonlinear gelombang 
 Disipasi disebabkan oleh white-capping 
 Disipasi disebabkan oleh bottom friction 
 Disipasi disebabkan oleh depth-induced wave breaking 
 Refraksi dan shoaling disebabkan oleh perbedaan kedalaman 
 Interaksi arus gelombang 
 Efek dari waktu kedalaman yang berbeda - beda dan flooding and drying

Modul SW pada mike 21

Modul SW memiliki kemampuan untuk melakukan simulasi pembangkitan gelombang, penjalaran gelombang dan kehilangan energi gelombang akibat perubahan kedalaman. MIKE 21 SW menggunakan dua persamaan yang berbeda, yaitu formulasi directional decoupled   parametric  dan   formulasi  fully   spectral.     Kedua   persamaan   gelombang tersebut   sama   –   sama   menggunakan   persamaan   kekekalan   gelombang sebagai persamaan pembangun. Perbedaan dari kedua persamaan tersebut terletak pada solusi yang   digunakan formulasi  directional   decoupled   parametric menggunakan peneyelesian   sesuai   Holthuijsen   (1989)   sedangkan   formulasi  fully   spectral menggunakan   penyelesian   sesuai   dengan   yang   dilakukan   Komen   et   al.   (1994)   dan Young (1999). Berikut merupakan persamaan kekekalan gelombang yang dirumuskan oleh Komen et al. (1994) dan Young (1999) masing-masing pada koordinat kartesiandan sperical.




1 comment: