Selalu dan selalu, buku tua itu
memberi inspirasi dalam setiap perenungan, memberi jawaban atas kesumpekan hari
ini. Buku tua itu memang sudah tak menarik lagi untuk dipandang, tapi ingatlah
“jangan lihat buku dari sampul depannya”. Semakin membaca buku itu, kan semakin
kita mendapat dari ketenangan. Sebuah buku warisan ulama terdahulu, yang telah
ditulis dalam penjara dan sebagian diselesaikan di rumahnya. Buku “Tafsir Al
Azhar”, sebuah kitab tafsir karya ulama Negeri ini. Prof. Buya HAMKA.
Paling menarik untuk dibaca dan
direnungkan adalah ayat ke 115 dari Qs. Hud, pungkasan dari rangkaian ayat-ayat
sebelumnya, 109-114.
“Dan bersabarlah! Karena
sesungguhnya Allah tidaklah akan mengabaikan ganjaran bagi orang-orang yang berbuat
baik”
Buya memberikan nasihat pada kita
dari penafsiran ayat ini, Bersabarlah !. sesungguhnya dengan bersabar itulah
perjuangan akan berhasil. Denganya pula, kemudian allah menyempurnakan balasan
atau ganjaran bagi diri kita. Sabar, ekspresi sikap dari jiwa yang besar dan
terlatih.
Kemudian beliau memesankan pada
kita tentang perjuangan islam ini. Kalau kita mengaku sebagai pengikut
perjuangan Nabi Muhammad SAW dan sebagai pelanjut pewaris perjuangannya, maka
hendaklah kita mengikuti dari apa yang telah diberikan oleh Allah dari Qs. Hud
ini. Maka sekali-kali janganlah lupa akan hal ini, karena ini adalah kunci
keberhasilan perjuangan;
(1) Janganlah
kalian ragu (ayat 109)
(2) Tetaplah
dalam pendirian (ayat 112)
(3) Sekali-kali
janganlah cenderung kepada orang-orang yang zalim (ayat 113)
(4) Dirikanlah
sholat pada waktunya (ayat 114)
(5)
Sabar dan tabahlah dalam perjuangan (ayat 115)
Rangkaian
peringatan dari Allah diatas patutlah kita renungkan, mengapa urutannya seperti
itu ?
“Maka
jadikanlah itu sebagai pedoman bagi kalian yang berjuang unptuk kejayaan
islam”, kalimat penutup dari nasehat Buya HAMKA
0 comments:
Post a Comment