Monday, October 31, 2011

Menyelam atau Tenggelam dalam ni'mat


Alkisah ada dua orang ingin pergi ke samudera untuk menikmati indahnya pemandangan lautan. melihat indahnya pemandangan laut dan biota - biota yang ada, salah satu diantara mereka ingin menyelam. Dan memang, ternyata salah seorang diantara mnemukan alat selam di kapal tersebut. akhirnya salah seorang diantara mereka terjun, dan benar sekali, keindahan didlam lebih indah dari pada pemandangan dari atas. semakin dalam menyelam semakin indah dan semakin ingin terus menyelam. Karena tidak tahan menunggu teman yang menelam itu muncul kepermukaan orang tadi langsung menceburkan diri, namun, karena kemampuan renang yang kurang baik. orang ini tenggelam dan tidak mampu menikmati indahnya laut, semakin dalam kesakitannya semakin berat. Dan akhirnya orang tradi meninggal dengan tidak mampu menikmati keindahan laut yang padahal orang yang satunya begitu meikmatinya.


kawan..
pertanyaan sekarang, seperti yang manakah kita ?? orang yang menyelam atau yang tenggelam ??. mungkin semua orang akan ingin seperti orang yang menyelam, semakin dalam menyelam semakin tambah takjub oleh keindahan lautan. dan kita tidak ingin sepeti orang yang tenggelam, semakin dalam bukan semakin menikmati namun malah tersakiti.
Gambaran diatas adalah gambaran hidup kita selama ini, terasa atau itdak sebenarnya kita sedang berada dalam samudera yang luas. Smaudera nikmat tanpa batas keindahan yang diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Setiap detik menit selalu memberikan keindahan tersendiri yang kalau semakin kita ni'mati kita tidak akan pernah merasa bosan. Namun yang menjadi perenungan sekarang adalah, kita sedang MENYELAM atau TENGGELAM dalam samudera nikmat ini ??


Kawan...,
Sesungguhnya kita sering tidak sadar dalam kehidupan ini untuk menikmati dan mensyukuri nikmat yang oleh Allah telah diberikan kepada kita, entah karena kita sudah larut dalam rutinitas keseharian hidup kita atau karena telah terbiasanya kita dengan nikmat yang telah ada sehingga kita tidak pernah mensyukuri sehingga ada nikmat baru yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. dan pada saat itulah kita baru mengucapkan dan meluapkan rasa syukur kita. Padahal, begitu banyak nikmat Allah yang telah diberikanNYA kepada kita dati ujung rambut hingga ujung kuku kaki kita. Mungkin karena alasan diataslah semua orang sering lupa untuk mengucapkan syukur atas nikmat itu.


Misal, ketika bangun tidur, rasanya begitu indah, nyawa yang telah bebas tiba kembali ke raga. Allah masih memberi kesempatan untuk saya menapaki perjalanan hidup ini. rasa sakit tadi malam terasa lepas bersama malam. Namun masih ada lagi yang beberapa keajaiban, hidung ini masih sanggup menghirup nafas panjang, telinga maih bisa mendengar kumandang adzan, tangan dan kaki masih bisa bergerak untuk melangkah dari tempat tidur, dan lidah ini masih bisa berucap, ucapan syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan tanpa kita meminta. pernahkah kita meminta pada Allah sebelum tidur, " Ya Allah, ketika saya bangun tidur berikan saya   tangan dan kaki yang masih genap, telinga yang bisa mendengan, hidung yang bisa untuk membau dan bernafas, mulut yang masih berucap, dan kedipan mata ? ". saya rasa kita tidak pernah berdo'a itu, tapi Allah selalu memberi setiap pagi setiap kita bangun tidur.


coba kita bayangkan, ketika kita bangun tidur, nyawa kita kembali ke raga. Namun, telinga kita tidak dapat mendengar, hidung kita tak dapat kita gunakan bernafas, tangan dan kaki tak dapat bergerak, hanya mata yang dapat berkedip. mungkin kita akan menjadi seonggok daging yang hanya bisa berkedip saja. Atau satu saja indra manusia tidak berfungsi maka kita akan merasa tidak seperti orang hidup. Sayangnnya kita tidak dapat lagi berfikir seperti itu karena kita telah terjebak dengan rutinitas yang hanya bersifat materi. Bangun tidur yang terfikir adalah pekerjaan, tugas, bisnis, dan lain - lain yang berbau materi dunia. padahal jika tidak ada ada lidah ini, nikmatnya makanan terlezat di dunia pun tak akan terasa. kalau pun kita kaya akan materi, namun Allah mencabut ni'mat NYA maka tidak akan ada artinya semua itu.




Maka sebuah pesan yang terabadikan dalam Al - Quran oleh seorang yang Bijaksana Luqman.
 Dan Kami perintahkan kpd manusia agar beruntuk baik kpd orang tuanya, ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yg bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kpd-Ku dan kpd kedua orang tuamu. Ha kpd-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]



"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al Baqarah: 152)

sebuah pesan yang mungkin sering kita terlewat saat tilawah. 

adalah sebuah kewajiban kita untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan, karena itulah yang akan membedakan kita dengan orang - orang kafir.

Related Posts:

  • [seri4] Sisi Lain dunia di sekitar kita Kisah#4 “Masih tentang menjaga kemuliaan diri” Inilah seninya hidup. Kita tidak pernah bisa mengetahui jalan pikiran orang. kadang kita berfikir sesuatu yang seharusnya orang itu tidak melakukan yang ia kerjakan sekarang. K… Read More
  • Nasihat dari Aa Gym Menjadi Pribadi Yang Bijak Oleh : Aa Gym Bismillaahirrahmanirrahiim, Satu ciri ketakwaan seseorang kepada Allah adalah sifat bijak dalam kehidupannya. Yaa Ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min dzakariw wa untsa w… Read More
  • [seri 1] Sisi Lain Dunia sekitar kita Sejenak mari kita perhatikan , orang-orang di sekitar kita, kejadian-kejadian di sekitar kita. Setelah itu, renungkanlah semua yang anda lihat. Sungguh,Allah memberikan banyak hikmah yang tersimpan di sisi lain kehidupan sek… Read More
  • [seri5] Sisi Lain dunia di sekitar kita Kisah#5 “Masih tentang menjaga kemulian diri” “Sraakk.. krosaakk.. dug….dug.” Suara gadung itu memecah keheningan malam. Kadang terdengar keras, jeda dan senyap kembali. Berulang seperti itu. Sesekali suara gadung itu ters… Read More
  • Menulis atau mati sajaKemajuan sebuah bangsa TIDAK ditentukan oleh modal alam-nyaTapi ditentukan oleh MODAL BUATAN-nyaModal buatan ini kebanyakan adalah modal INTANGIBLESPerang tercanggih adalah perang GAGASAN ( By Prof. Daniel M Rosyid) klik disi… Read More
  • Mendukung dan Menolak, itu soal Konsistensi Kalau kita sering mengamati media-media dalam mengangkat berita atau kejadian, kita akan menemukan sebuah pola. Sebuah pola eperti halnya gerak parabola bila anda melemparkan bola dengan sudut 45 derajat. Mulai dari nol samp… Read More
  • [Seri2] Sisi Lain Dunia sekitar kita Sejenak mari kita perhatikan , orang-orang di sekitar kita, kejadian-kejadian di sekitar kita. Setelah itu, renungkanlah semua yang anda lihat. Sungguh,Allah memberikan banyak hikmah yang tersimpan di sisi lain kehidupan sek… Read More
  • Selangkah Menyelesaikan Permasalahan Umat Kalau kita bertanya tentang permasalahan umat ini, maka jawabannya sangat banyak hingga tidak ada kertas yang sanggup menampung list permasalahan umat tersebut. Sering kita ikuti berita, seminar atau kajian-kajian yang b… Read More
  • [Seri3] Sisi lain dunia sekitar kita Sejenak mari kita perhatikan , orang-orang di sekitar kita, kejadian-kejadian di sekitar kita. Setelah itu, renungkanlah semua yang anda lihat. Sungguh,Allah memberikan banyak hikmah yang tersimpan di sisi lain kehidupan sek… Read More
  • `` LOWONGAN DI AKHIRAT ``` Sebuah Nasehat dari kawan Arif Ardiansyah                                      ``` LOWONGAN DI AKHIRAT ``` Sebuah lowong… Read More

0 comments:

Post a Comment