Tuesday, June 13, 2017

DEMAM AFI, PERTANYAAN KONYOL dan STRATEGI INFILTRASI PEMIKIRAN



Beberapa Minggu yang lalu anak yang namanya AFI sempat nge-hits karena tulisannya WARISAN yang membuat orang berdecak kagum. Pasalnya akan seumuran SMA dapat menulis dengan runut tentang keimanan dan kerukunan yang memang sempat agak memanas di Indonesia beberapa pekan ini setelah dijatuhkannya vonis kepada AHOK kerena kasus penistaan Agama. Seolah - olah tulisannya menjadi oase di Padang Gurun Sahara bagi para pengembara. Tulisannya viral dengan tratusan ribuah orang share tulisan tersebut dari jejering sosial, hingga WA. Semua orang berlomba - lomba membagikan seakan mereka bersepakat atas pemikiran AFI. 

Tak ayal, Demam AFI langsung mewabah di seluruh antero negeri. Stasiun TV mengundangnya untuk wawancara eksklusif, Istana menggundang di Acara Peringatan Hari Pancasila. Universitas dan Organisasi Keagamaan Mengundang. Dengan cepat dia menjadi Keynote Speaker di acara kampus yang di hadiri Profesor dan doktor untuk mendengarkan khotbah AFI. Apresiasi atas capaian pemikiran yang diraih anak seusianya.

Meskipun pada akhirnya publik mengetahui bahwa Tulisan Dek AFI tentang WARISAN dan berbagai tulisan lainnya adalah Plagiasi, Copy Paste, ctrl + V. Beberapa kali mengelak bahwa tulisannya adalah orisinil dan adapun kesamaan dengan tulisan lain hanyalah kebetulan membuat publik bertanya - tanya tentang sosok AFI. Cacian, hujatan yang terus diterimanya ditambah dengan adanya pengaminan dari penulis asli yang tulisannya di copy paste AFI bahwa memang apa yang ditulis AFI adalah karyanya membuat AFI akhirnya mengakui dengan terpaksa bahwa dia memang mengambil dari yang lain dan menambahi satu - dua kata.

Beberapa hari lalu, AFI menuliskan sebuah status pertanyaan KONYOL tentang shirah Nabawiyah.

saya jadi berfikir ulang tentang apa yang ada dipikiran ABG ini, tentang sosok yang mempengaruhi gaya pemikirannya, karena dari kepenulisannya sudah diragukan. Status FB di atas seolah menjelaskan siapa sebenarnya dirinya dan kalaupun itu hasil didikan, siapa yang mendidiknya juga sudah mulai tercium.

Pertanyaan KONYOL di atas sungguh menggelikan kalau itu ditanyakan oleh anak yang baru lulus SMA yang mulai dari kelas 1 sampai 3 selalu ada pelajaran agama meskipun hanya 2 jam pelajaran. 

Jawaban Konyolnya adalah AFI ketika mendapat pelajaran agama sedang sibuk menulis dan tidak memperhatikan pelajaran tersebut. Bahkan sebagai MUSLIM WARISAN, ia tidak mengetahui dengan baik sejarah NABI MUHAMMAD yang paling dasar sekalipun.

BAGAIMANA MUNGKIN sebelum MUHAMMAD mendapatkan wahyu dan MENJADI NABI ia menyendiri tafakur di MASJID?? APAKAH SUDAH ADA MASJID DI MEKKAH Sebelum MUHAMMAD diangkat menjadi NABI?

SUNGGUH KAMU TIDAK MENDAPATKAN WARISAN ISLAM YANG PENUH DEK, JIKA KAMU MENGANGGAP ISLAM MU ADALAH WARISAN

Meskipun publik menyadari bahwa ada tangan tak terlihat yang mempengaruhi gaya AFI. Dia seolah hanya sebagai pion yang diajukan untuk menggebrak pemikiran usang yang sudah tak laku diusung oleh pemilik aslinya sudahlah tidak laku bahkan dihina - hina. WARISAN adalah copy paste dari tulisan MITA seorang pembela LESBI yang masih ada jaringan dengan kelompok utan kayu (baca: JIL (Jaringan Islam Liberal).

Sungguh, kita sedang diperlihatkan sebuah strategi infiltrasi pemikiran gaya baru yang dilakukan oleh para pengusung ide - ide usang yang tak laku oleh para pengusungnya dari golangan tua. Dulu mereka melakukan strategi penjulan ide mereka kepada Mahasiwa baru yang baru masuk kampus. Sekarang mereka menggunakan golongan muda belia untuk menarik simpati terhadap pemikiran meraka. 

Sekarang Peta pertarungan dibuka kembali, setelah JIL sudah tidak begitu laku dan booming di kalangan muda kampus, kini mereka menyasar anak - anak lugu SMA yang masih awam tentang peta perang pemikiran islam dan paling ironisnya, pelajaran pendidikan islam yang ada di SMA belum mampu menjawab tantangan pemikiran yang diusung oleh orang- orang di belakang AFI.

Tantangan yang sudah di depan mata seharusnya direspon dengan sistematis dan terencana untuk mencegah munculnya bibit - bibit AFI lain. Penguatan terhadap pemahaman agama kepada anak - anak SMA diluar mata pelajaran agama sudah harus diterapkan, atau dengan mengganti isi dan muatan dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang ada. Diharapkan dengan itu, penyebaran ide - ide KONYOL dan usang dapat dicegah dengan lebih dini.

0 comments:

Post a Comment