JENIS - JENIS PERALATAN KERUK
Jenis Peralatan Keruk Hidrolis
PLAIN SUCTION
Dredger yang cocok untuk pasir, dengan total
volume besar dan lokasi yang dalam.
Saat
ini suction dredger ini sudah dikembangkan untuk dapat beroperasi mengeruk pada
kedalaman 30 m sampai 85 m di bawah muka air, dikenal juga sebagai deep
dredger.
Untuk
itu juga dikembangkan ukuran-ukuran kapal yang besar, tenaga besar, dan adanya
sistem pompa hisap bawah air.
Bagaimana
alat ini bekerja ?
Proses
pengadukan ( disintegrasi ) tanah berlangsung dalam kesetimbangan lereng tanah,
setelah tanah keruh lalu dihisap. Batas keruntuhan lereng terjadi bergantung
parameter tanah yakni ukuran butiran, density, permeabilitas, dsb.
Pada
gambar :
a. tampak garis runtuhan lereng pengerukan saat
posisi pipa masih dangkal dengan jarak pendek / dekat permukaan dasar laut.
b. tampak garis runtuhan berbentuk silindris
dan garis runtuhan kritis terbentuk dimana pasir mulai bercampur air dan
longsor, hal ini akan berlangsung meluas / melebar dan pengenceran pasir
terbentuk terus dapat mencapai slope 1 ¸ 10 ¸ 1 ¸ 30 ( bergantung ukuran
butiran ). Tepian ini jarak longsornya makin melebar / jauh bergantung posisi
pusat hisapan dan makin dalam sesuai garis keruntuhan lereng.
Pencampuran
pasir dengan air secara kebetulan menguntungkan karena pompa tidak bisa
menghisap material yang pekat, densitas mencapai 1600 sampai 1900 kg/m3. Untuk
menjaga hal itu, pompa harus ditempatkan beberapa sentimeter diatas arus '
campuran pasir + air '. Dibutuhkan operator yang ahli untuk bisa mendapat pasir
sebanyak-banyaknya, dan hal ini memang sulit.
Kapasitas
produksi alat bergantung kekuatan pompa, dan kedalaman keruk
Dustpan
Dikembangkan
untuk meningkatkan kemampuan navigasi alur pelayaran sungai pada saat air
rendah. Tahun 1930, US Army Corp of Engineers membangun 4 buah dredger dan
selama 50 tahun bekerja secara memuaskan dalam perawatan alur navigasi
sungai-sungai di USA, lihat gambar 6.
Dustpan
ini bekerja saat musim kemarau, sehingga survey kondisi musiman sungai pada
waktu akhir musim banjir berguna untuk menentukan posisi bar sekaligus rencana
operasi pengerukan. Untuk operasi pengerukan di posisi manapun, tanda batas
harus dipasang pada batas arah hulu tepat di C.L. ( Centre Line ) dari alur
agar alinemennya terjaga.
Dustpan
memiliki kepala ( dustpan heads ) yang melebar seperti ujung pembersih debu,
bisa digerakkan turun naik atas bantuan ' crane ' pengangkat. Agar terjadi
campuran air + material pada ujung pipa penghisap, sebelumnya disemprotkan air
dari ' water jet ' lalu campuran kental ini dihisap melalui pipa hisap.
Material
kerukan langsung dibuang ke daerah tepi alur (=sungai) melalui pipa yang
diapungkan di atas drum / poontoon. Gangguan terhadap alur tidak dapat
dielakkan dengan sistem ini. Juga keterbatasan gerak pengerukan terjadi, karena
itu ada tambahan sistem pada pipa dan pontoon agar pipa dapat berayun.
Pada
kepala dustpan mampu menghisap densitas tertentu, jadi kualitas dasar alur yang
kotor menghambat operasi.
Urutan
sub siklus adalah sbb :
-
bergerak ke ujung hilir, menurunkan kepala
hisap, mengeruk sepanjang strip, menaikkan kepala hisap.
Urutan
siklus utama adalah sbb :
-
menambat jangkar
-
mengulang sub siklus
-
mengangkat jangkar
-
bergerak ke posisi baru
Frekwensi
siklus utama tergantung dari :
-
lebar daerah yang dikeruk
-
tebal material
-
panjang dan posisi dari pipa buang
Lebar
satu kali strip 9,1 m sampai dengan 12,5 m.
Kapasitas pompa = 12.000 m3 /j.
Water Injection Dredger
Dredger dengan kepala keruk yang dapat
menginjeksi sediment dengan air dan membentuk campuran yang berkekentalan
rendah. Adanya kekentalan yang relatif lebih tinggi dari sekitarnya ini,
mendorong adanya arus densitas yang membawa pergi material tersebut. Perilaku
alamiah ini yang penting perannya, lihat Gambar
7.
Salah
satu water injection dredger yang terkenal adalah jetsed ( jetting sediment )
terdiri dari catamaran ( barge ) dengan ukuran panjang 28 m dan lebar total 14
m. Terdapat pipa yang menggantung di tengah kedua catamaran dengan ujung bawah
adalah kepala keruk dengan lebar 14 m dilengkapi saluran-saluran penyemprot (
jet nozzle ) dan menggantung persis di atas sea bed. Terdapat pula 2 nozzle
yang dapat ditutup di ujung-ujung dari kepala keruk. Kemampuan pompa adalah
12000 m3/jam, dengan tekanan 1.5 bar.
Alat
ini merupakan satu dari sekian dredger yang khusus dikembangkan untuk mengeruk
estuary sebagai pengerukan perawatan ( maintenance dredging ).
Dredger
ini tidak butuh anchor sehingga tidak mengganggu alur pelayaran, dan untuk
pergerakannya menggunakan sistem self propelled.
Posisinya
diketahui oleh alat positioning system yang terhubung dengan satelit, disamping
itu kedalaman pengerukan, rencana kerja dan peta lokasi juga dapat dilihat.
Kapasitas
produksi pada kondisi tidak ada gangguan arus turbiditas dari laut adalah ± 4000 m3/jam, bila
ada gangguan yang menyebabkan jarak pergerakan material terhambat adalah ± 1500 : 3000 m3/jam.
TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER ( TSHD )
a.
Perkembangan
Dikembangkan
pertama kali tahun 1878 oleh Belanda. Tahun 1898, German menyempurnakan dengan
Draghead dan dipakai sampai sekarang dikenal dengan TSHD.
TSHD
pertama adalah 'java' dibuat atau diluncurkan dari galangan kapal IHC Holland
tahun 1912.
Tahun1928,
'Pierre Lefort' TSHD milik Prancis merupakan dredger pertama yang dapat
beroperasi pada kondisi gelombang.
Tahun
1959, 'Batavus' milik Belanda dibangun dan merupakan stationary suction hopper
dredger yang dikembangkan jadi TSHD dan sukses.
Sejak
saat itu TSHD berkembang pesat terutama kapasitasnya ( kapasitas palka / hopper
), tetapi draft dari kapal-kapal juga makin dalam dengan kecepatan saat
bermuatan penuh juga meningkat mencapai 17 knots, kedalaman pengerukan turut
meningkat.
b.
Peralatan
Ciri-ciri
umumnya : Self Propelled, Self Loading dan Self Disharging dengan satu atau
lebih pipa hisap dengan kepala hisap khusus.
Karakteristik
utama dari satu TSHD adalah :
-
Kapasitas hopper dalam m3
-
Kapasitas pemuatan dalam ton ( dwt )
-
Kedalaman pengerukan
-
Jumlah dan diameter pipa hisap
-
Daya dari produksi kapal ( hp atau kw )
-
Daya dari pompa hisap ( hp atau kw )
-
Peralatan tambahan
c.
Siklus Pengerukan
Siklus
pengerukan dapat dibagi dalam 4 fase :
1. Pengerukan
Ekskavasi
dengan bantuan draghead atau ripper blade mekanis.
Pada
awal fase, hopper dikosongkan sedapat mungkin, kepala hisap ( drag head )
diturunkan dengan kapal bergerak lambat maju.
Material
yang akan dikeruk dihisap dengan pompa dan dituang / disimpan dalam hopper.
Beberapa saat kemudian material dengan mengendap dan bila diisi terus akan
terjadi 'overflow'. Silt dan sejenisnya umumnya ikut terbuang bersama
'overflow', karena itu pemuatan harus dihentikan begitu penuh.
2. Horinzontal
transport
Material
dibawa dalam hopper kapal menuju dumping area.
3. Discharge
Material yang dikeluarkan /
disemprotkan dengan sistem yang ada ke dasar laut yang merupakan areal buangan,
umumnya melalui pintu-pintu bawah.
4. Kembali
ke daerah pengerukan
Kapal
yang sudah kosong kembali ke daerah pengerukan.
Subsiklus
selama pengerukan : menurunkan draghead, mengeruk atau memuat, mengangkat
draghead, dan kembali.
Bucket Wheel
Bucket-Wheel Suction system sering
disebut-sebut sebagai dredger yang efisien. Pemotongan ( pada material keras )
dapat dilakukan dari 2 arah dan densitas dari 'slurry' ( bubur ) bisa tinggi.
Dan jarak antar bucket bisa mengukur material-material yang oversize hingga
pompa hisap dapat bekerja normal, cocok untuk penambangan.
Alat
ini mengkombinasi keunggulan dari Bucket dredger dan suction dredger. Dibanding
bucket dredger, alat ini berkurang cecerannya dengan tidak perlu ada 'swing'.
Terhadap suction dredger type cutter head, harganya lebih murah, perawatan
murah dan kebutuhan biaya tenaga / BBM rendah, tidak perlu ladder dan cutter,
serta kemungkinan jangkauan lebih dalam, tidak mengganggu alur.
Berbagai
macam Bucket Wheel diantaranya dari :
-
Ellicott Machine Corporation International
dengan Wheel Dragon dengan diameter pipa mulai 254 mm kedalaman keruk 8m,
kapasitas 76 sampai 535 m3/jam.
-
Humphreys Mineral Industries Inc. ( HMI )
-
IHC Holland, ada beberapa type dredger :
scorpio, gemini, beaver yang mampu menghisap sampai 14 m.
-
Neumann Group, dibuat untuk penambangan zircon
dan dikembangkan untuk 'gravel'.
-
Orrenstein dan Koppel ( O & K )
0 comments:
Post a Comment