Sejarah mencatat bahwa orang - orang besar yang lahir dari sebuah negeri tiran dan kemudian melakukan perlawanan, maka dirinya akan mendapat catatan tersendiri dalam naskah sejarah. Mereka mencatatkan dirinya dalam sejarah karena kecerdasan akan taktik dalam menggulingkan kekuasaan sang tiran dan membungkam hingga tak ada lagi yang dapat dia katakan. Allah telah membuktikan bahwa tak akan ada yang melakukan kecongkakan di dunia ini., kecuali dibungkam dan dihinakan. Dalam siroh tercatat Allah menurunkan para penghancur tiran seperti nabi Ibrahim, Musa dan harun, pemuda kahfi, Zakariya, Yahya, Isa dan Muhammad SAW. Semua adalah pembungkam Raja - Raja Congkak yang selalu kufur terhadap nikmat Allah SWT
Ayat 258 surat Al - baqoroh :
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.
tak ada lagi jawaban yang meluncur dari mulut Namrud ketika tantangan Ibrahim untuk menerbitkan matahari dari batar tidak dapat ia kerjakan sebagaimana menghidupkan atau mematikan manusia. "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,". cerdas. Jawaban paling Cerdas. Sekali lagi Ibrahim mempecundangai raja tiran, Namrud. inilah bukti, kecerdasan insan yang mendapatkan wahyu illahi. Membantah logika penuhanan menusia karena hawa nafsu yang selalu ingin dipuja. Inilah bukti bahwa Nafsu telah dikalahkan oleh Wahyu.
Dilain epidode, untuk kesekian kalinya Nabi Ibrahim membuat malu dan mempecundangi "tuhan Namrud" dihadapan khalayak penduduk negeri. Masih ingat dengan kasus pemenggalan patung - patung berhala sesembahan mereka ?. Ya, Semua patung dihancurkan kecuali patung paling besar dan kapak itu dikalungkan oleh ibrahim di berhala paling besar.
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu
sesudah kamu pergi meninggalkannya..Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang
terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk
bertanya) kepadanya. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan
kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim.".Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini
yang bernama Ibrahim ."Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat
orang banyak, agar mereka menyaksikan."Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan
kami, hai Ibrahim?".Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka
tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu
sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata):
"Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu
tidak dapat berbicara.". Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak
dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada
kamu?" ( Qs. Anbiya' : 57 - 64 )
Sekali lagi logika cerdas Ibrahim menyadarkan mereka dari kesesatan. Namun kesombongan hati merekalah yang membuat mereka tetap pada kesesatan dan tidak mau kembali kepada cahaya Allah. Ibrahim dengan logika ketuhanannya mampu menghajar seluruh pemikiran tantang tuhan berhala yang selama ini diyakini oleh masyarakat babilonia.
"Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.
dan kemudian dialog itupun ditutup dengan hebat.. pertanyaan mendalam pada hati yang masih tersisa sedikit ruang untuk cahaya Allah. Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
Itulah kecerdasan logika ketuhanan yang beliau dapat dari pencarian tentang tuhan. Meluluhlantahkan segala kecongkakan logika manusia tentang tuhan. Meninggikan Allah sebagai satu - satu nya sesembahan di alam semesta dan tidak ada lagi yang menyamainya. Sekali lagi Allah Memenagkan Addinul Islam diatas kaum kafir. Waullahu 'alam bishowab