Tuesday, December 14, 2021

Proses Pantai dan Transpor Sedimen

Pantai merupakan daerah dengan kompleksitas aktivitas yang tinggi, dimana terdapat berbagai aktivitas manusia seperti akuakultur, resort, pelabuhan dan industri lainnya. Semakin banyak aktivitas/ kegiatan manusia yang ada di pesisir, maka semakin besar pula tekanan lingkungan yang dihadapi pesisir. Tekanan pada lingkungan pesisir tersebut akan mengakibatkan perubahan lingkungan pesisir seperti perubahan garis pantai (erosi), Banjir Rob dan perubahan morfologi pantai. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa proses pada pantai merupakan proses yang saling berinteraksi dan berpengaruh satu kegiatan dengan kegiatan lain (Gambar 1).

Kompleksitas Pesisir

Proses pesisir/ pantai yang terpenting untuk diperhatikan adalah respon terhadap perubahan garis pantai karena transportasi sedimen pantai panjang transpor sedimen yang berjalan paralel ke garis pantai dan lintas pantai angkutan sedimen yang berjalan yaitu tegak lurus garis pantai. Pemahaman terkait proses pantai ini memungkinkan untuk menggambarkan dan menghitung transpor sedimen secara kuantitas dan dampak dari perkembangannya untuk mengembangkan solusi menghindari masalahyang lebih serius di sepanjang pantai.

Proses Perubahan Morfologi Pantai

Gambar 2 merupakan bagan yang menunjukan proses perubahan morfologi pantai. Gaya paling utama yang menyebabkan perubahan morfologi pantai disebabkan oleh gelombang dan arus. Berbagai jenis gelombang laut (wind waves, swell waves, infra-gravity waves) yang dibedakan oleh panjang periode gelombang. Dimana gelombang dihasilkan oleh angin yang jauh dan memiliki periode yang lebih besar dari delapan detik dan kemudian akan menyebar ke arah pantai dengan kecepatan tertentu dan tergantung pada batimetri, struktur pantai misalnya ada pemecah gelombang yang terletak di tengah pantai dan ketika gelombang gelombang depan akan mencapai ini struktur itu berpotensi menjadi direfleksikan oleh struktur.

Proses Transformasi Gelombang

Gambar 3 merupakan proses transformasi gelombang yang terjadi di daerah pesisir.  Angin mengganggu permukaan air membangkitkan gelombang dan terus membesar dan kemudian gelombang menyebar ke arah pantai dengan kecepatan tertentu dan tergantung pada batimetri atau adanya struktur pemecah gelombang di mana mereka akan berpotensi pecah pada pantai dan juga menghasilkan gelombang infra gravitasi. Selain itu proses refraksi, difraksi dan shoaling yang berpengaruh pada kekuatan energi gelombang yang mencapai pantai. Proses pembiasan gelombang (Refraksi) adalah perubahan arah gelombang karena perubahan kecepatannya ketika mencapai daerah dangkal.

Proses gelombang yang juga penting dalam proses perubahan morfologi pantai adalah proses gelombang pecah, dimana gelombang pecah dibagi menjadi 3, yaitu, Spilling, Plunging dan Surging yang dipengaruhi faktor kecuraman (slope) pantai, kedalaman perairan, tinggi gelombang dan panjang gelombang (periode gelombang).

Gelombang pecah tersebut mengakibatkan adanya arus sejajar garis pantai (longshore current) yang menjadi gaya utama pembawa angkutan sedimen sejajar garis pantai. Selain itu, arus yang berpengaruh pda proses pantai juga dapat dihasilkan dari arus pasang surut, arus dari debit sungai (muara) serta arus laut global (seperti ARLINDO).

Selain dari gelombang dan arus, proses perubahan morfologi pantai juga dipengaruhi oleh propertis sedimen (settling velocity, grain size, density). Ukuran sedimen (grain size, D50) merupakan salah satu

Proses transpor sedimen yang dipengaruhi oleh kombinasi gelombang dan arus dibedakan menjadi 3 jenis proses sedimen transport;

  1. 1 Transpor sedimen dasar

Transpor sedimen yang terjadi pada dasar perairan dengan proses jump, roll, slide

  1. 2.     Transpor sedimen tersuspensi

Proses transport sedimen berlangsung pada kolom air, dimana gelombang mengaduk sedimen pada kolom perairan.

  1. 3.     Total sedimen transport (dasar dan tersuspensi)

Merupakan transport sedimen yang sejajar dan tegak lurus garis pantai

Karakteristik transportasi sepanjang pantai menentukan perubahan pada morfologi pantai dalam jangka panjang (tahun atau decade) juga bervariasi dalam jangka pendek (variasi musim,topan dan badai).

Beberapa proyek yang dilakukan manusia berdampak pada perubahan morfologi pantai antara lain;

  • -        Coastal Structure

Pembuatan struktut pantai seperti groin atau breakwater Pelabuhan mengakibatkan terhentinya transport sedimen sejajar garis pantai alami karena terhalang struktur tersebut.

  • -        Offshore Structure

Contoh struktur lepas pantai yang juga mengakibatkan proses pantai adalah pembangikit listrik baik tenaga angin maupun arus laut. Sturktur turbin angin membuat terhambatnya angin yang menuju pantai yang juga berpengaruh pada tinggi gelombang. Struktur turbin arus laut, membuat hambatan arus tegak lurus pantai.

  • -        Sand Mining damping of disposal dredge

Penambangan pesisir berakibat pada berubahnya kedalaman perairan yang membuat energi gelombang yang seharusnya berkurang akibat interaksi dasar yang dangkal, berubah menjadi lebih besar karena kedalaman perairan yang semakin dalam. Sedangkan akibat dari pembuangan disposal dan pengerukan mengakibatkan pendangkalan pada perairan.

  • -        Interventions of river

Intervensi pada sungai dengan penambahan bangunan pada sungai berakibat pada suplai sedimen dari sungai baik bertambah besar atau kecilnya sedimen yang masuk ke area muara.




0 comments:

Post a Comment