Tuesday, April 21, 2015

Surat Balasan (1)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sepotong episode rindu pada sahabatku, ihram.

Iringan do’a semoga kau selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam penjagaan-Nya saat kau baca surat yeng kesekian kalinya ku kirim kepada mu.
Ram, bagaimana kabar ayah mu? Sudah sehatkah ? semoga allah selalu memberikan kesabaran kepada beliau.
Sebelum aku lupa untuk bercerita yang lain, di surat balasan yang kau kirimkan kemarin ram. Kau berencana untuk melanjutkan sekolah dibidang bahasa, Bahsa perancis tepatnya. Kau akan jadi orang paling romantic menuliskan kata dibawah menara Eiffel. Hahaha.. tapi kau tak lupa juga kan kalau syaratnya adalah melampirkan ijazah SMA ? dan juga (ku harap) masih ingat kalau semua ijazah mu mulai dari SD – SMA ada di tangan ku? Tapi tenang saja, masih aman tersimpan, belum ikut tak loak-kan setelah aku beres – beres kamar selepas wisuda kemarin untuk pulang. Hehe..
Oh ya, sekarang aku masih di Surabaya. Kadang – kadang juga pulang. Hidup di Surabaya sebagai orang sebatang kara, sudah tidak ada kost. Hidup numpang sana – numpang sini, yang penting kalau tidur tidak kehujanan sebab di Surabaya masih sering hujan dengan intensitas sedang setiap 2 -3 hari sekali.  Lebih tepatnya sekarang aku berada di Mahad Ukhuwah Islamiyah.
Aku membayangkan dari cerita yang kemarin kau sampaikan, hidup di pulau dengan jumlah penduduk padat dan tikus – tikus mirip preman jalanan. Ku rasa lebih parah dari keputih yang kalau malam kau jalan di gang melihat kucing hanya diam sebab tikusnya sebesar dia. Ironis negeri ini, tidak banyak mungkin orang yang tahu tentang pulau itu.

Tapi ada yang ingin ku tanya kan? Kau masih mandikan disana ? hahaha.. bukan maksud apa – apa aku bertanya sepeti itu. Sebab dalam pikiranku sumber air disana tidak ada air tawar. Pulau sebesar itu di tengah lautan. Ku pikir intrusi air lautnya sangat dominan. Belum lagi soal kenaikan muka air laut. Menurut penelitian teman yang satu dosen pembimbing dengan ku, kenaikan muka iar laut rata – rata di Indonesia sebesar 0,2 – 0,3 meter per tahun. Tapi memang belum secara detail menunjuk tempat tertentu. Itu secara global. Aku juga mau iseng  - iseng meneliti soal kapan pulau – pulau terkecil indoesia itu akan hilang sebab kenaikan muka air laut. Sekali lagi ku tanya, kau mandi kan ? hahaha
Hay, kau tidak kembali hidup di jaman 70-an kan ? di mana listrik belum menyebar.  Atau jangan – jangan di tempat kau tinggal, listrik hanya ada untuk malam hari sebab  pakai genset. Terlalu mahal pula kau harus menarik kabel dari Jakarta atau pulau besar (onrust misalnya) di kepulauan seribu. Aku masih ingin banyak mendengar cerita mu tentang pengalaman hidup “dipengasingan” untuk mengabdi. Jangan lupa kau ceritakan tentang anak – anak kecil disana, tentang sekolah mereka, tentang mainan mereka tentang semua hal yang menarik untuk kau ceritakan kepada ku. Sebab itulah yang selalu ku tunggu dari mu. Cerita baru,petualangan baru. Ciyee..
Tantang mimpi perpustakaan mu, kalau kau memang sudah punya meskipun baru sedikit. Buka saja. Masalah buku, beberapa kali penerbit Diva Press, Gramedia dan lainya membuka penawaran bagi taman baca yang ingin buku – buku baru. Atau nanti bisa tak mintakan ke teman – teman FSLDK yang tiap tahun pasti menggalang buku untuk di sumbangkan, atau rumah zakat. Sebab aku tau, Rumah Zakat pernah ada program buku untuk papua. Oh ya, kau dulu pernah menjadi relawan rumah zakat, meskipun hanya beberapa bulan.
Kau juga ingin dengan cerita dari ku kan ? pasti tak adil kalau aku tidak bercerita. Baiklah, akan ku cerita kan. Seperti ini ceritanya,
Kau kemarin sudah ku ceritakan tentang kondisi sekarang, sebenarnya tidak ada yang berubah. Aku masih belum menemukan tempat yang untuk berkarya. Yah.. do’a kan saja lah kawan semoga dalam waktu dekat sudah ada. Sebab tanda – tanda itu sudah muncul, kemarin ada alumni S-2 FTK sini yang mengabari kalau temannya yang kerja di batam ada project reklamasi dan butuh orang. Beliau merekomendasikan aku ke kawannya. Jadi aku tinggal nunggu saja. Semua buku ku sudah ku pulangkan ke rumah dan disana masih rapi dalam kardus karena belum ada tempat untuk men-display buku – buku itu. Alhamdulillah adek ku yang sekarang kelas 3 smp cukup senang baca, setiap kali aku pulang pasti ada buku baru yang dia pinjam dari perpustakaan daerah. Mungkin karena buku ku belum cocok di baca anak seusia dia, jadi dia belum tertarik untuk membongkar – bongkar itu. Kecuali buku novel karya kang abik.
Sebenarnya orang tua menginginkan ku untuk lanjut study S-2, namun untuk sekarang aku ingin tau dunia luar. Ingin tau aplikasi ilmu di lapangan dan bukan hanya diatas kertas. Meskipun dalam hati yang paling dalam (halahh) cita – cita ingin lanjut study itu sangat ada. Melihat kerenya dosen – dosen ku dengan kehebatan masing – masing, aku ingin seperti mereka. Kau tau lah, dosen – dosen di jurusan ku minimal seorang Doktor dari eropa atau japan. Doa kan saja ram.
Tantang isi buku kontoversi Al-Qur’an Thomas Jaferrson, lain kali saja. Sebab aku belum sempat menulisan apa yang sudah ku baca dari situ. Yang jelas lain kali aku akan sampaikan kepada mu. Aku ingin berdiskusi dengan mu ram, dalam salah satu episode sejarah panjang bangsa ini. Ini semua hasil baca buku Api Sejarah 2. Ini Tentang PKI (Partai Komunis Indonesia) dan tokoh – tokohnya, tapi bukan termasuk puteri indonesia yang memakai kaos palu arit dari Vietnam tempo hari. Hahahaaa.. Aku selama ini menjadi silent reader dari group FB, Komunis Indonesia. Mereka selalu berdiskusi tentang utopia Indonesia akan menjadi negera kuba dengan fidel castro-nya.  Semua serba gratis. Kalau aku sih melhatnya wajar saja, melihat rumput tetangga lebih hijau di saat capitalism menginjak – injak rakyat kecil. Tapi mengapa orang – orang Komunis – sosialis selalu melihat cuba sebagai role modelnya. Kenapa bukan Negara Republik Demokrasi diktator korea utara.?.
Kembali kemasalah komunis Indonesia. Beberapa bulan yang lalu aku menuliskan pertanyaan di grup FB Komunis Indonesia itu, pertanyaa seperti ini,”Apa bedanya gerakan komunis antara Sjahrir dan Amir Syarifudin?”, meskipun sebenarnya juga bandingannya dengan gerakan Komunis Tan Malaka, D.N. Aidit dan Muso. Pertanyaan itu ku lontarkan sebab dalam diskusi sebelumnya ada bahasan tentang bekas tentara pemberontak KNIL yang  oleh amir syarifudin (Perdana Menteri saat itu) agar direhabilitasi dan dapat diterima di TNI, sedangkan tawanan Pemberontakan PKI dalam tragedi Madiun berdarah milik Sutan Sjahrir kemudian di tangkap atas perintah Amir syarifudin. Tan Malaka dengan partai Moerba-nya secara sikap menentang cara – cara Komunis yang diperjuangkan dengan cara pemberontakan. Dan sayangnya sejarah yang ada juga tidak mencantumkan bahwa dua perdana menteri indoesia (Sjahrir dan Amir syarifudin) pernah terlibat dalam usaha pemberontakan oleh PKI. Selama ini yang tertulis adalah D.N. Aidit dan Muso. Selain semaun.
Mungkin kau bisa urung rembug dari sedikit carita yang ku dapat dari buku Api Sejarah 2. Lain kali kita diskusi tentang Tan Malaka, di rumah ada buku yang di tulis sejarahwan Australia tantang tan malaka yang sebenarnya mitos atau nyata.
Oh ya, tak afdhol kalau aku belum bercerita soal kondisi kampus. Sebentar lagi JMMI akan berganti kepengurusan. Dan orang – orang yang gemar berdiskusi sudah muncul lagi, ada guntar, kamil dan hilmi. Selama ini sudah mulai mulai bahas aqidah. Mereka menamakan KAMERAD (kajian membangun peradaban). KAMERAD itukan jargon Komunis bukan sih?. Entahlah.. beberapa kali mereka kopi darat namun aku  belum sempet sekalipun bergabung.
Sekarang aku mulai kecanduan nobar spek bola lagi, hobi ku sejak SD kelas 4 pasca piala dunia 2002. Aku senang bangun malam – malam saat yang lain tidur hanya untuk nonton bola. Sekarang aku kecanduan lagi, tiap akhir pekan selalu di warung kopi om bring (depan warung mbak lies) untuk berteriak menonton bola. Apalagi saat PSSI dibekukan. Hiburan rakyat sudah ditutup.
Mungkin itu sedikit cerita ku. Ku harap kau tidak bosan membacanya, tak terasa aku sudah menulis 3 halaman di word dengan margin default tanpa pengaturah. Hahaha.. mungkin kalau kita bertemu ini sudah menjadi tongkrongan berjam – jam..

Salam hangat dan rindu dari sahabat mu..

Muhamad Baharudin Fahmi
Laboratorium Komputasi dan numeric Teknik Kelautan.
Selasa, 21 april 2015, 11.10.

Aku baru sadar kalau tanggal 21 april. Tak menarik juga bahas tentang kartini.

0 comments:

Post a Comment