Saturday, July 13, 2013

Zikir

Jangan kau meninggalkan zikir (mengingat Allah) hanya karena ketidakhadiran hatimu dihadapan Allah saat berzikir! Kelalaianmu dari zikir kepada-Nya lebih buruk daripada kelalaian hatimu disaat zikir kepada-Nya. Semoga Allah berkenan mengangkatmu dari zikir yang disertai kelalaian menuju zikir yang disertai kesadaran; dari zikir hati, sari yang disertai hadirnya hati menuju zikir yang mengabaikan selain yang diingat (Allah). “Dan yang demikian itu bagi Allah tidaklah sukar”(Qs. Ibrahim: 20)
(Ibnu Atho’illah)
Inilah tangga bertingkat dalam amal manusia, bahwa amalan itu terlihat dhahir dan sampai terasa sampai batin. Dalam melakukan amalan, seseorang akan bertingkat-tingkat rasanya meskipun amalannya sama. Jika orang awam yang melakukannya, beda nilainya dengan seorang alim yang melakukannya. Dan disitulah kelebihan bagi orang-orang yang berilmu.
Namun, bukan berarti dengan tidak bisanya kita mencapai tingkatan amal yang bernilai dengan apa yang dilakukan orang alim, kita tidak melakukan amalan tersebut. Memang Hakekat itu penting, tapi menuju pada tingkat hakekat itu perlu dilewatinya tangga syari’at. Seperti ungkapan yang sering kita dengar, “Syari’at tanpa hakekat adalah buta, hakekat tanpa syari’at adalah sesat”. Seorang melakukan amalan seharusnya mengetahui apa sebenarnya hakekat dari apa yang ia kerjakan. Karena jika tidak ia mengetahui akan hakekat dari apa yang ia kerjakan, maka tidak akan ada perubahan dari apa yang ia kerjakan. Juga dengan sudahnya kita mengetahui hakekat dari sebuah amal, bukan berarti kita meninggalkan syari’at, karena sejatinya semua perintah-perintah itu berupa syari’at yang harus dikerjakan tanpa menyinggung langsung hakekatnya. Sedangkan hakekat itu adalah olah rasa dan ilmu dari inti amalan-amalan yang dikerjakan.
Ibnu Atho’illah telah mengingatkan kepada para muridnya, bahwa zikir yang intinya mengingat Allah dengan hati yang sadar adalah penting. Namun jangan meninggalakan zikir meskipun belum bisanya diri kita menghadirkan hati-hati kita dalam setiap zikir tersebut. Melalaikan zikir lebih buruk dari pada tidaknya kita menghadirkan hati dalam zikir, meskipun inti zikir adalah menghadirkan hati untuk mengingat Allah.Ibnu Atho’illah mengingatkan pentingnya tetap melakukan syari’at  meskipun hati belum bisa hadir, karena dengan tetap melakukan zikir-zikir tersebut, hati ini sedikit demi sedikit akan dibawa menuju tangga hakekat. Sehingga sang alim berkata  dari zikir hati, sari yang disertai hadirnya hati menuju zikir yang mengabaikan selain yang diingat (Allah).



Related Posts:

  • Santun dan Bersahabat 12.00 Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE … Read More
  • OPTIMIS itu...... 12.00 Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE … Read More
  • Syekh Ahmad Yasin 12.00 Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE … Read More
  • Ibadah "Kosong"  mungkin kita sudah sering melakukan ibadah. hingga akhirnya pada titik tertentu kita merasakan sebuah rasa kehambaran dalam ibadah - ibadah kita. Mengapa ?. inilah sebuah nasihat dari ustadz Mudhoffar, salah satu ustad… Read More
  • Dakwah itu Cinta Dakwah adalah cinta. Dia akan meminta semuanya dari dirimu, sampai pikiranmu, sampai perhatianmu, berjalan dan tidurmu. Bahkan ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau c… Read More
  • Kapan Giliran Kita ? 12.00 Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE … Read More
  • Renungkanlah Dalam selimut ketenangan malam..Rasakan hangatnya sentuhan sayang.. Saat kau basukan air suci kesejukan.. Dingin itu tak ubahnya belaian kasih..Rasakanlah.. Kasih sayang yang telah memberikan mu nafas penuh keberkahan.. kas… Read More
  • Tilawah Kita bung !!!!     12.00 Sudah merupakan bentuk cinta kita kepada Allah SWT adalah senantiasa membaca surat cinta yang telah Dia turunkan kepada makhlukNya, Al-Quranulkariim. Allah telah menurunkan al-quran seba… Read More
  • Teguran Sang Murabbi 12.00 Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE … Read More
  • Setetes ilmu dari lembah Uhud Oleh: Hepi Andi Bastoni Sumber : http://www.al-intima.com/sirah/pil-pahit-dari-medan-uhud Kemenangan dan kekalahan hanyalah variabel yang menjalankan fungsi bernama seleksi. Dalam putaran itulah Allah memisahkan hamba… Read More

0 comments:

Post a Comment