Manungsa
mung ngunduh wohing pakarti mulo Mohon, mangesthi, mangastuti, marem. Memayu
hayuning pribadi; memayu hayuning kulawarga; memayu hayuning sesama; memayu
hayuning bawana
Manusia itu memanen dari buah budi pekerti (kebaikannya).
Sejenak mari kita lihat pada diri ini sendiri.
Kesulitan-kesulitan ataupun kemudahan-kemudahan
dalam hidup yang kita alami hari ini, detik ini. Bisa jadi itu adalah
buah dari apa yang telah kita tanam selama ini.. disadari atau tidak. Kesulitan
hidup hari ini, bisa jadi adalah akumulasi dari keburukan-keburukan yang kita
tanam jauh-jauh hari. Kemaksiatan-kemaksiatan yang tak sempat ter-istighfar-i.
Sebaliknya, kemudahan yang kita dapat hari ini. Bisa jadi adalah
buah dari kebaikan-kebaikan yang kita tanam selama ini. kemudian meranum dan
akhirnya kita petik buahnya hari ini. Kita tidak pernah tahu, dari mana
kebaikan itu kan datang kepada kita. Dari arah yang tidak kita duga sebelumnya.
Bisa jadi Allah membalas sama persis dengan apa yang pernah kita perbuat kepada
orang lain. Atau bahkan Allah memberikannya berlipat ganda.
Maka sekarang mari kita merenung, berkontemplasi sejenak tentang
hari ini. Sudahkah kita meringankan apa yang dialami saudara-saudara kita ?,
atau malah hari ini kita memberatkan
saudara-saudara kita dengan perilaku kita ?. ingatlah, bahwa semua yang kita
lakukan hari adalah tabungan untuk kemudian hari. Maka jika kemudian hari ini
ada kesusahan atau kemudahan yang kita alami, maka ingatlah hari ini. Itu adalah
buah hasil kerjaan kita hari ini. Sebagai peringatan bahwa Allah akan menghisab
dan membalas kita kelak di hari akhir.
0 comments:
Post a Comment