Wednesday, December 23, 2015

Review MIKE 2016 by DHI

Dalam era komputasi digital yang berkembang pada saat ini, pemanfaatan metoda pemodelan numerik arus laut akan membantu upaya pemetaan potensi energi arus laut. Metoda pemodelan merupakan solusi matematik-numerik terhadap fenomena fisika di laut yang diterapkan ke dalam perangkat lunak model. Perangkat lunak tersebut kemudian digunakan untuk mensimulasikan fenomena pergerakan arus laut dengan bantuan perangkat komputer. Hasil simulasi ini sebenarnya merupakan informasi kuantitatif secara spasial dan temporal, namun dapat dibuat visualisasi grafis agar lebih komunikatif. Hasil analisis dengan pemodelan ini akan dibandingkan atau bahkan diasimilasikan dengan kombinasi data pengukuran sehingga diperoleh informasi yang lebih akurat.

Ada beberapa Software pemodelan numerik untuk aplikasi di daerah pantai, esutuary dan sungai yang sudah terkenal di dunia ini, mulai dari yang berbayar sampai open source. Beberapa software pemodelan numerik yang sudah menjadi paket berbayar antara lain, MIKE by Danish Hydrodinamic Institute di Denmark, DELFT 3D dari DELFT Belanda (terdapat open source juga), Surface water Modeling System dari Amerika. Sedangkan untuk yang masih terdapat open source antara lain ECOMSED, DELFT 3D, C2HD dan masih banyak lagi. Sebenarnya untuk software - software yang telah stabil dan menjadi berbayar awalnya adalah hasil kompilasi yang mirip opensource. Masing - masing software mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Sebagai user yang menggunakan software numerical modeling, saya biasa menggunakan SMS (surface water Modeling System dan MIKE by DHI). Pada artikel ini saya akan coba ulas untuk membandingkan antara MIKE 2016 dan SMS 11.2. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun menggunakan kedua software tersebut tanpa mengikuti traning khusus dari yang empunya software (soalnya saya pake demo atau trial) dan hanya otodidak atau mengikuti tutorial yang banyak di youtube dll. Sehingga artikel ini patut anda gunakan sebagai refrensi untuk anda memilih software mana yang akan anda gunakan dalam mengerjakan Tugas Akhir atau Skripsi. Sebab jika anda salah menggunakan software, bisa jadi anda akan mengalami kemoloran masa studi seperti yang dialami penulis. 

Anda bisa berkunjung ke website masing - masing untuk mencoba lebih jauh membedah di www.mikepowerbydhi.com dan www.aquaveo.com sebelum anda membaca artikel ini. Secara umum hampir sama antara kedua software ini, yaitu untuk membuat model hidrodinamik daerah laut, pantai, sungai dan estuary. Cakupan pemodelan numerik itu antara lain;
1. gelombang (sperctral gelombang, Hs, penjalaran gelombang)
2. Arus 
3. sedimentasi 
4. water quality 
5. perubahan garis pantai
6. sebaran partikel (particel tracking)
7. minyak dan bahan kimia.
8. BOD, COD, CO, NH4

Beberapa Aspek yang akan saya bandingkan dari SMS 11.2 (Surface water Modeling System) dan MIKE 2016 by DHI antara lain;
- Graphic Interface
Secara umum, kedua software ini sudah sangat bagus dalam interface. Namun, dari sisi user friendly .  saya memberikan nilai untuk SMS 6 dan MIKE 8. Hal ini hanyalan subyektifitas penulis berdasarkan pengalaman belajar kedua software ini tanpa mengikuti training langsung dari developer dan hanya belajar secara otodidak belajar dari contoh dan membaca user manual.

- Animation
Dari sisi animasi, secara umum kedua software ini menarik dan mempunyai perbedaan dalam hal komposisi warnyanya, RGB dan CMY. Mike menggunakan warna yang lebih kalem atau warna gelap, sedangkan SMS menggunakan warna yang sangat terang dalam tampilan default. Pembuatan animasi ini adalah sebagai salah satu Post Processing dalam sebuah pemodelan, maka saya akan memberikan nilai SMS 9 dan Mike 7. Hal ini disebabkan SMS lebih mudah karena sudah terinclude didalam ruang pemodelan dan sangat mudah. sedangkan pada Mike untuk pemodelan harus menggunakan fasilitas mike animator yang terpisah dengan process running.

Perlu kita ketahui, bahwa dalam process numerical modeling terdapat beberapa tahapan yang ada, yaitu Pre-Proces --> Processing --> Post Processing;
Perbedaan dari keduanya adalah 
dalam MIKE, ketiga process diatas dilakukan di ruang terpisan. Misal membuat batimetri menggunakan bats atau mesh generator. Processing menggunakan masih-masing modul (mike 21, 3 dan 11). Sedangkan untuk Post Processing membuat animator menggunakan Mike Animator. hal ini kadang membuat kurang praktis. Selain itu, pada SMS jika kita ingin meng-ekspor hasil simulasi ke google earth masih dalam satu layar, sedangkan pada MIKE 2016 menggunakan mikegoogleearth.
sedangkan di SMS, Semua process itu terjadi dalam satu tempat. Mulai membuat batimetri, process running dan membaut animasi. Hal ini sangat mempermudah user dalam mengerjakan.
Namun perlu menjadi catatan, bahwa di SMS tidak ada perintah undo (ctrl + z) sehingga jika salah anda harus mengulangi dari awal. Sedangkan untuk MIKE ada perintah untuk undo (ctrl+z) sehingga jika salah kita masih dapat mengedit tanpa harus mengulang dari awal.

Dalam hal kestabilan dalam simulasi, MIKE lebih stabil dibandingkan SMS. Hal ini berdasarkan pengalaman penulis ketika mengerjakan Tugas Akhir tentang arus dan sedimentasi. Ketika itu penulis menggunakan SMS dengan model FESWMS untuk arus dan sedimentasi, untuk pemodelan arus sudah lancar dan berhasil dengan validasi yang memuaskan. sedangkan untuk sedimentasi error dan tidak dapat running sama sekali.
Sedangkan untuk MIKE, sudah sangat stabil dalam proses simulasi, namun untuk mendapatkan nilai validasi cukup lama. Asal CFL tidak lebih dari 0.8, MIKE akan berjalan tanpa error, namun nilai validasi masih perlu dilihat. Biasanya yang dimainkan adalah nilai manning dan eddy visikositas untuk mendapat nilai validasi yang sesuai.

Beberapa pengalaman penulis dalam menggunakan software pemodelan numerik diantaranya adalah 
-Analysis Sedimentation Rate Due To Reclamation Plan in Segendis Bay Bontang 2014 (LPPM ITS - ICEES)
-Wave Height Significant Modeling Due To Breakwater with BOUSS 2D 2014 (LPPM ITS)
-Current and Sedimentation rate Modeling Due To Reclamation in Gresik 2014 (LPPM ITS)
-Coastal Modeling – Wave Modeling and Sediment Transport in Pelabuhan Perikanan Camplong Madura 2015 (LPPM ITS)
-Coastal Modeling – Feasibility Study Smelter & Port Banyuwangi 2015 (LPPM ITSI
-Coastal Modeling – Amonia Distribution in Coastal area PT. Petrokimia 2015 (LPPM ITS)
-Coastal Modeling – Sediment Transport in PLN Channel Tanjung Awar – Awar Tuban 2015 (LPPM ITS)
-Coatal Modeling - study potential of ocean current power station in the strait Toyapakeh Nusa Penida Bali 2015 (LPPM ITS)
-Coatal Modeling - study potential of ocean current power station in the strait Buton Sulawesi 2015 (Pusat Study Kelautan ITS)
- Coatal Modeling - Analysis Sedimentation Rate Due To Reclamation Plan in Biak Papua - Feasibility Study 2015 (LPPM ITS)
- Coatal Modeling - Analysis Sedimentation Rate Pondang Port - Kalimantan utara 2015 (PT. RIDE DWG Bandung)
- Coastal Modeling - Wave Height Significant Modeling in Sulawesi 2015 (PT. Dinamika Teknik)


contributor:
M. Baharudin Fahmi, S.T

Related Posts:

  • Potong Tumpeng akhirnya waktu itu datang juga, saatnya mempertanggungjawabkan semua yang telah didapat selama belajar. ibarat orang belajar ilmu silat, hari ini adalah saatnya menguji apa yang telah dipelajari selama ini. semua juru… Read More
  • Coastal Modeling System Pemodelan Penjalaran Gelombang - BOUS2D Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rekayasa pantai adalah tentang gelombang dan arus, sebab dua kejadian itulah yang banyak mempengaruhi terjadinya proses pantai. Sebenar… Read More
  • Ocean Outfall Kualitas Perairan Kualitas perairan sangat tergantung pada komponen penyusunnya dan banyaknya pengaruh yang masuk kedalam perairan tersebut. Menurut Mukhtasor (2006), parameter – parameter yang digunakan untuk mengukur kua… Read More
  • CG Wave Model The model CGWAVE (Demirbilek and Panchang 1998) adalah model transformasi gelombang dua dimesi yang dapat digunakan untuk keperluan memprediksi wave properties (wave heights, velocities, pressures, radiation … Read More
  • Tutorial Mike 21 Akhirnya menulis juga untuk tutorial ini, setelah sebelumnya di tulis oleh mbak jihan 3 tahun lalu. bukan menyempurnakan, hanya melengkapi sedikit. ibarat rumah yang sudah jadi, ini hanya memberikan hiasan. semoga bermanfaa… Read More
  • Perubahan Garis Pantai dengan GENESIS Model Perubahan garis pantai sangat penting dalam rangka melakukan usaha preventif bagi pemerintah dalam rangka memelihara pantai. Dibeberapa daerah, jalan utama provinsi dekat dengan pantai, sehingga jika terjadi abrasi ak… Read More
  • Sosialisme Islam Saya jadi tertarik untuk menuliskan ini setelah beberapa minggu yang lalu jalan - jalan ke Kampung Ilmu, kompleks penjualan buku - buku baru harga bekas atau buku bekas dan bajakan. Salah satu dari buku yang kemudian menar… Read More
  • GENESIS Mengenal Software CEDAS NEMOS (Nearshore Evolution MOdeling System) merupakan seperangkat program/software yang digunakan sebagai suatu sistem untuk mensimulasikan perubahan pantai dalam jangka panjang sebagai reaksi terh… Read More
  • Suspended Concentration MIKE 21 Read More
  • GENESIS Kemampuan dan Keterbatasan Program NEMOS Sebagai sebuah software NEMOS memiliki beberapa kemampuan dan keterbatasan juga. Kemampuan yang dimiliki diantaranya adalah dapat mensimulasikan berbagai bentuk dan kombinasi dari g… Read More

8 comments:

  1. mas, saya Mukti L30. saya mau ngerjain TA semester ini, kalau ada masalah mohon bantuannya ya mas :)
    Btw, selamat menempuh hidup baru :D

    ReplyDelete
  2. wow, sangat informatif
    perkenalkan mas, saya mutiara, mahasiswa undip. saya mau tanya, apa pada prinsipnya penggunaan mike dhi untuk pemodelan pola arus memakai kecepatan arus rata rata?
    kira kira jika saya ingin membuat model pola arus, dengan data lapangan 1 titik pengambilan data dan hanya ada 1 kedalaman, apakah data tersebut bisa saya gunakan untuk validasi model?
    lalu apakah dengan data tersebut, apa saya bisa membuat model 3d dengan asumsi satu titik pada satu kedalaman dianggap kedalaman rata2 dari perairan tersebut.
    terimakasih mas

    ReplyDelete
  3. to: mbak mutiara nur annisa,
    pemodelan dengan mike 21 pada prinsipnya adalah 2D free surface. artinya, jika mbak memodelkan 2D dengan pengukuran arus pada kedalaman, misal 5 meter. maka model 2D mbak adalah model arus pada kedalaman 5 meter tersebut. jika yang mbak gunakan kedalaman rata2, maka itu adalah model rata, sesuai dengan kecepatan arus yang di gunakan untuk validasi.

    sedangkan untuk 3 dimensi, mbak bisa gunakan hasil pengukuran tadi untuk validasi dengan kedalaman yang sama.

    terimakasih.. salam kenal
    jika masih ada yang ingin d tanyakan bisa kontak di
    089676363990 (WA) atau email baharudinfahmi@yahoo.co.id

    ReplyDelete
  4. bang boleh minta no. wa? saya mau bertanya tanya tentang software Mike . makasih bang

    ReplyDelete