"Dibawah bayang-bayang ksatria", begitu kiranya sebuah refleksi hari ini. Sebuah istilah yang saya hutang dari kenduri cinta, majelis ilmu Cak nun. Kita harus banyak belajar tentang menyikapi romantisme sejarah, timangan kejayaan dan kenyaman masa lalu. Sebab, timangannya adalah halusinasi, mirip orang yang mengigau. Berjalan dalam waktu sekarang, namun dengan fikiran dan bayangan masa lalu.
Pada suatu hari, ada seorang warga mendatangi khalifah Ali r.a dengan maksud untuk protes dengan kondisi sekarang. “Ya amirul mukminin, kenapa kondisi sekarang tidak seperti pada tiga khalifah sebelumnya?”, kata orang itu. Dengan senyum sang khalifah menjawab, “Ya, Karena dulu yang dipimpin adalah aku. Sedangkan sekarang yang dipimpin seperti kamu”. Beberapa saat lalu, Ada banyak gambar dengan tulisan yang menggelitik. “Piye kabare? Enak jaman Ku to le?”, begitu tulisan yang biasanya Ada di bak truck. Bayang-bayang ksatria adalah pembandingan, ia muncul sebagai kerinduan akan masa lalu akibat keputus asaan hari ini. Keminderan kondisi hari ini yang coba ditutupi dengan dongeng nenek moyang. Sehingga mereka yang selalu dibawah bayang-bayang ksatria akan selalu terhinakan karena tidak tahu masa depan. Merekonstruksi bangunan masa lalu, tapi tidak tahu apa yang harus dibangun di masa depan. Pada titik ini, seseorang harus dibangunkan agar dia sadar bahwa jalan ksatria bukan hanya angan-angan. Bagaimana Cara membangunkannya?. Tidak Ada Cara pasti. Tapi yang jelas, bahwa ketika dia sadar harus sudah Ada pada dirinya bahwa dia juga salah satu ksatria. Sebab dia adalah generasi yang memang lahir dari darah ksatria. Hanya nasibnya saja yang berbeda, dia lahir diwaktu yang berbeda. Kan juga bukan dia yang minta dilahirkan hari ini, bukan kemarin. Sebab Allah telah mentakdirkan dia Ada hari ini bukan hanya untuk menyesali kenapa tidak lahir kemarin. Hanya dengan kesadaran itulah dia akan tahu, bahwa dia juga bagian Dari ksatria di masa lalu. Salah satu makna dari ksatria adalah seseorang yang menunaikan tugas yang diamanahkan kepadanya sampai selesai. Bahwa satu-satunya keunggulan yang membedakan ksatria atau bukan adalah tentang selesainya amanah yang dititahkan kepadanya. Jadi siapapun anda sekarang, anda berhak dan mempunyai kesempatan untuk merebut takdir sebagai pahlawan. Entah anda punya masa lalu yang berhubungan dengan pahlawan atau bukan. Sehingga, mulai sekarang cobalah berdiri tegak dengan tidak lagi berbangga dengan masa lalu. Sebab anda masih punya masa depan untuk menjadi pahlawan.
Merindukan kenyamanan dan membandingkan dengan masa lalu adalah siksaan bagi orang-orang yang kau rindukan keberadaanya.
#PUSKOM Warriors 14-15 kalian punya sejarah sendiri
0 comments:
Post a Comment