Untuk Kesekaliannya golput dalam pemilihan langsung (pemilu), mulai dari golput pilpub sampai pilgub.bukan maksud gak sepakat sama pemilu, tapi pas gak pulang kampung. sayang gak ada TPS yang di kampus. Tapi ada yang membuat pengen tertawa ketika melihat genggap gempita Pilgub kali ini. Ibu-ibu ngerumpi di warung, mulai bahas rumah tangga samapai pada akhirnya bahas Pilgub.
Tiba-tiba datang seorang nenek, kira-kira umurnya berkisar 70 tahunan. Datang-datang tanya kepada ibu-ibu yang sudah sebelumnya duduk disitu.
"sudah milih?", tanya nenek yang baru datang.
"aku tadi nyoblos 2 gambar", lanjut nenek tadi
"belum, nanti-nanti saja", jawab salah satu ibu dengan logat madura.
"wahh mbah, disuek ae mbah lak ngono. gak oleh nyoblos loro. sing penting ng kotak", jawab pemilik warung.
"arep mileh ndi ?", nenek tadi bertanya lebih lanjut tadi.
"mileh sing PDI iku lho", jawab ibu dari dalam rumah.
"ohh, nomer 3 iku", jawab mbak-mbak yang baru masuk warung.
"gae opo nyoblos sing garing", tiba-tiba ibu yang berlogat madura itu berkomentar pedas.
ibu itu menggunakan istilah garing(kering) untuk cawagub yang tidak memberikan apa-apa saat kampanye.
"Aku yo milih brengos (karwo), sing wenehi aku mesin", lanjut ibu tadi.
ibu itu diberi mesin untuk jualan es tebu, entah itu saat kampanye atau saat program pengentasan kemiskinan gurbenur jatim. Inilah untungnya, kalau incumbent maju, meskipun pemberiannya programnya pas menjabat. rakya taunya cuma siapa yang memberi.
"ojo milih khofifah ! garing, mosok kampenye malah kudu bayar". ibu tadi berapi-api.
ibu itu mencereritkan apa yang dialaminya saat mengikuti kampanye khofifah. dia harus membayar uang tambahan untuk sewa mobil angkutan yang mengangkut mereka. Dia menceritakan bahwa saat dilokasi kampanye pun harus membeli tikar karena tidak ada tempat duduk yang layak untuk ikut mendengarkan janji kampanye.
hah, inilah sedikit gambaran pilgub tahun ini.. rame..
selamat memilih rakyat Jawa Timur..........
0 comments:
Post a Comment