Monday, April 9, 2018

PENGERUKAN

1.          PENDAHULUAN

Apa  yang dimaksud pengerukan?
adalah pekerjaan mengambil tanah (sedimen) dasar laut atau dasar sungai secara mekanis (atau hidrolis, atau mekanis-hidrolis) dari perairan laut atau sungai.
Apa pula yang dimaksud dengan Reklamasi?
adalah pengurukan daerah perairan laut atau sungai baik ditepi pantai/sungai atau di laut lepas.

Mengapa diperlukan adanya pekerjaan Pengerukan?
1.    Mendapatkan dasar laut atau sungai yang lebih dalam untuk keperluan navigasi kapal (alur pelayaran niaga), untuk Olah raga (Ski air), dan Pariwisata.
2.    Memelihara alur pada kedalaman konstan yang diinginkan.
3.    Mengambil tanah dasar laut untuk material urugan, umumnya pada areal reklamasi. Pengambilan pasir dari laut biasanya lebih murah dan tidak mengganggu lalu lintas di darat.
4.    Penjagaan kebersihan perairan.
  
Mengapa diperlukan pekerjaan Reklamasi?
1.    Makin mahalnya lahan darat di Kota-kota besar, dan lebih murah mendapatkan lahan dengan cara reklamasi.
2.    Banyak permasalahan sosial  pembebasan lahan di darat.
3.    Untuk melengkapi fasilitas yang dibangun di sepanjang tepi laut atau tepi pantai, misalnya Pelabuhan, atau Dermaga khusus, Lapangan terbang dan lain sebagainya.
4.    Pembuatan daerah buangan hasil material kerukan yang terkontaminasi menjadi pulau-pulau khusus yang hanya dihuni habitat hewan dan tumbuhan.

Bagaimana prinsip urutan pekerjaan pengerukan?
1.    Memecah struktur tanah
2.    Mengangkut material secara Vertical
3.    Mengangkut material secara horizontal
4.    Membuang material khasil kerukan.

Untuk dapat melaksanakan proses pengerukan pengetahuan secara mendalam mengenai detil masing-masing urutan sangat penting. Hal ini khususnya akan mempengaruhi pemilihan peralatan yang tepat, lama waktu penyelesaian pekerjaan,  dan total biaya yang dibutuhkan.
  
2.          macam peralatan pengerukan
Pengetahuan mengenai macam dredger sangat diperlukan sebelum menentukan/memilih peralatan yang akan dipakai dan sesuai untuk suatu proyek.
Pada pekerjaan reklamasi disamping Pemilihan peralatan yang sesuai, maka metode dumping material, kualitas material dan metode perbaikan tanahnya merupakan faktor yang menentukan biaya reklamasi.
Sedang pada pekerjaan pengerukan murni, pemilihan peralatan yang benar menentukan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, penghematan biaya, dan dapat mencapai batas toleransi kesalahan pengerukan yang disyaratkan.
Dewasa ini, tersedia berbagai jenis alat keruk dalam variasi kombinasi yang luas untuk disesuaikan terhadap kebutuhan dan optimasi operasional.
Dari berbagai jenis dan kombinasi assesoris yang ada saat ini, secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam 3 type dredger, yaitu :
-        Mechanical dredgers (mekanis)
-        Hydraulical dredgers (hydraulis)
-       Kombinasi mekanik-hydraulic dredgers (kombinasi)

Diluar jenis-jenis kapal tersebut masih banyak lagi, tetapi sebenarnya dapat tetap diklasifikasi dalam jenis-jenis tersebut, hanya asesori atau pelengkapnya saja yang ditambah-kurangi.
Peralatan tambahan penting untuk pengerukan adalah SURVEY BOAT yaitu kapal untuk "hydrographic survey". Kapal ini dibutuhkan agar akurasi hasil kerukan dapat dimonitor dalam waktu sesingkatnya setelah suatu area selesai dikeruk. Pada peralatan keruk modern sebagian besar dilengkapi peralatan pemetaan dan positioning yang menyatu pada ruang kemudi, peralatan positioningnya menggunakan sistem Satelit.
Kapal bantu lain yang sering dibutuhkan pada operasional kapal keruk besar adalah Kapal Pelayanan (Service Vessel = Help Vessel), yang berfungsi membantu penggantian kepala keruk (Cutter Head), dan banyak pekerjaan lain yang hanya dapat dilakukan dari arah luar kapal keruk.
Klasifikasi lain dari dredger didasarkan pada metode transportasi material hasil kerukan, yaitu :
a.    Self-Propelled :
Kapal memiliki mesin penggerak sehingga dapat berjalan ke berbagai arah yang diinginkan.
Dredger memiliki palka/ruang dalam kapal untuk menampung material hasil kerukan dan membawa buangan ini ketempatnya.
b.    Non Self-Propelled / Stationary :
Kapal tidak bermesin, untuk pergerakannya dibantu Tug boat atau Service  vessel. Buangan diisikan ke palka / barge lain untuk dibawa ketempat pembuangan

Alat Keruk Mekanikal
2.1. GRAB / CLAMSHELL / DRAGLINE
Memiliki kedua type metode transportasi material yaitu bisa Self-Propelled, gambar 2. Bekerja mengandalkan sistem grab (cangkeram) yang terdiri dari kran untuk menurunkan dan mengangkat grab dari dalam air.
Cangkeram / cengkran dibedakan dalam 2 jenis yaitu :
-        Clamshell type grab bucket
-        Cactus type grab bucket

Ada 2 jenis wires / kabel untuk menggantung grab dan menutupnya, dan untuk mengangkat dan menutup bawah air yaitu closing wire dan hoisting wire.

Metode atau proses penggalian dalam 1 Cylus :
-        Menurunkan.
Grab yang berisi diturunkan ke palka atau ke barge, demikian juga bucketnya, bergantung pada closing cables / wires
-        Membuka
Berat grab dialihkan ke hanging wires selagi grab membuka dan isinya dituangkan ke palka atau hopper.
-        Berputar / Swinging
Lengan crane ( jib ) berputar kembali ke tempat penggalian, closing wire sepenuhnya mengendur sehingga bucket terbuka seluruhnya sebelum masuk kedalam air.
-        Menurunkan
Bucket / grab yang terbuka jatuh bebas dengan mengendurkan hanging wires.
-        Menutup
Pada saat bucket sampai di dasar laut, hoisting wire ditarik,.jadi bucket menutup dengan gaya yang tidak bisa melebihi grab + isinya.
-        Mengangkat
Saat bucket tertutup, pengangkat di mulai dengan terus menarik hoisting wire.
-        Berputar / Swinging
Setelah grab ada diats air, jib berputar diatas hopper.
Karena sistem operasional mengandalkan berat sendiri grab (jatuh bebas ), maka berat grab baja dan volume grab mempengaruhi kemampuan menangani jenis tanah.
Untuk tanah jenis lumpur atau Mud (=loose soil) membutuhkan bucket besar yang ringan.  Sedang untuk Hard soil  membutuhkan bucket kecil yang berat.
Spud dan angker digunakan untuk menambat dredger, Tagline dibutuhkan untuk mengendalikan grab.
Pergerakan kapal / dredger dilakukan dengan mengangkat spud dan bergerak mundur khusunya pada stationary dredgers. Untuk self propelled pergerakan dengan mudah dilakukan pada posisi searah yang sama, yaitu denga menghidupkan mesin dan bergerak maju.
Pada stationary dredger, hanya dapat dipasang satu crane dengan grab sehingga dredger harus sering pindah. Pada self propelled dredger dapat dipasang beberapa crane sekaligus yang mempercepat dan mempertinggi kapasitas.
Produktivitas
Dalam sekali angkut jarang dapat diharapkan grab terisi penuh, beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya pengalaman operator, jenis tanahnya dan type grab.
Dibawah ini adalah faktor yang harus dikalikan untuk menentukan volume 1 grab per sekali angkat :
Type tanah
Lumpur
Lempung
Pasir halus
Pasir kasar
Kerikil
( kecil )
Kerikil
( besar )
% isi grab
Variasi
40 - 80
20 - 50
60 - 90
70 - 100
20 - 30

Disamping secara keseluruhan produktivitas pengerukan dipengaruhi oleh kedalaman dasar laut dan sudut 'slewing'. Kecepatan pengerukan sekitar 70 m / menit dan kecepatan 'slewing' : 1,8 - 2,0 rpm yang bekerja bergantian atau bersamaan ® untuk sudut slewing 45o butuh ± 60 detik sampai 3 menit.
Produksi per jam dapat dihitung =
beban bucket x 3600
Cycle time (detik)


0 comments:

Post a Comment