Selamat datang musim semi………
Pohon itu sudah tak sabar menunggu datangnya kesejukan musim
semi, masa penantian panjangnya kini hampir saja usai. Perjuangan melawan musim
kemarau adalah perjuangan hidup mati. Pohon itu masih tetap berdiri meski
mencoba tegar. Kulitnya mengelupas mongering melawan sayatan panasnya
kemarau. Ya, karena sudah tidak ada lagi
pohon yang masih berdiri disekitarnya. Baru kemarin salah satu pohon di sampingnya
mati, sudah hilang harapan menunggu musim semi. Padahal sekarang musim semi
datang. Memang musim kemarau memrupakan sebuah ujian kesabaran, mencari siapa
yang pantas untuk mendapatkan musim semi pagi ini.
Selamat datang musim semi……..
Pohon itu telah bersiap menyambut mentari pagi musim semi
penuh kegembiraan, menyiapkan hati untuk diisi sinar kehangatan surya dalam
kesejukan pagi. Pohon itu telah bersiap untuk memunculkan tunas daun baru,
setelah sekian lama ia tahan karena kemarau tak menginginkan. Kemarau telah
menggugurkan banyak harapan tunas daun baru. Sekarang pohon ini menanti harapan
baru, harapan kan datangnya kesejukan tuk menumbuhkan tunas daun baru. Sebelum
kuncup bunga siap mekar dan mengharumkan sekitar.
Selamat tinggal musim kemarau……
Pohon pun tak akan pernah menyesal akan datangnya musim
kemarau, tak juga dia mengumpat menyumpahinya pula. Memang kemarau datang untuk
keseimbangan. Meskipun pohon telah merasakan, gugurnya daun dan keringnya bunga
adalah menyakitkan. Meskipun pohon itu merasakan, matinya tunas dan kuncup bunga
adalah keperihan yang tak akan pernah
terlupakan. Meskipun pohon itu juga merasakan mengelupasnya kulit persaan dalah
keniscayaan untuk sekedar melewati kengerian musim kemarau.
Tapi itu sudah berakhir… selamat datang Musim Semi..
Daun itu sudah siap untuk tumbuh,menyambut mentari pagi
dalam kesejukan. kuncup bunga itu telah
bersiap mekar, sesekali mengintip mencuri sinar mentari dari balik tabir. Entah
bagaimana cara merayakannya, kebahagiaan menyambut musim semi adalah kebahagian
yang terakumulasi dari harapan ketika musim kemarau. semua sudah siap, sinar
mentari dari menerobos kabut embun pagi ini. Embun itu telah mencoba merayu,
maraju agar sang kuncup dan tunas daun menampakkan diri. Ajakan semakin
kuat. “selamat pagi dunia, selamat
datang musim semi”. Pohon itu segera berubah indah, tak menyisakan bekas luka
dan perih musim kemarau. semua segera berubah, pohon menghijau dan kecantikan
bunga melengkapi bersama tetesan embun disetiap ujungnya.
Menggugurkan bunga di (bukan) Musim semi
Kabut embun telah terevaporasi, menghilang bersama sinar
sang mentari pagi. Pohon itu baru tersadar, bahwa kehangatan sinar mentari pagi
ini hanyalah akibat tebalnya embun pagi. Empun telah mengelabui, menyemukan
yang terjadi. Karena ini bukanlah musim semi, ini hanya kesemuan. Ini bukanlah
musim semi yang sesungguhnya, ini hanya kefatmorganaan sesaat. Ini adalah musim
Pancaroba. Semua semu, bisa jadi kehangatan mentari malah lebih mematikan dari
panasnya kemarau. karena pohon telah menyiapkan diri untuk musim semi, bukan kemarau.
gugurkan Bungnnya sekarang, sebelum
musim kemarau datang, gugurkan daunnya sekarang agat tak perih ketika
berjatuhan. Ini bukan musim semi.
Selamat (menunggu) datang(nya) Musim Semi..
Pohon itu tetap (mencoba) tegar, melawan musim kemarau
sendiri. Semua pohon telah kehilangan harapan akan datangnya musim semi. Pohon
itu kelak kan menjadi pohon paling bahagia, merayakan datangnya musim
semi. Menumbuhkan tunas daun dan
memekarkan bunga pada saat yang tepat, musim semi. Bersama kehangatan mentari
dan sejuknya embun dipagi hari. Bersama
kupu-kupu yang rindu pada bunga, bersama burung yang telah lama tak berkicau
bertengger dan bermain pada batang dan ranting. Bersama para orang yang
merindukan berteduh dan bercerita dalam kerindangan dedaunan. Merekalah
kekuatan tuk tegar berdiri di musim kemarau, harapan merayakan musim semi
bersama mereka yang menanti adalah seni merayakan kebahagian yang tak terbeli.
Selamat (menunggu) datang(nya) Musim Semi……….
Surabaya, 13 November
2013, 06.17
Bersama “bertahan disana”
Sheila on 7
Dalam kesuntukan
melihat syntax pemrograman yang tak terpecahkan
Saat-saat menjadi
buronan para sniper tugas-tugas kuliah dengan AK47-nya
0 comments:
Post a Comment