Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Sepotong
episode rindu pada sahabatku, ihram.
Iringan
do’a semoga kau selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam penjagaan-Nya saat
kau baca surat yeng kesekian kalinya ku kirim kepada mu.
Ram,
bagaimana kabar ayah mu? Sudah sehatkah ? semoga allah selalu memberikan
kesabaran kepada beliau.
Sebelum
aku lupa untuk bercerita yang lain, di surat balasan yang kau kirimkan kemarin
ram. Kau berencana untuk melanjutkan sekolah dibidang bahasa, Bahsa perancis
tepatnya. Kau akan jadi orang paling romantic menuliskan kata dibawah menara Eiffel.
Hahaha.. tapi kau tak lupa juga kan kalau syaratnya adalah melampirkan ijazah
SMA ? dan juga (ku harap) masih ingat kalau semua ijazah mu mulai dari SD – SMA
ada di tangan ku? Tapi tenang saja, masih aman tersimpan, belum ikut tak
loak-kan setelah aku beres – beres kamar selepas wisuda kemarin untuk pulang. Hehe..
Oh
ya, sekarang aku masih di Surabaya. Kadang – kadang juga pulang. Hidup di Surabaya
sebagai orang sebatang kara, sudah tidak ada kost. Hidup numpang sana – numpang
sini, yang penting kalau tidur tidak kehujanan sebab di Surabaya masih sering
hujan dengan intensitas sedang setiap 2 -3 hari sekali. Lebih tepatnya sekarang aku berada di Mahad
Ukhuwah Islamiyah.
Aku
membayangkan dari cerita yang kemarin kau sampaikan, hidup di pulau dengan
jumlah penduduk padat dan tikus – tikus mirip preman jalanan. Ku rasa lebih
parah dari keputih yang kalau malam kau jalan di gang melihat kucing hanya diam
sebab tikusnya sebesar dia. Ironis negeri ini, tidak banyak mungkin orang yang
tahu tentang pulau itu.
Tapi
ada yang ingin ku tanya kan? Kau masih mandikan disana ? hahaha.. bukan maksud
apa – apa aku bertanya sepeti itu. Sebab dalam pikiranku sumber air disana
tidak ada air tawar. Pulau sebesar itu di tengah lautan. Ku pikir intrusi air
lautnya sangat dominan. Belum lagi soal kenaikan muka air laut. Menurut penelitian
teman yang satu dosen pembimbing dengan ku, kenaikan muka iar laut rata – rata di
Indonesia sebesar 0,2 – 0,3 meter per tahun. Tapi memang belum secara detail
menunjuk tempat tertentu. Itu secara global. Aku juga mau iseng - iseng meneliti soal kapan pulau – pulau terkecil
indoesia itu akan hilang sebab kenaikan muka air laut. Sekali lagi ku tanya,
kau mandi kan ? hahaha
Hay,
kau tidak kembali hidup di jaman 70-an kan ? di mana listrik belum
menyebar. Atau jangan – jangan di tempat
kau tinggal, listrik hanya ada untuk malam hari sebab pakai genset. Terlalu mahal pula kau harus
menarik kabel dari Jakarta atau pulau besar (onrust misalnya) di kepulauan
seribu. Aku masih ingin banyak mendengar cerita mu tentang pengalaman hidup “dipengasingan”
untuk mengabdi. Jangan lupa kau ceritakan tentang anak – anak kecil disana,
tentang sekolah mereka, tentang mainan mereka tentang semua hal yang menarik untuk
kau ceritakan kepada ku. Sebab itulah yang selalu ku tunggu dari mu. Cerita baru,petualangan
baru. Ciyee..
Tantang
mimpi perpustakaan mu, kalau kau memang sudah punya meskipun baru sedikit. Buka
saja. Masalah buku, beberapa kali penerbit Diva Press, Gramedia dan lainya
membuka penawaran bagi taman baca yang ingin buku – buku baru. Atau nanti bisa
tak mintakan ke teman – teman FSLDK yang tiap tahun pasti menggalang buku untuk
di sumbangkan, atau rumah zakat. Sebab aku tau, Rumah Zakat pernah ada program
buku untuk papua. Oh ya, kau dulu pernah menjadi relawan rumah zakat, meskipun
hanya beberapa bulan.
Kau
juga ingin dengan cerita dari ku kan ? pasti tak adil kalau aku tidak
bercerita. Baiklah, akan ku cerita kan. Seperti ini ceritanya,
Kau
kemarin sudah ku ceritakan tentang kondisi sekarang, sebenarnya tidak ada yang
berubah. Aku masih belum menemukan tempat yang untuk berkarya. Yah.. do’a kan
saja lah kawan semoga dalam waktu dekat sudah ada. Sebab tanda – tanda itu
sudah muncul, kemarin ada alumni S-2 FTK sini yang mengabari kalau temannya
yang kerja di batam ada project reklamasi dan butuh orang. Beliau merekomendasikan
aku ke kawannya. Jadi aku tinggal nunggu saja. Semua buku ku sudah ku pulangkan
ke rumah dan disana masih rapi dalam kardus karena belum ada tempat untuk
men-display buku – buku itu. Alhamdulillah adek ku yang sekarang kelas 3 smp
cukup senang baca, setiap kali aku pulang pasti ada buku baru yang dia pinjam dari
perpustakaan daerah. Mungkin karena buku ku belum cocok di baca anak seusia
dia, jadi dia belum tertarik untuk membongkar – bongkar itu. Kecuali buku novel
karya kang abik.
Sebenarnya
orang tua menginginkan ku untuk lanjut study S-2, namun untuk sekarang aku
ingin tau dunia luar. Ingin tau aplikasi ilmu di lapangan dan bukan hanya
diatas kertas. Meskipun dalam hati yang paling dalam (halahh) cita – cita ingin
lanjut study itu sangat ada. Melihat kerenya dosen – dosen ku dengan kehebatan
masing – masing, aku ingin seperti mereka. Kau tau lah, dosen – dosen di
jurusan ku minimal seorang Doktor dari eropa atau japan. Doa kan saja ram.
Tantang
isi buku kontoversi Al-Qur’an Thomas Jaferrson, lain kali saja. Sebab aku belum
sempat menulisan apa yang sudah ku baca dari situ. Yang jelas lain kali aku
akan sampaikan kepada mu. Aku ingin berdiskusi dengan mu ram, dalam salah satu
episode sejarah panjang bangsa ini. Ini semua hasil baca buku Api Sejarah 2. Ini
Tentang PKI (Partai Komunis Indonesia) dan tokoh – tokohnya, tapi bukan
termasuk puteri indonesia yang memakai kaos palu arit dari Vietnam tempo hari. Hahahaaa..
Aku selama ini menjadi silent reader dari group FB, Komunis Indonesia. Mereka selalu
berdiskusi tentang utopia Indonesia akan menjadi negera kuba dengan fidel
castro-nya. Semua serba gratis. Kalau aku
sih melhatnya wajar saja, melihat rumput tetangga lebih hijau di saat capitalism
menginjak – injak rakyat kecil. Tapi mengapa orang – orang Komunis – sosialis selalu
melihat cuba sebagai role modelnya. Kenapa bukan Negara Republik Demokrasi diktator
korea utara.?.
Kembali
kemasalah komunis Indonesia. Beberapa bulan yang lalu aku menuliskan pertanyaan
di grup FB Komunis Indonesia itu, pertanyaa seperti ini,”Apa bedanya gerakan
komunis antara Sjahrir dan Amir Syarifudin?”, meskipun sebenarnya juga
bandingannya dengan gerakan Komunis Tan Malaka, D.N. Aidit dan Muso. Pertanyaan
itu ku lontarkan sebab dalam diskusi sebelumnya ada bahasan tentang bekas
tentara pemberontak KNIL yang oleh amir
syarifudin (Perdana Menteri saat itu) agar direhabilitasi dan dapat diterima di
TNI, sedangkan tawanan Pemberontakan PKI dalam tragedi Madiun berdarah milik
Sutan Sjahrir kemudian di tangkap atas perintah Amir syarifudin. Tan Malaka
dengan partai Moerba-nya secara sikap menentang cara – cara Komunis yang
diperjuangkan dengan cara pemberontakan. Dan sayangnya sejarah yang ada juga
tidak mencantumkan bahwa dua perdana menteri indoesia (Sjahrir dan Amir
syarifudin) pernah terlibat dalam usaha pemberontakan oleh PKI. Selama ini yang
tertulis adalah D.N. Aidit dan Muso. Selain semaun.
Mungkin
kau bisa urung rembug dari sedikit carita yang ku dapat dari buku Api Sejarah
2. Lain kali kita diskusi tentang Tan Malaka, di rumah ada buku yang di tulis
sejarahwan Australia tantang tan malaka yang sebenarnya mitos atau nyata.
Oh
ya, tak afdhol kalau aku belum bercerita soal kondisi kampus. Sebentar lagi
JMMI akan berganti kepengurusan. Dan orang – orang yang gemar berdiskusi sudah
muncul lagi, ada guntar, kamil dan hilmi. Selama ini sudah mulai mulai bahas
aqidah. Mereka menamakan KAMERAD (kajian membangun peradaban). KAMERAD itukan
jargon Komunis bukan sih?. Entahlah.. beberapa kali mereka kopi darat namun
aku belum sempet sekalipun bergabung.
Sekarang
aku mulai kecanduan nobar spek bola lagi, hobi ku sejak SD kelas 4 pasca piala
dunia 2002. Aku senang bangun malam – malam saat yang lain tidur hanya untuk
nonton bola. Sekarang aku kecanduan lagi, tiap akhir pekan selalu di warung
kopi om bring (depan warung mbak lies) untuk berteriak menonton bola. Apalagi saat
PSSI dibekukan. Hiburan rakyat sudah ditutup.
Mungkin
itu sedikit cerita ku. Ku harap kau tidak bosan membacanya, tak terasa aku
sudah menulis 3 halaman di word dengan margin default tanpa pengaturah. Hahaha..
mungkin kalau kita bertemu ini sudah menjadi tongkrongan berjam – jam..
Salam
hangat dan rindu dari sahabat mu..
Muhamad
Baharudin Fahmi
Laboratorium
Komputasi dan numeric Teknik Kelautan.
Selasa,
21 april 2015, 11.10.
Aku
baru sadar kalau tanggal 21 april. Tak menarik juga bahas tentang kartini.
0 comments:
Post a Comment