Sunday, February 9, 2014

Dagelan Kampanye CAPRES

Wiranto jadi tukang becak
 Betapa kagetnya sore hari ini, melihat Mewujudkan Mimpi Indonesia yang ditayangkan RCTI, Jumat (7/2/2014). Salah satu orang yang telah mendeklarsikan dirinya menjadi capres RI menyamar menjadi Tukang Becak. Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto beraksi dengan pakain ala tukang becak di daerah solo. Pengennya sih menjaring aspirasi rakyat bawah, kalau dulu raja menyamar jadi rakyat kecil dan berbaur di pasar. Wiranto memilih jadi tukang becak untuk mengetahui bagaimana keadaaan masyarakat bawah. Wiranto yang menggandeng Harry Tanoe dalam pencalonan presiden ini talah memainkan media yang dikuasinya, MNC.
Kampanye yang unik dari Capres yang memiliki media. Seperti yang kita ketahui, Bakrie dan Surya paloh yang punya TVone dan Metro TV belum melakukan hal itu. Namun sayang, apa yang telah di lakukan oleh Wiranto tidak mendapat pujian dari masyarakat, meskipun klaimnya mendapat dukungan. Justru kalau kita lihat di media, banyak cercaan dan cibiran dilontarkan masyarakat dunia maya. Ternyata masyarakat sudah mulai cerdas dengan tidak percaya dengan apa yang ada di media. Masyarakat sudah sering disuguhi tayangan yang serupa, sehingga justru banyak kecurigaan yang ada.

Kalau kita cermati, memang tidak salah jika masyarakat curiga dengan acara tersebut. Sebab banyak sekali kejanggalan yang terdapat di acara tersebut. Kalau anda melihat langsung acara tersebut, maka tidak susah untuk meraba kejanggalan yang ada.
1.    Tukang becak
Kalau kita tahu dunia per-tukang becak-an, maka kejanggalan akan sangat terlihat. Dalam dunia per-tukang becak-an, semua tukang becak memiliki wilayah operasi becak masing-masing. Sehingga tidak semua orang tukang becak bisa beroperasi di sembarang tempat. Apa yang dilakukan dalam acara wiranto adalah kesalahan fatal. Bagaimana mungkin seorang tukang becak baru belum pernah dikenal para tukang becak lain, dengan santainya ngobrol dan mengatakan kalau sudah narik 2 penumpang. Konyol kan? Kalau di dunia asli, bisa ribut para tukang becak. Karena terjadi serobot penumpang dan menjajah wilayah orang lain.
2.    Bahasa Jawa
Kalau kita lihat, dalam acara tersebut sangat jelas kalau wiranto masih belum bisa berbahasa jawa. Sekali pakai bahasa jawa, apakai bahasa paling kasar alian ngoko. Tapi balasandari para tukang becak lain menggunakan bahasa jawa halus. Padahal biasanya, bahasa jawa halus hanya di gunakan untuk orang yang lebih tua atau lebih terhormat. Jadi sangat jelas settingan acara tersebut. Selama ini, kalau yang mengajak pakai bahasa jawa ngoko, pasti jawabnya juga ngoko.
3.    Kamera tersembunyi
Kamera tersembunyi? Kog rasanya tidak yakin. Kualitas gambarnya tanpa getar dan sangat jelas. Tidak seperti mengambil gambar dari cara yang tersembunyi. Waktu wiranto mengayuh becak dengan ada penumpang, sangat pelan. Bayangkan, kalau kemudian di ikuti pakai mobil dengan kamera tersembunyi. Apa tidak diklakson mobil yang ada dibelakangnya?. Kemudian juga soal lalu lintas jalan raya, kog sepi banget ya..?. aneh kan?

4.    Ending yang aneh
Pada saat ending, wiranto kemudian membuka penyamarannya. Tiba-tiba banyak orang berkerumun mendekati wiranto. Dimana anehnya? Ketika terjadi obrolan antara wiranto dengan tukang becak, sekitar tempet mereka sangat sepi. Selain itu, obrolannya pun sangat pelan, Cuma di dengar oleh mereka sendiri. Namun ketika percakapan di tutup dengan penyamaran wiranto yang di buka, semua orang muncul dan mengerumuni. Padahal yang diajak ngobrol wiranto tidak teriak ke orang – orang kalau ada wiranto di situ. Sepertinya semua orang tahu dan langsung menyerbu.
Inilah pemilu kita hari ini. Semuanya bisa diatur. Soal pencitraan. Maka capres yang mempunyai media lebih kelihatan, meskipun kerja nyatanaya tidak pernah terlihat.
Dunia ini panggung sandiwara
Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita
 dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan

Ada peran wajar ada peran berpura pura
Mengapa kita bersandiwara

Mengapa kita bersandiwara
Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang

Dunia ini penuh perananDunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara

Mengapa kita bersandiwara
Dunia ini penuh peranan


Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara

0 comments:

Post a Comment