Beginilah kita seharusnya
Kader
yang menyikapi jabatan yang diterimanya lebih sebagai amanah dari pada kehormatan,
akan dengan cepat belajar menyesuaikan diri dan memahahami karakteristik tugas
dan tantangannya. Bawahan yang lebih pandai, diakuinya dan didorongnya untuk
cepat menggapai posisi yang lebih sesuai. Hal paling berat bagi kader yang
berorientasi kekuasaan atau dunia ialah usaha untuk mendengarkan dan memahami.
Mereka lebih suka didengar, difahami dan dimaklumi. Tak ada kemajuan dalam
prestasi kecuali seni membuat-buat alasan. Karena otak tak bekerja kerap,
mereka lebih suka menggunakan lutut. Kader Sejati Pepatah lama menyadarkan kita
betapa pentingnya mendengar. "Ta’allam husna’l Istima’ kama tata’allam
husna’l Hadits" (Belajarlah cakap mendengar sebagaimana engkau be-lajar
untuk pandai bercakap). Ini mozaik kehidupan kita yang harus ditata menjadi
serasi dan harmoni .
Allah
memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggitingginya
bagi
mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika ujian,
cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu mereka tidak akan
memperoleh ganjaran yang hebat.
Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki
militansi, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan
melebihi usia mereka. Boleh jadi usia para mujahid pembawa misi dakwah tersebut
tidak panjang, tetapi cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap
hidup sepeninggal mereka. Kader yang tulus dan bersemangat tinggi pasti akan
memiliki wawasan berfikir yang luas dan mulia.
0 comments:
Post a Comment