Gowes Sejarah Surabaya
Ahaayy…. Akhirnya liburan ini datang juga, setelah
merencanakan dari bulan oktober. Akhirnya semua berantakan. Tak ada bromo, tak
ada sempu, ta ada pula gunung semeru. H-2 dan H-1 semua dibatalkan. Tidak ada
yang bisa datang dari keluarga Resholusi 6 yang ada di Malang. Damay yang sudah
siap2 untuk melaksanakan sidang skripsinya.. (kami tunggu undangan
Yudisiumnya), Adam, Ria Sinaga taka da yang bisa, tersisa Fatatus yang bisa.
Namun karena akhirnya pasangannya Puput Pujingga tak bisa pula, gak mungkin kita
erangkat wisata. Sedang yang di Surabaya ada Arif Ardiansyah yang bisa untuk
berangkat berlibur. Kholid yang sibuk dengan Proyek Akhirnya, Supri yang pusing
dengan kodingnya, Andi Hakim yang berjuang melawan sakitnya (Semoga lekas
sembuh saudara ku). Praktis tinggal aku,
arif dan Fatatus. Gak mungkin kalau Cuma bertiga terus jalan-jalan. Semua
rencana yang ada harus segera dicoret. Tak ada alternative ke Jogja, tak pula
ke Sempu.
Namun liburan ini tak boleh terlewatkan begitu saja, karena
akan sangat sayang. Tidak ada lagi cerita melepas rindu, berbagi keluh kesah
sampai berbagi cerita asmaara. Tapi tak apa, liburan harus dinikmati, ada atau
tidak adanya mereka di samping kita (semoga kelak kita bisa, sebelum
menyematkan toga). Maka taka da lagi pilihan liburan selain Gowes di Surabaya
saja. Namun harus tetap mencari menariknya Surabaya itu apa. Rada sulit memang,
tapi bukan berarti tidak ada bukan ?
Gowes Sejarah
Mungkin ini bisa menjadi alternative e mengisi liburan akhir
pekan atau libur pas ada tanggal merah. Tek perlu keluar uang banyak tapi
sangat memuaskan untuk sekedar melepas penat setelah sepekan bekerja. Cuma
berbekal sepeda untuk Gowes, kita bisa mengunjungi wisata sejarah yang ada di
Kota Surabaya. ini yang tak lakukan untuk mengisi liburan Natal kali ini,
sambil melepas rindu bersama Arif Ardiansyah. Teman sejak SMA, tiga tuhun
sekelas dan setahun satu bangku. Sangat memuaskan, hingga ingin mengulangi lagi
dilain kesempatan jika ada. Anda juga bisa mengikuti track wisata gowes sejarah
ini dan bisa memakai tips yang akan saya berikan selama melakukan wisata gowes
ini. mulai jam 07.15 sampai dengan
17.30. sangat memuaskan, seru pokoknya. Nikmati sendiri sensasinya..
Wisata kota Surabaya..
“siap, kumpul jam 07.15 dengan semua perlengkapan dan telah
mengecek semua keamanan sepeda”. Kita mulai perjalanan kita dari Jl. Kejawan
Gebang III, kost2an paling ujung. Aku, Arif Ardiansyah serta kakaknya yg
bernama saiful. “kita berangkat”. Tujuan pertama kita adalah Wisata Sejarah
Monumen Tugu Pahlawan dan Museum sekalian. Agar menikmati perjalanan dengan
lebih enak, kita ambil rute dari Jl. Mulyosari – Jl. Kenjeran – Kapasan –
perempatan belok kiri di Jl. Kapassari – Jl. Kalianyar – Jl. Jagalan – Jl.
Pasar BesarWetan – Monumen Tugu Pahlawan. Rada jauh memang, tapi terbayar
deeehhh.
Monumen W.R
Soepratman
Kalau tidak jeli, kita tidak akan pernah melihat kalau
ternyata ada monument penulis lagu kebangsaan Indonesia Raya yang setiap senin
pasti berkumandang di Sekolah-sekolah. Memang lokasi yang tidak begitu istimewa
sebenarnya untuk seorang pahlawan bangsa ini. Monumen W.R Soepratman ini di Jl.
Kenjenran depan makam Rangkah. Kondisi pohon yang rindang di depan tidak
memperlihatkan bahwa di balik pagar yang tinggi itu adalah monument yang
bersejarah. Ditambah daerah situ merupakan daerah yang sangat macet pas hari
kerja, mungkin anda tidak akan sempat untuk menoleh untuk mencari monument
tersebut (kalau menoleh bisa nabrak orang di depannya). Tips buat anda, jika
kesana pada pagi hari, berhati-hatilah karena daerah sebelum monument ini
adalah Tempat pengumpulan sampah. Yahh agak bau sedikit lah.. paling kita juga
menyumbang sampah seperti itu juga. Selain itu, kalau anda datang pada pagi
hari, biasanya pintu gerbang belum dibuka. Sehingga anda harus mencari juru kunci
monument dan makan W.R Supratman di rumahnya. Rumahnya ada samping makam, pintu
belakang juru kunci itu terhubung langsung dengan kompleks Monumen. Akan banyak yang anda dapatkan adari
mengunjungi Monumen W.R soepratman.
Semuanya ada disitu.
lagu Indonesia Raya versi I |
Lagu Indonesia Raya versi II |
lagu Indonesia Raya Versi III |
sudah mulai dilupakan |
Monumen Tugu Pahlawan
Siapa yang tidak kenal dengan Tugu Pahlawan, icon Surabaya.
sampai cak curo ngomong “kuping ku koyok di sogrok2 tugu pahlawan”, ketika cak
boyo nyanyi. Selain itu, Tugu Pahlawan merupakan symbol sejarah penghargaan
terhadap para pahlawan perjuangan Surabaya dan pahlawan pada pertempuran 10
Nopember. Sampai-sampai di sana terdakat monument pahlawan tidak dikenal.
Banyak yang bisa kita dapat di sini. Sejak masuk pertama kita akan dapat lihat
relief di dinding depan yang menceritakan suasana perjuangan melawan
penjajahan. Masuk pintu gerbang kita langusung dihadapkan dengan dua patung
proklamator. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Berjalan ke kanan atau kiri dari
pintu gerbang, kita bisa lihat koleksi senjata perang berbagai jenis meriam
yang dulu digunakan. Disisi kanan pintu gerbang ada koleksi patung-patung
Pahlawan dari Surabaya. Gurbenur Suryo dan Bung Tomo juga tak ketinggalan mobil
pribadi yang dulu digunakan oleh Bung Tomo. Tepat lurus kita bisa
langsungmenghormat pada bendera dan menyaksikan kegagahan dari Tugu pahlawan.
Disudut dari Taman kita bisa masuk ke dalam Museum. Tapi kalau kesana jangan
pas tanggal merah, tutup. Soalnya pegawainyakan PNS, kalau tanggal merah libur.
Kalau pas tamannya berbunga kita dapat mengambil gambar bunga adenium. Serta
bunga teratai yang berada di kolam atas museum (museumnya ada dibawah soalnya).
Silahkan nikmati sendiri setelah ini..
Monumen pahlawan tak dikenal |
House Of Sampeerna
Pada mulanya ini adalah pabrik rokok dan juga rumah dari
pemilik pabriknya, memang sudah menjadi tradisi membuat rumah berada di sebalah
pabrik. Ada tiga bangunan, banguna dua rumah dan satu pabrik yang berada di
tengah. Sehingga kalau kita lihat dua rumah itu ibarat benda dan bayangan di
kaca, karena sangat mirip dan bangunan tengah yang merupakan pabrik sebagai cerminnya.
Dari dua rumah itu kita hanya bisa ke satu rumah daja yang merupakan tempat
untuk kita mendaftarkan diri sebagai Tracker dari HOS (house Of Sampoerna).
Sedangkan rumah yang satunya adalah rumah pribadi yang masih ditempati ketika
pemilik sedang berada di Surabaya. HOS adalah Museum yang menceritakan awal
berdirinya Pabrik Rokok Sampoerna sampai perkembangannya saat ini. disana
terdapat pula pusat oleh-oleh dan cindera mata untuk dibawa pulang (jika beli).
Banyak benda-benda bersejarah yang ada disana, peralatan
tradisional yang dulu digunakan untuk mencetak
bungkus rokok, alat untuk mengukur takaran serta alat untuk mengukur
seberapa berat hisapan rokok yang telah diproduksi. Selain itu di sana juga
terdapat koleksi macam-macam gambar bungkus rokok yang pernah dibuat oleh
sampoerna serta berbagai macam bungkus korek api. Ada juga contoh tembakau dan
cengkih yang digunakan untuk pembuatan rokok sampoerna. Jadi kalau anda alergi
dengan bau-bau itu saya sarankan pakai penutup hidung. Selain itu ada juga
berbagai foto koleksi dari perkembangan perusahaan sampoerna. Itu tadi yang berada pada lantai satu.
Selanjutnya anda harus ke lantai dua untuk menikmati souvenir yang disediakan
kalau mau beli. Tapi yang paling menarik dari lantai dua adalah buku-buku yang
disediakan. Ada buku sejarah tentang Surabaya tiga jilid. Kita bisa melihat
perkembangan kota Surabaya lengkap dengan foto-foto tempoe doeloe. Serta
kerajinan tangan perahu dari cengkeh yang disusun rapi. Luar biasa. Karena
banguan ini sebenarnya adalah pabrik, maka dari lantai dua kita bisa melihat
tempat penggilingan rokok secara manual di bawah. Memang lantai dua ini
didesain untuk mengawasi kinerja para pegawai.
Setelah anda puas di dalam rumah, sebagainya anda mencoba
menjadi tracker dengan Bus dari HOS. Keliling tempat bersejarah di kota
Surabaya dengan dipandu oleh guide yang sangat hafal dengan semuanya. Ada dua
macam perjalanannya. Long track dan short track. Short track butuh waktu satu
jam, sedangkan long track butuh waktu dua jam. Hari-hari tertentu saja adanya
long track. Kalau short track mulai jam
13.00-14.00 dan 15.00 – 16.00. sayangnya tidak ada yang malam, kalau ada pasti
tambah menarik.
marching band Sampoerna |
alat untuk membuat bungkus rokok |
susunan perahu dari cengkeh |
Perahu dari susunan cengkeh |
Mahakarya Indonesia tema foto di galery art |
Peta Jalut keliling naik bus HOS |
setelah selesai dari Samporena House, niatnya ke Monumen Yos Sudarso di pangkalan ARMARITIM. ehh.. ternyata harus ada izin dulu karena masuk kawasan terlarang. sudah capek2 dari sana tapi gak boleh masuk. istirahat di masjid komplek markas Armaritim aja sambiil menghimpun tenaga untuk pulang.
sholat jamaah ashar disini cuma 10 orang pas saya sholat disana |
0 comments:
Post a Comment