Friday, January 31, 2020

PELABUHAN

Kondisi tanah sangat menentukan dalam pemilihan tipe dermaga. Pada umumnya tanah di dekat dataran memiliki daya dukung yang lebih besar daripada tanah di dasar laut. Dasar laut umumnya terdiri dari endapan lumpur yang padat. Ditinjau dari daya dukung tanah, pembuatan wharf akan lebih menguntungkan. Tapi apabila tanah dasar berupa karang, pembuatan wharf akan mahal karena untuk mendapatkan kedalaman yang cukup di depan wharf diperlukan pengerukan yang besar. Dalam hal ini pembuatan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan dasar karang.
1.  Elevasi muka air rencana yang ada (hasil analisa pasang surut).
2.  Arah, kecepatan, dan tinggi gelombang pada perairan (hasil peramalan gelombang).
3.  Penempatan posisi dermaga mempertimbangkan arah angin, arus, dan perilaku pantai yang stabil.
4.  Panjang dermaga disesuaikan dengan kebutuhan kapal yang akan berlabuh.
5.  Lebar dermaga disesuaikan dengan kebutuhan kapal yang akan berlabuh dan aktivitas bongkar muat kapal dan kendaraan darat.
6.  Berjarak sependek mungkin dengan fasilitas daratan.

Referensi yang Digunakan
1.   British Standard code of practice for marine structure - part 1-6. BS6349: British Standard Intstitution.
2.   Tecnichal Standard and Commentaries for port and harbour facilities in Japan – The Overseas Coastal area Development Institute of Japan (OCDI 2002).
3.   Port of Long Beach Wharf Design Criteria v2.0 2009
4.   Pelabuhan. Prof.Dr.Ir. Bambang Triatmodjo, CES., DEA.
SNI 03-1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan Gedung dan non gedung.
5.   SNI 03-1729-2002 Tata cara perhitungan struktur baja untuk bangunan gedung.
SNI 03-2847-2002 Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan Gedung

0 comments:

Post a Comment