Dewasa kini, seorang sudah mulai lupa bagaimana rasa
kemurnian. Entah karena memang sudah tidak pernah merasakan kemurnian atau
sudah terlalu banyak makan kemunafikan. Orang sudah terbiasa dengan ungkapan ada
udang di balik batu. Sehingga ketika mereka melihat kemurnian batu, yang
ditanyakan adalah udangnya. Hari ini orang tidak lagi percaya dengan niat
tulus, pasti menanyakan maksudnya. Seolah
semua orang itu dianggap sama, sebab sudah terlalu banyak terjejali media. kebanyakan polusi kata hingga tak pernah tau rasanya kata jujur.
Kemurnian
Related Posts:
Rumah kedua Hayy.... sekarang saya punya rumah baru :) baharudinfahmi.wordpress.com silahkan berkunjung untuk sekedar menikmati "kopi kata" dan "camilan paragraf". duduk bersama sekedar bergurau, kelakar segar, suara kelisahan dan omong… Read More
Pesan Penguat Sekali lagi ku buka sutar - surat yang dikirim pak Yahoo dalam kotak pos beralamatkan baharudinfahmi@yahoo.co.id. sebuah pesan masuk terbungkus rapi, sepertinya spesial dikirim. Sebuah pesan penguat yang pernah diberikan ol… Read More
Tulisan Itu mengembara Iseng-iseng bertamu ke blog teman-teman, ternyata sudah lama tidak banyak yang meng-up date blog mereka. Mungkin, kalau itu sebuah beranda rumah, pasti sudah banyak sarang laba di kursi dan meja tempat beristirahat sambil m… Read More
BUKU PUTIH Awal Sejarah FSLDK Kondisi Objektif masing-masing kampus yang berbeda membuat lembaga dakwah kampus atau kegiatan kerohanian islam menjalankan dan mengembangkan pola sendiri-sendiri. Disamping itu, kondisi kampus y… Read More
Lempar batu sembunyi tangan ala BNPT Saya teringat peribahasa diatas setelah melihat berita – berita pemblokiran situs – situs islam “radikal” akhir – akhir ini. Bola panas usulan penutupan dan pemblokiran situs – situs yang dinilai radikal oleh BNPT tidak d… Read More
Indahnya Nusantara ku Semoga kelak akan ada yang menceritakan, bahwa pernah ada sebuah negari yang indah bernama INDONESIA. Sepetak tanah Surga di Dunia Tak salah mungkin kalau orang menyebut Indonesia adalah sepetak tanah surga yang ditur… Read More
Mengumpulkan Catatan Berserakan “seseorang tidak akan menulis sebuah buku kecuali karena salah satu diantara tujuh alasan: menulis sesuatu yang belum pernah ditulis orang sebelumnya dan dia mempeloporinya, menyempurnakan kekurangan, menjelaskan sesuatu … Read More
Hari Ini, Esok, dan Masa Lalu manusia memang hidup dalam garis waktu yang tidak bisa ia lepas darinya. hingga Hasan Albannna mengungkapkaan waktu adalah kehidupan. Kehidupan manusia yang bergerak dalam garis waktu yang tidak mandheg itulah kemudian… Read More
Pesan Imam Al Ghazali … Read More
Pengaruh Lingkungan Sepuluh tahun melesat bagai peluru. Saat menginjak remaja, dewasa, perlahan aku mulai mengerti banyak hal dari potongan masa kecilku di kampung kami. kampung yang jauh sekali dari mana-mana… Read More
0 comments:
Post a Comment