Sunday, November 23, 2014

Di Bawah bayang Ksatria

"Dibawah bayang-bayang ksatria", begitu kiranya sebuah refleksi hari ini. Sebuah istilah yang saya hutang dari kenduri cinta, majelis ilmu Cak nun. Kita harus banyak belajar tentang menyikapi romantisme sejarah, timangan kejayaan dan kenyaman masa lalu. Sebab, timangannya adalah halusinasi, mirip orang yang mengigau. Berjalan dalam waktu sekarang, namun dengan fikiran dan bayangan masa lalu.
Pada suatu hari, ada seorang warga mendatangi khalifah Ali r.a dengan maksud untuk protes dengan kondisi sekarang. “Ya amirul mukminin, kenapa kondisi sekarang tidak seperti pada tiga khalifah sebelumnya?”, kata orang itu. Dengan senyum sang khalifah menjawab, “Ya, Karena dulu yang dipimpin adalah aku. Sedangkan sekarang yang dipimpin seperti kamu”. Beberapa saat lalu, Ada banyak gambar dengan tulisan yang menggelitik. “Piye kabare? Enak jaman Ku to le?”, begitu tulisan yang biasanya Ada di bak truck. Bayang-bayang ksatria adalah pembandingan, ia muncul sebagai kerinduan akan masa lalu akibat keputus asaan hari ini. Keminderan kondisi hari ini yang coba ditutupi dengan dongeng nenek moyang. Sehingga mereka yang selalu dibawah bayang-bayang ksatria akan selalu terhinakan karena tidak tahu masa depan. Merekonstruksi bangunan masa lalu, tapi tidak tahu apa yang harus dibangun di masa depan. Pada titik ini, seseorang harus dibangunkan agar dia sadar bahwa jalan ksatria bukan hanya angan-angan. Bagaimana Cara membangunkannya?. Tidak Ada Cara pasti. Tapi yang jelas, bahwa ketika dia sadar harus sudah Ada pada dirinya bahwa dia juga salah satu ksatria. Sebab dia adalah generasi yang memang lahir dari darah ksatria. Hanya nasibnya saja yang berbeda, dia lahir diwaktu yang berbeda. Kan juga bukan dia yang minta dilahirkan hari ini, bukan kemarin. Sebab Allah telah mentakdirkan dia Ada hari ini bukan hanya untuk menyesali kenapa tidak lahir kemarin. Hanya dengan kesadaran itulah dia akan tahu, bahwa dia juga bagian Dari ksatria di masa lalu. Salah satu makna dari ksatria adalah seseorang yang menunaikan tugas yang diamanahkan kepadanya sampai selesai. Bahwa satu-satunya keunggulan yang membedakan ksatria atau bukan adalah tentang selesainya amanah yang dititahkan kepadanya. Jadi siapapun anda sekarang, anda berhak dan mempunyai kesempatan untuk merebut takdir sebagai pahlawan. Entah anda punya masa lalu yang berhubungan dengan pahlawan atau bukan. Sehingga, mulai sekarang cobalah berdiri tegak dengan tidak lagi berbangga dengan masa lalu. Sebab anda masih punya masa depan untuk menjadi pahlawan.

Merindukan kenyamanan dan membandingkan dengan masa lalu adalah siksaan bagi orang-orang yang kau rindukan keberadaanya.

#PUSKOM Warriors 14-15 kalian punya sejarah sendiri

Related Posts:

  • Catatan Akhir Ramadhan Tak perlu berterimakasih untuk sebuah kewajiban Pekerjaan tambahan saya setiap akhir ramadhan, terutama saat tanggal 28 – 29 ramadhan adalah menjadi kurir amplop berisikan titipan sejumlah amplop untuk diantarkan kepada … Read More
  • Lempar batu sembunyi tangan ala BNPT Saya teringat peribahasa diatas setelah melihat berita – berita pemblokiran situs – situs islam “radikal” akhir – akhir ini. Bola panas usulan penutupan dan pemblokiran situs – situs yang dinilai radikal oleh BNPT tidak d… Read More
  • Bulan Sedang Berbaik Hati Alhamdulillah Romadhon telah tiba kembali, saatnya umat umat islam kembali bertemu dengan Bulan yang Allah berikan keistimewaan di dalamnya. Bulan lebih baik dari seribu bulan. Maka seyoganya umat islam senag dengan itu, ap… Read More
  • Catatan Akhir Ramadhan (2) Riak Zakat, Infaq dan Shodaqoh kita Alhamdulillah, kesadaran masyarakat atas kewajiban mereka terhadap harta yang diterima sudah sangat bagus. Bisa kita lihat dengan semakin menjamurnya Lembaga – lembaga  Amil Zakat… Read More
  • Catatan Akhir Ramadhan (3) Nyekar Salah satu bagian dari tradisi orang – orang di sekitar saya ketika menjelang ramadhan ataupun idul fitri adalah nyekar. Nyekar berasal dari kata sekar (bahasa jawa) atau dalam bahasa Indonesia berarti Bunga. Mend… Read More
  • Catatan Lebaran Maafkan Apanya? Salah satu tradisi yang ada di masyarakat sekitar saya dan saya pun melakukannya ketika hari raya lebaran adalah tradisi berkunjung-kunjung ke rumah tetangga, sanak saudara dan handai tolan serta kawan-kawa… Read More
  • Tahun – tahun buta Saya jadi teringat beberapa bulan lalu saya menghadiri kajian islam ahad pagi di Islamic Center Gontor Nganjuk. Saat sesi Tanya jawab, entah dari mana saya lupa kemudian sang ustadz membeberkan tokoh-tokoh Islam liberal. … Read More
  • ihdinashirotol mustaqim salah satu surat dalam Al-Qur'an yang sering dibaca adalah Al-Fatihah, sering disebut juga dengan tujuh ayat yang diulang. Minimal orang membacanya 17 kali dalam sehari semalam, kalau ditambah sholat sunnah, yaa.. tinggal n… Read More
  • Islamic Center Gontor Slogan diatas masih saja tertulis, dengan cat at dan font huruf yang sama sejak enam tahun lalu saya mulai sering dan familiar untuk menginjakkan kaki disini. Sebuah Slogan yang membuat saya bergetar, slogan Ukhuwah… Read More
  • Lubang Cahaya Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang… Read More

0 comments:

Post a Comment