Hanya di Negeri Dongeng, semua
akan berjalan sesuai mau. Hanya di Negeri dongeng, semua orang jahat mungkin
bisa kau bunuh hanya dengan sekejap menggunakan aji-aji apalah itu. Namun itu
hanya dongeng yang setelah kau akhiri akan juga berakhir, kembali ke dunia
nyata. Kalau di dunia nyata, hal-hal yang tadinya tidak mungkin bisa mungkin,
hal yang tabu bisa jadi wajar dan legal. Gonjang-ganjing dunia nyata baru-baru
ini adalah soal pemberantasan korupsi yang ditunggangi KPK. Bagaimana gak bikan
heboh sampai akhirat. Lha ini calon tunggal KAPOLRI yang diusulkan Pak Presiden
ditetapkan jadi Tersangka korupsi karena punya rekening gendut.
Denger-denger dari orang-orang
jalanan, itu mah karena banyak orang yang gak suka. Jadi dikorek-korek semua
yang boroknya. Nah, ketemu rekening gendutnya. Mungkin karena gendit itu ya,
jadi sulit disembunyikan, gak muat tempat sembunyinya. Gak suka gimana ?. Lihat
saja, apa Pangkat bapaknya itu?. AH, kayak kamu gak pernah ikut ospek saja.
maksudnya, lha dia kan pangkatnya belum mentok sampai Jenderal, ibaratnya masih
junior. Kan masih bongkokan yang pangkatnya jenderal yang bisa dipilih Pak
Presiden. Junior gak boleh berani sama senior, begitu bunyi klausulnya.
Meskipun kalau mau dikorek-korek, mungkin saja juga banyak jenderal yang
rekeningnya tambah gendut.
Kabar yang ku dapat dari angin,
katanya KOMPOLNAS sudah merestui pencalonan untuk maju sebagai calon tunggal
KAPOLRI. bukan kah itu berarti sudah beres?. Kan KOMPOLNAS selama ini selalu
kritis terhadap POLRI dan para petingginya. Apakah KOMPOLNAS tidak tau? Aneh
juga kalau sampai gak tau soal itu. Menurut KOMPOLNAS, masalah rekening gendut
pak calon KAPOLRI itu memang pernah ada, tapi sudah selesai dan tidak terbukti
dulu. Namun versi KPK memang dulu masih proses penyelidikan, jadi lama sekali
prosesnya hingga akhirnya sudah masuk tahap penyidikan dan langusung digelari
tersangka. Ah, jangan-jangan KPK menerima pesanan pengungkapan kasus korupsi.
Hmmm.. kalau itu semuanya orang jalanan sudah tau, tapi gak punya bukti.
Tapi memang aneh lho, mengapa
bapak itu bisa menjadi calon tunggal KAPOLRI. ya aneh, karena masih banyak
jenderal tapi kog bapak itu yang di tunjuk. Masuk akan juga kecurigaan itu.
Katanya sih ini bagian dari bagi-bagi jatah kursi. Meskipun Pak Presiden dulu
pas masih jadi capres kampanyenya GAK ADA BAGI-BAGI KURSI. Bagi-bagi kursi?
Yang bener aja, emang apa kontribusi bapak itu?. katanya sih dulu juga bagian
dari perancang visi-misi Pak Presiden sekarang. Sebagai jasanya, makanya Pak
Presiden mau menjadikan KAPOLRI. Soalnya tau sendirikan, pas kemarin mau
dijadikan Menteri gak lolos. Pak Presiden sok-sok an pakai KPK sama PPATK, yang
akhirnya gak memberikan lampu ijo karena bapaknya punya rekening gendut. ICW
juga pernah mengungkapkan hal itu lho.
Ahh… emang gonjang-ganjing dunia
nyata itu bisa bikin geger dunia akhirat. Mungkin gusti Allah Cuma senyum
melihat sandiwara orang-orang dunia. Malaikat mungkin sudah gregetan pengen
segera membawa ke neraka. Hahaha…
0 comments:
Post a Comment