Thursday, October 2, 2014

(Bukan) diantara shofa dan marwa

Hari ini kita mengenal Sa’i, lari lari kecil dari bukit shofa ke bukit marwa. Pelajaran berharga Untuk kita Hari ini, hingga lari-lari Itu bagian Dari ibadah haji.
Adalah ibunda hajar, perempuan tegar teladan sepanjang zaman. Setelah ditinggalkan suaminya, Nabi Ibrahim di tanah tandus Makkah atas perintah Allah.
Maka, dengan penuh keyakinan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya. ibunda hajar harus berjuang Untuk menghidupi dirinya Dan anaknya, Ismail.
Hingga saat waktunya Ismail kecil menangis kehausan, sedang perbekalan air pun tak tersisa barang setetes pun.
Ibunda hajar, dengan semangat penuh tekad berusaha mencari air Untuk sang buah hatinya. Mungkin pada saat itu beliau tau, Padang gersang nan tandus itu tak memberikan harapan akan setetes air pun. 
Ya, ada air. Air fatamorgana di bukit shofa Dan marwa. Air di bukit shofa yang terlihat ketika di marwa, Dan air dibukit marwa yang terlihat ketika berdiri di shofa. Tak cukup dua Kali lari Untuk membuktikan keberadaan air itu. Sampai tujuh Kali lari dibawah terik matahari, hanya Untuk meyakinkan diri bahwa air itu bukan ilusi.
Mungkin pada saat keempat Kali mencoba, logikanya kita sudah yakin kalau itu fatamorgana Dan kita lari ke tempat lain yang lebih menjanjikan. Tapi tidak dengan bunda hajar. Keyakinannya hanya satu, Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya. Hingga lari tujuh kali ke tempat yang sama dengan hasil yang sama.
Apakah usahanya berhasil??, sejarah mencatat bahwa air itu Ada bukan di bukit shofa atau marwa yang telah diusahainya. Air Itu keluar Dari bawah kaki mungil Ismail yang Dari tadi menagis Dan menghentak-hentakan kaki ke tanah..
“Zam-zam”, terkumplah air itu.

Mari sejenak menikmati seduhan kopi teman istirrahat setelah aktivitas sepanjang Hari..
Saudara ku, mungkin kita perlu banyak Belajar Dari ibunda hajar. Belajar tentang keyakinan “Gusti Allah mboten sare” (Allah tidak tidur”) juga tentang menyempurnakan usaha sekuat tenaga kita. 
Setiap masalah yang datang, kita yakini ada penyelesaiannya. Kewajiban kita menyempurnakan usaha, menggenapkan ikhtiar seperti halnya ibunda hajar. Lari Dari diantara dua bukit, tujuh kali.
Meskipun kita tahu, bahwa air itu kemudian ada bukan di shofa atau marwa.
Pun kemudian dengan usaha-usaha kita, kewajiban kita adalah ikhtiar dengan se-ihsan mungkin. Meskipun kemudian, jawaban Dari setiap masalah kita bukan Dari yang telah kita usahakan. Bukan di “shafa Dan marwa” yang kita jelajahi selama ini. 
Mungkin Allah hanya ingin melihat kesungguhan ikhtiar kita, menguji kadar keyakinan kita atau Allah kemudian ingin “menaikan” kita me maqom yang lebih tinggi.
Waullahu ‘alam bishowab..

Related Posts:

  • Saat huruf dan kata tak pada tempatnya saat kata tak lagi bermakna saat huruf tak tertata pada tempatnya Sampaikanlah sepatah kata Bahwa huruf itu berjajar penuh makna Tak mengerti bahasa isyaratnya abaikan saja semua kata  yang tak mampu memberi makna … Read More
  • Sabar Mendaki Samakin jalan mendaki ke puncak, semakin berat medan perjuangan yang harus dihadapi. Semakin lelah kaki melangkah, terasa semakin letih dan payah. tapi ingatkah kau… Bahwa semakin berat langkah-langkah… Semakin ter… Read More
  • Panggilan Panggilan Setiap hari pastilah ada saja orang mengumumkan, “Si A meninggal dunia, Si B meninggal dunia. “Suatu saat pastilah ada orang yang mengumumkan, “Umar meninggal dunia”.  - Umar ibn Khaththab r.a.- Bukankah k… Read More
  • Goresan Tinta Kepahlawanan Gang sempit itu penuh sesak, berjubel, andaikan semua orang yang berjalan itu berhenti, tidak ada jalan yang kelihatan, tertutup oleh kaki. tak ada kelonggaran sedikitpun, kecuali hanya untuk berdiri. Mereka semua berjalan … Read More
  • Di Bawah bayang Ksatria "Dibawah bayang-bayang ksatria", begitu kiranya sebuah refleksi hari ini. Sebuah istilah yang saya hutang dari kenduri cinta, majelis ilmu Cak nun. Kita harus banyak belajar tentang menyikapi romantisme sejarah, timangan ke… Read More
  • #TerimakasihNasehatnya Titik tengah antara idealisme yang tidak realistis dengan realisme yang terlalu pragmatis adalah...OPTIMISME Hiduplah dengan keberanian, hadapi semua hambatan dan tunjukkan bahwa kau mampu mengatasinya. Usahakanlah sekua… Read More
  • (Bukan) diantara shofa dan marwa Hari ini kita mengenal Sa’i, lari lari kecil dari bukit shofa ke bukit marwa. Pelajaran berharga Untuk kita Hari ini, hingga lari-lari Itu bagian Dari ibadah haji. Adalah ibunda hajar, perempuan tegar teladan sepanjang z… Read More
  • Sak karep mu Semau-mau mu kalau memang itu maumu mencari bahagia dengan menuruti nafsu terserah kamu pandailah sendiri dan bodohlah sendiri kehidupan dan kematian keuntungan dan kerugian kau sendiri yang menentukan sesudah Tuhan ke u… Read More
  • Nasihat mu “Sesungguhnya, nasihat yang kau sampaikan itu bukan Untuk yang berada di sebrang Sana. Perkataan nasihat itu, sejatinya untuk telinga yang dekat dengan mulut. Goresan pena itu Untuk mata yang pertama Kali membaca.Sehingga, s… Read More
  • Jika dan hanya jika 1. Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka tidak akan banyak aktivis dakwah yang berguguran di tengah jalan. Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu memancangkan pr… Read More

0 comments:

Post a Comment