1.
PENDAHULUAN
Apa
yang dimaksud pengerukan?
adalah pekerjaan mengambil
tanah (sedimen) dasar laut atau dasar sungai secara mekanis (atau hidrolis,
atau mekanis-hidrolis) dari perairan laut atau sungai.
Apa
pula yang dimaksud dengan Reklamasi?
adalah
pengurukan daerah perairan laut atau sungai baik ditepi pantai/sungai atau di
laut lepas.
Mengapa diperlukan adanya pekerjaan
Pengerukan?
1. Mendapatkan
dasar laut atau sungai yang lebih dalam untuk keperluan navigasi kapal (alur
pelayaran niaga), untuk Olah raga (Ski air), dan Pariwisata.
2. Memelihara
alur pada kedalaman konstan yang diinginkan.
3. Mengambil
tanah dasar laut untuk material urugan, umumnya pada areal reklamasi.
Pengambilan pasir dari laut biasanya lebih murah dan tidak mengganggu lalu
lintas di darat.
4. Penjagaan
kebersihan perairan.
Mengapa
diperlukan pekerjaan Reklamasi?
1. Makin
mahalnya lahan darat di Kota -kota besar, dan lebih
murah mendapatkan lahan dengan cara reklamasi.
2. Banyak
permasalahan sosial pembebasan lahan di
darat.
3. Untuk
melengkapi fasilitas yang dibangun di sepanjang tepi laut atau tepi pantai,
misalnya Pelabuhan, atau Dermaga khusus, Lapangan terbang dan lain sebagainya.
4. Pembuatan
daerah buangan hasil material kerukan yang terkontaminasi menjadi pulau-pulau
khusus yang hanya dihuni habitat hewan dan tumbuhan.
Bagaimana
prinsip urutan pekerjaan pengerukan?
1. Memecah
struktur tanah
2. Mengangkut
material secara Vertical
3. Mengangkut
material secara horizontal
4. Membuang
material khasil kerukan.
Untuk
dapat melaksanakan proses pengerukan pengetahuan secara mendalam mengenai detil
masing-masing urutan sangat penting. Hal ini khususnya akan mempengaruhi
pemilihan peralatan yang tepat, lama waktu penyelesaian pekerjaan, dan total biaya yang dibutuhkan.
2.
macam peralatan pengerukan
Pengetahuan
mengenai macam dredger sangat diperlukan sebelum menentukan/memilih peralatan
yang akan dipakai dan sesuai untuk suatu proyek.
Pada
pekerjaan reklamasi disamping Pemilihan peralatan yang
sesuai, maka metode dumping material, kualitas material dan metode
perbaikan tanahnya merupakan faktor yang menentukan biaya reklamasi.
Sedang
pada pekerjaan pengerukan murni, pemilihan peralatan yang benar menentukan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, penghematan biaya, dan dapat mencapai batas
toleransi kesalahan pengerukan yang disyaratkan.
Dewasa
ini, tersedia berbagai jenis alat keruk dalam variasi kombinasi yang luas untuk
disesuaikan terhadap kebutuhan dan optimasi operasional.
Dari
berbagai jenis dan kombinasi assesoris yang ada saat ini, secara garis besar
dapat diklasifikasikan dalam 3 type dredger, yaitu :
-
Mechanical dredgers (mekanis)
-
Hydraulical dredgers (hydraulis)
- Kombinasi mekanik-hydraulic dredgers (kombinasi)
Diluar jenis-jenis kapal tersebut masih banyak
lagi, tetapi sebenarnya dapat tetap diklasifikasi dalam jenis-jenis tersebut,
hanya asesori atau pelengkapnya saja yang ditambah-kurangi.
Peralatan tambahan penting untuk pengerukan
adalah SURVEY BOAT yaitu kapal untuk "hydrographic survey". Kapal ini
dibutuhkan agar akurasi hasil kerukan dapat dimonitor dalam waktu sesingkatnya
setelah suatu area selesai dikeruk. Pada peralatan keruk modern sebagian besar
dilengkapi peralatan pemetaan dan positioning yang menyatu pada ruang kemudi,
peralatan positioningnya menggunakan sistem Satelit.
Kapal bantu lain yang sering dibutuhkan pada
operasional kapal keruk besar adalah Kapal Pelayanan (Service Vessel = Help
Vessel), yang berfungsi membantu penggantian kepala keruk (Cutter Head), dan
banyak pekerjaan lain yang hanya dapat dilakukan dari arah luar kapal keruk.
Klasifikasi lain dari dredger didasarkan pada metode
transportasi material hasil kerukan, yaitu :
a. Self-Propelled
:
Kapal
memiliki mesin penggerak sehingga dapat berjalan ke berbagai arah yang
diinginkan.
Dredger
memiliki palka/ruang dalam kapal untuk menampung material hasil kerukan dan
membawa buangan ini ketempatnya.
b. Non
Self-Propelled / Stationary :
Kapal
tidak bermesin, untuk pergerakannya dibantu Tug boat atau Service vessel. Buangan diisikan ke palka / barge lain untuk dibawa
ketempat pembuangan
Alat
Keruk Mekanikal
2.1. GRAB / CLAMSHELL /
DRAGLINE
Memiliki kedua type metode transportasi material
yaitu bisa Self-Propelled, gambar 2. Bekerja mengandalkan sistem grab
(cangkeram) yang terdiri dari kran untuk menurunkan dan mengangkat grab dari
dalam air.
Cangkeram
/ cengkran dibedakan dalam 2 jenis yaitu :
-
Clamshell type grab bucket
-
Cactus type grab bucket
Metode
atau proses penggalian dalam 1 Cylus :
-
Menurunkan.
Grab
yang berisi diturunkan ke palka atau ke barge, demikian juga bucketnya,
bergantung pada closing cables / wires
-
Membuka
Berat
grab dialihkan ke hanging wires selagi grab membuka dan isinya dituangkan ke
palka atau hopper.
-
Berputar / Swinging
Lengan
crane ( jib ) berputar kembali ke tempat penggalian, closing wire sepenuhnya
mengendur sehingga bucket terbuka seluruhnya sebelum masuk kedalam air.
-
Menurunkan
Bucket
/ grab yang terbuka jatuh bebas dengan mengendurkan hanging wires.
-
Menutup
Pada
saat bucket sampai di dasar laut, hoisting wire ditarik,.jadi bucket menutup
dengan gaya
yang tidak bisa melebihi grab + isinya.
-
Mengangkat
Saat
bucket tertutup, pengangkat di mulai dengan terus menarik hoisting wire.
-
Berputar / Swinging
Setelah
grab ada diats air, jib berputar diatas hopper.
Karena
sistem operasional mengandalkan berat sendiri grab (jatuh bebas ), maka berat
grab baja dan volume grab mempengaruhi kemampuan menangani jenis tanah.
Untuk
tanah jenis lumpur atau Mud (=loose soil) membutuhkan bucket besar yang
ringan. Sedang untuk Hard soil membutuhkan bucket kecil yang berat.
Spud
dan
angker digunakan untuk menambat dredger, Tagline dibutuhkan untuk
mengendalikan grab.
Pergerakan
kapal / dredger dilakukan dengan mengangkat spud dan bergerak mundur khusunya
pada stationary dredgers. Untuk self propelled pergerakan dengan mudah
dilakukan pada posisi searah yang sama, yaitu denga menghidupkan mesin dan
bergerak maju.
Pada
stationary dredger, hanya dapat dipasang satu crane dengan grab sehingga
dredger harus sering pindah. Pada self propelled dredger dapat dipasang
beberapa crane sekaligus yang mempercepat dan mempertinggi kapasitas.
Produktivitas
Dalam
sekali angkut jarang dapat diharapkan grab terisi penuh, beberapa faktor yang
mempengaruhi diantaranya pengalaman operator, jenis tanahnya dan type grab.
Dibawah
ini adalah faktor yang harus dikalikan untuk menentukan volume 1 grab per
sekali angkat :
Type tanah
|
Lumpur
|
Lempung
|
Pasir
halus
|
Pasir
kasar
|
Kerikil
(
kecil )
|
Kerikil
(
besar )
|
% isi grab
|
Variasi
|
40 -
80
|
20 -
50
|
60 -
90
|
70 -
100
|
20 -
30
|
Disamping
secara keseluruhan produktivitas pengerukan dipengaruhi oleh kedalaman dasar
laut dan sudut 'slewing'. Kecepatan pengerukan sekitar 70 m / menit dan
kecepatan 'slewing' : 1,8 - 2,0 rpm yang bekerja bergantian atau bersamaan ® untuk sudut slewing 45o
butuh ± 60
detik sampai 3 menit.
Produksi
per jam dapat dihitung =
beban bucket x 3600
Cycle time (detik)
0 comments:
Post a Comment