Pantai merupakan daerah dengan kompleksitas aktivitas yang tinggi, dimana terdapat berbagai aktivitas manusia seperti akuakultur, resort, pelabuhan dan industri lainnya. Semakin banyak aktivitas/ kegiatan manusia yang ada di pesisir, maka semakin besar pula tekanan lingkungan yang dihadapi pesisir. Tekanan pada lingkungan pesisir tersebut akan mengakibatkan perubahan lingkungan pesisir seperti perubahan garis pantai (erosi), Banjir Rob dan perubahan morfologi pantai. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa proses pada pantai merupakan proses yang saling berinteraksi dan berpengaruh satu kegiatan dengan kegiatan lain (Gambar 1).
Proses pesisir/ pantai yang terpenting untuk
diperhatikan adalah respon terhadap perubahan garis pantai karena transportasi
sedimen pantai panjang transpor sedimen yang berjalan paralel ke garis pantai
dan lintas pantai angkutan sedimen yang berjalan yaitu tegak lurus garis pantai.
Pemahaman terkait proses pantai ini memungkinkan untuk menggambarkan dan
menghitung transpor sedimen secara kuantitas dan dampak dari perkembangannya untuk
mengembangkan solusi menghindari masalahyang lebih serius di sepanjang pantai.
Proses
Perubahan Morfologi Pantai
Gambar 2 merupakan bagan yang menunjukan proses perubahan
morfologi pantai. Gaya paling utama yang menyebabkan perubahan morfologi pantai
disebabkan oleh gelombang dan arus. Berbagai jenis gelombang laut (wind
waves, swell waves, infra-gravity waves) yang dibedakan oleh panjang
periode gelombang. Dimana gelombang dihasilkan oleh angin yang jauh dan
memiliki periode yang lebih besar dari delapan detik dan kemudian akan menyebar
ke arah pantai dengan kecepatan tertentu dan tergantung pada batimetri,
struktur pantai misalnya ada pemecah gelombang yang terletak di tengah pantai
dan ketika gelombang gelombang depan akan mencapai ini struktur itu berpotensi
menjadi direfleksikan oleh struktur.
Gambar 3 merupakan proses transformasi gelombang yang terjadi
di daerah pesisir. Angin mengganggu
permukaan air membangkitkan gelombang dan terus membesar dan kemudian gelombang
menyebar ke arah pantai dengan kecepatan tertentu dan tergantung pada batimetri
atau adanya struktur pemecah gelombang di mana mereka akan berpotensi pecah
pada pantai dan juga menghasilkan gelombang infra gravitasi. Selain itu proses
refraksi, difraksi dan shoaling yang berpengaruh pada kekuatan energi
gelombang yang mencapai pantai. Proses pembiasan gelombang (Refraksi) adalah
perubahan arah gelombang karena perubahan kecepatannya ketika mencapai daerah
dangkal.
Proses gelombang yang juga penting dalam proses
perubahan morfologi pantai adalah proses gelombang pecah, dimana gelombang
pecah dibagi menjadi 3, yaitu, Spilling, Plunging dan Surging yang
dipengaruhi faktor kecuraman (slope) pantai, kedalaman perairan, tinggi
gelombang dan panjang gelombang (periode gelombang). Gelombang pecah tersebut mengakibatkan adanya arus
sejajar garis pantai (longshore current) yang menjadi gaya utama pembawa
angkutan sedimen sejajar garis pantai. Selain itu, arus yang berpengaruh pda
proses pantai juga dapat dihasilkan dari arus pasang surut, arus dari debit
sungai (muara) serta arus laut global (seperti ARLINDO). Selain dari gelombang dan arus, proses perubahan
morfologi pantai juga dipengaruhi oleh propertis sedimen (settling velocity,
grain size, density). Ukuran sedimen (grain size, D50) merupakan salah satu Proses transpor sedimen yang dipengaruhi oleh kombinasi gelombang dan
arus dibedakan menjadi 3 jenis proses sedimen transport;
Transpor sedimen yang terjadi pada dasar perairan dengan proses jump,
roll, slide
Proses transport sedimen berlangsung pada kolom air, dimana gelombang
mengaduk sedimen pada kolom perairan.
Merupakan transport sedimen yang sejajar dan tegak lurus garis pantai Karakteristik transportasi sepanjang pantai menentukan perubahan pada
morfologi pantai dalam jangka panjang (tahun atau decade) juga bervariasi dalam
jangka pendek (variasi musim,topan dan badai).
Beberapa proyek yang dilakukan manusia berdampak pada perubahan
morfologi pantai antara lain;
Pembuatan struktut pantai seperti groin atau breakwater Pelabuhan
mengakibatkan terhentinya transport sedimen sejajar garis pantai alami karena
terhalang struktur tersebut.
Contoh struktur lepas pantai yang juga mengakibatkan proses pantai
adalah pembangikit listrik baik tenaga angin maupun arus laut. Sturktur turbin
angin membuat terhambatnya angin yang menuju pantai yang juga berpengaruh pada
tinggi gelombang. Struktur turbin arus laut, membuat hambatan arus tegak lurus
pantai.
Penambangan pesisir berakibat pada berubahnya kedalaman perairan yang
membuat energi gelombang yang seharusnya berkurang akibat interaksi dasar yang
dangkal, berubah menjadi lebih besar karena kedalaman perairan yang semakin
dalam. Sedangkan akibat dari pembuangan disposal dan pengerukan mengakibatkan
pendangkalan pada perairan.
Intervensi pada sungai dengan penambahan bangunan pada sungai berakibat
pada suplai sedimen dari sungai baik bertambah besar atau kecilnya sedimen yang
masuk ke area muara. |
0 comments:
Post a Comment