Perjalanan singkat yang
sesungguhnya adalah bila kau memperpendek jarak dunia sehingga engkau dapat
melihat akhirat lebih dekat kepada mu
(Ibnu Atha’illah)
Dunia itu semakin menjauh dan
akhirat itu semakin mendekat. Begitulah ungkapan yang pernah terdengar, bahawa
ada seorang yang bertanya kepada imam Al-ghazali tentang dua perkara, apa
sesungguhnya yang semakin menjauh dan semakin mendekat. Jawaban sang alim, dunia semakin menjauh,
sebanding dengan umur yang semakin bertambah. Bahwa bertambahnya umur kita
berarti akan semakin dekat pula kita pada waktu yang telah ditentukan. Pemutus
segala kenikmatan yaitu kematian. Semakin lama kita berada di dunia sejatinya
bukan semakin dekat dan semkin membuat kita yangkin bahwa dunia ada dalam
genggaman tangan kita. Justru sebaliknyalah yang terjadi.
Sang alim juga menjelaskan apa
hal yang semakin dekat dengan kita, yaitu hari akhir. Bahwa dengan semakin
panjang umur kita berarti kita sudah mendekati limit umur kita di dunia, dan
berarti kita akan memasuki dunia baru yaitu alam barzah. Menunggu dalam sekat
tabir akan balasan dari apa yang kita usahakan selama di dunia. Seharusnya kita
semakin tersadar, bahwa sesungghnya akhirat kita semakin dekat, sedetik,
semenit, sejam, sehari, sebulan setahun. Semakin dekat.
Sudah tentu pertanyaan
selanjutnya adalah apa yang sudah kita siapkan untuk kita bawa”pulang” ?.
Sungguh indah nasihat dari sang mursyid, tentang bagaimana seharusnya kita
menghadapi akhirat yang semakin dekat, mengingat bahwa mempersingkat
perjalanan, memperpendek jarak dunia. Memperpendek jarak dunia adalah dengan
menjahuinya, tidak menyibukkan diri dengan kenikmatan dan syahwat dan tidak
terlena disana. Sehingga kita dapat kita lihat bahwa akhirat lebih dekat, lebih
dekat dalam hati, yang akhirnya membuat kita semakin cepat mempersiapkan bekal
dalam kehidupan akhirat yang kekal nan abadi. Hal itu kan ada dalam hati, jika
sudah ada cahaya keyakinan (nurul yaqin) dalam hati.
0 comments:
Post a Comment