Pagi itu langit cerah, padang gersang tanah mekah semakin mempertegas akan cerahnya kemilau sinar mentari. Ketenangan bukit shafa berganti riuh para penduduk mekah, para wakil dari seluruh suku berkumpul. ya, pagi itu ada seorang pemuda yang berteriak lantang memanggil seluruh penduduk mekah untuk berkumpul dan mendengarakan firman - firman Illahi. Pagi itu adalah hari dimana Nabi Muhammad baru saja mendapat wahyu akan perintah berdakwah secara terang - terangan, setelah pada kesempatan sebelum hari itu beliau mendakwahkan islam kepada keluarganya sendiri Bani Hasyim, Bani al-Muththalib bin ‘Abdi Manaf.
dalam perlindungan paman beliau, pagi itu Nabi Muhammad berdiri diatas bukit shafa sambil berteriak " Ya shabaahah! (seruan untuk menarik perhatian orang agar berkumpul di waktu pagi)”, dan beliau menggulanginya dengan memanggil kabilah-kabilah cabang dari kabilah Quraisy dan menyebut mereka kabilah per-kabilah, Wahai bani Fihr, wahai Bani Fulan, wahai Bani Fulan, wahai Bani Abdu Manaf, wahai Bani Abdul Muththalib!”,langsung saja setelah mendengar panggilan tersebut, mereka bertanya, siapa yang berteriak-teriak itu? Mereka mengatakan, “Muhammad.” Maka semua orang pun bergegas menuju beliau shalallahu ‘alaihi wasallam, sampai-sampai seseorang yang tidak bisa datang sendiri mengirim utusan untuk melihat apa yang sedang terjadi karena akan ada hal penting yang akan disampaikan.Semua orang datang tak terkecuali salah satu dari bandit mekah dan merupakan paman beliau yaitu Abu Lahab ( Abdul 'Uzza )
Kemudian Nabi bertanya kepada mereka yang hadir " bagaimana menurut pendapat kalian kalau aku beritahukan kepada kalian bahwa ada segerombolan pasukan kuda di lembah sana yang ingin menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?, merekapun menjawab ‘ya! Kami tidak pernah tahu dari dirimu selain kejujuran’. Beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam berkata: ‘Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan kepada kalian terhadap azab yang amat pedih’.Inilah orang kafir mekah, mereka percaya akan kejujuran Muhammad, namun soal urusan Agama, mereka tidak akan mau menerima dan tetap menyembah berhala - berhala tinggalan nenek moyang.
Kemudian terdengan Suara keras dan kasar dari belakang, suara khas yang beliau sendiri tidak asing, Abu Lahab berteriak keras sambil mengacungkan tangakn kepada beliau dan berkata " celakalah engkau sepanjang hari ini! Apakah hanya untuk ini engkau kumpulkan kami?.". Dan Allah menurunkan firman membantah perkatan Abu Lahab " Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa ".
Celaka tangan abu lahab karena telah menunjuk dengan tidak sopan dan kebinasaan keseluruhnya kerena penuh kecongkakan memusuhi dan menyakiti utusan Allah, kerugian atasnya yang akan menjadikannya terjun ke neraka yang menyala - nyala. Dan Allah memulai dengan menyebutkan tangan sebelum yang lainnya, karena kedua tanganlah yang sering bekerja dan bergerak, mengambil dan memberi dan lain-lain. Dan gelar Abu Lahab adalah gelar yang pantas dan sesuai dengan kondisi dan tempat kembalinya. Gelar ini pantas untuknya karena ia akan dimasukkan ke dalam naar yang menyala-nyala yang mengeluarkan lidah api yang dahsyat. Berkata seorang penyair. mungkin dia sudah lupa, bahwa dulu dialah yang paling bersuka cita atas kelahiran Muhammad keponakannya. sampai - sampai memerdekan budaknya sendiri tanpa tebusan. tapi itulah keimanan, cahaya tidak dapat masuk kepada hati - hati sombong menolak kebenaran. Abu lahab yang menolak kebenaran akan risalah kenabian Muhammad malah memusuhi meskipun keponakannya sendiri.
Ketika Nabi mengajak Abu Lahab pamannya pada jalan Illahi, menyembah Allah yang ahad dan meninggalkan berhala - berhala nenek moyang, dia dengan sombong menyebutkan bahwa anak - anak dan hartanya didunia akan dapat menolongnya di akhirat kekelak. Allah menjawab itu semua dengan tegas, “Tidaklah berfaedah (berguna) kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan”. Turunlah ayat kedua surat al - lahab menjadi saksi akan kebinasaan abu lahab beserta anak dan hartanya yang tidak lagi berguna di hari akhirat. “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” dan itulah temapt kembali baginya.
Memang Allah akan selalu menjodohkan orang - orang dengan yang mempunyai satu visi, begitu juga dengan Abu lahab. sang istri juga mempunyai iktikad yang sama untuk menghancurkan keponakannya, Nabi Muhammad. Dialah Auraa’ bintu Harb bin Umayyah atau lebih dikenal dengan Ummu Jamil, saudara Abu Sofyan.Bahu membahu dengan suaminya untuk menggangu dan menghambat dakwah Rasullullah dengan segala daya dan upaya. Pernah suatu kali dia menyebar kayu berduri di jalan untuk melukai Nabi dan para sahabat. Rasa marah semakin menjadi ketika dia mengetahui suaminya telah dikatakan celaka oleh Nabi. Maka dengan penuh emosi sambil menggenggam batu dia datang melabrak Muahmmad yang sedang dduduk dengan abu bakar disamping ka'bah. Dia ingin menghatam mulut Nabi kerena telah mengejek suaminya. Namun Allah berkehendak lain, Allah menutup penglihatan Isrtri Abu Lahab ini sehingga tidak melihat rasullallah kecuali Abu bakar di samping ka'bah. Maka bertanya Abu Bakr, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mengira bahwa dia melihatmu?” Kemudian beliau pun menjawab, “Dia tidak melihatku. Allah telah menutupi pengelihatannya.
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.” begitulah gambaran diakherat kelak untuknya, dia seperti sedang mengumpulkan kayu bakar dan memikulnya dipunggung sambil membawa seutas tali yang ada di lehernya yang merupakan dosa - dosa yang telah dia perbuat selama di dunia.
Waullau 'alam bishawab
semoga kita dapat mengambil ibroh dari sepenggal kisah Abu Lahab dan Istrinya yang pelajaran sangat berarti dari Allah yang telah trertulis dalam Al - Quran. Karena salah satu pesan yang dapat kita temukan di Al - Quran adalah mengambil hikmah dan pelajaran disetiap kisah masa lalu.
Ketika Nabi mengajak Abu Lahab pamannya pada jalan Illahi, menyembah Allah yang ahad dan meninggalkan berhala - berhala nenek moyang, dia dengan sombong menyebutkan bahwa anak - anak dan hartanya didunia akan dapat menolongnya di akhirat kekelak. Allah menjawab itu semua dengan tegas, “Tidaklah berfaedah (berguna) kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan”. Turunlah ayat kedua surat al - lahab menjadi saksi akan kebinasaan abu lahab beserta anak dan hartanya yang tidak lagi berguna di hari akhirat. “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” dan itulah temapt kembali baginya.
Memang Allah akan selalu menjodohkan orang - orang dengan yang mempunyai satu visi, begitu juga dengan Abu lahab. sang istri juga mempunyai iktikad yang sama untuk menghancurkan keponakannya, Nabi Muhammad. Dialah Auraa’ bintu Harb bin Umayyah atau lebih dikenal dengan Ummu Jamil, saudara Abu Sofyan.Bahu membahu dengan suaminya untuk menggangu dan menghambat dakwah Rasullullah dengan segala daya dan upaya. Pernah suatu kali dia menyebar kayu berduri di jalan untuk melukai Nabi dan para sahabat. Rasa marah semakin menjadi ketika dia mengetahui suaminya telah dikatakan celaka oleh Nabi. Maka dengan penuh emosi sambil menggenggam batu dia datang melabrak Muahmmad yang sedang dduduk dengan abu bakar disamping ka'bah. Dia ingin menghatam mulut Nabi kerena telah mengejek suaminya. Namun Allah berkehendak lain, Allah menutup penglihatan Isrtri Abu Lahab ini sehingga tidak melihat rasullallah kecuali Abu bakar di samping ka'bah. Maka bertanya Abu Bakr, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mengira bahwa dia melihatmu?” Kemudian beliau pun menjawab, “Dia tidak melihatku. Allah telah menutupi pengelihatannya.
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.” begitulah gambaran diakherat kelak untuknya, dia seperti sedang mengumpulkan kayu bakar dan memikulnya dipunggung sambil membawa seutas tali yang ada di lehernya yang merupakan dosa - dosa yang telah dia perbuat selama di dunia.
Waullau 'alam bishawab
semoga kita dapat mengambil ibroh dari sepenggal kisah Abu Lahab dan Istrinya yang pelajaran sangat berarti dari Allah yang telah trertulis dalam Al - Quran. Karena salah satu pesan yang dapat kita temukan di Al - Quran adalah mengambil hikmah dan pelajaran disetiap kisah masa lalu.
0 comments:
Post a Comment