|
bawanya cuma mie (syukuri yang ada aja) |
|
makanan orang naik Gunung (jangan Di contohh) |
Jam 09.00
Sudah Sangat panas di puncak Limas, setelah kenyang
makan dan tidur sebentar. Selanjutnya
adalah Pulang.. Go..go… Perjalanan pulang adalah perjalanan penuh rindu bertemu
orang – orang di rumah. Terutama rindu masakannya. Bayangkan saja, kalau setiap
hari makan mie seperti apa perut anda
nanti. Mie pun kadang di masak, kadang tidak. Itulah Pendaki, mie instant
adalah menu favorit kalau gak suka sarden.
Saat turun adalah saat-saat dimana kita menyusuri langkah
perjalanan kemarin malam, membelah semak menerobos malam , mengalahkan
kedinginan. Maka setiap kali turun, pasti gak nyangka kalau kemarin jalan yang
dilewati sebenarnya sangat berbahaya. Sempti dengan kanan dan kiri adalah
jurang. Menantang, karena harus merangkak, karena kemiringan hampir 90 derajat.
Menakutkan kawan. Dan sekarang kalau
harus lewat jalan itu bingung juga bagaimana turun yang aman.
Saat-Saat turun adalah saat dimana otot paha diuji
kekuatannya, menahan semua beban berat badan pada bidang miring dengan tarikan
gaya gravitasi. Maka setelah sampai rumah, pasti bingung bagaimana jalan yang
tidak menyakitkan.. kalau turun, maka yang bingung adalah bagaimana bisa
berhenti dengan baik. Biasanya kalau turun setelah muncak itu lari.. lari
dengan cepat.. semangat pulang ke rumah..
Tapi kelelahan itu terbayar semua dengan pemandangan yang
indah di depan kita. Barisan bukit yang tidak pernah kita lihat kalau kita
tidak naik ke puncak. Indahnya barisan awan membentuk parade beriringan seperti
pawai. Belum lagi suara burung yang tidak pernah kita dengar kalau di
kota. Satu lagi yang pasti membuat kita
senang ke puncak adalah Taman Edelweis. Bunga Penawar rasa lelah para pendaki.
Kalau saja tidak ada edelweiss di puncak Limas, orang pasti enggan untuk sampai
ke puncak. Lha wong puncaknya jelek banget.. kata wahyu sihh “mending sampai
taman edelweiss saja. Gak ke puncak juga gak apa”.
Lihat saja foto-foto di bawah ini
|
bunga abadi |
|
Taman bunga Edelweis |
|
parade Awan |
|
jalan menurunnya ekstrem |
|
parade awan dari rumput ilalang |
|
jalan dengan semak setinggi dada.. dingin kalau bany |
ak embunnya
|
inilah lukisan alam |
|
turun gunung |
|
lukisan laam |
|
"awass kiri jurang.. awas batu ", teriakan memecah malam |
|
lhat jalannya.. hanya cukup untuk satu orang |
|
salah satu gubuk penginapan |
|
ini jalan pulang lewat Jalur B. ekstrim |
|
instirahat dulu broo |
0 comments:
Post a Comment