The power of silaturahmi
Ahhirnya liburan semester ini saya bisa mewujudkan sekeping mimpi besar selama masih kuliah ini. Mimpi itu adalah silaturahmi ke seluruh tempat tinggal atau kost teman – teman SMA di seluruh kampus baik swasta – negeri yang ada di Indonesia. Sebenarnya sih kepengin sebelum mengerjakan Tugas Akhir, yah.. sekalian lihat tugas akhir anak – anak kampus lain yang serumpun ataupun tidak ( semoga tercapai ). Sekeping mimpi itu adalah saya berhasil menginjaknan kaki di kampus UNDIP. Sebenarnya perjalannan ini satu paket sama acara Mentoring Nasional di kampus UNNES, jadi sekalian aja mampir ke UNDIP. Meskipun tak banyak teman seangkatan saya SMA yang masuk UNDIP, tapi adalah dua orang yang keterima tahun 2010 lalu. Mereka adalah adalah Stephanus J ( teman sekelas waktu kelas dua dan tiga dan arda ( yang tak ceritakan di postingan sebelumnya ), meskipun keduanya non – muslim tapi saya sangat dekat dengan keduanya. Seelain tiu ada agenda satu lagi yang tak kalah penting, silaturahmi dengan mas – mbak GEMILANG yang ada di semarang. Tapi sekali lagi kurang beruntung, karena hanya ketemu sama mas Syaifudin Zuhri yang merupakan kakak kelas 4 tahun diatas saya dan bagian dari keluarga besar Resholusi yang berhasil masuk kedokteran UNDIP yang sedang mengambil keprofesian.
Tepat pada tanggal 26 Januari petualangan ke Semarang dimulai. Pukul 19.45 kereta datang molor 15 menit dari yang seharusnya. Dengan duduk di gerbong 7 kursi 9D kereta api MATARMAJA jurusan pasar turi melaju menembus kepekatan malam. Sehingga perkiraan pada jam 01.30 dini hari saya akan sampai stasiun Semarang Poncol. Ini yang dikhawatirkan oleh ibu, nyampek semarang dini hari. Mau nginap di mana ? Apa lagi tidak tahu kotra semarang. Alhamdulillah, bantuan datang… Stephanus bisa menjemput dan siap menampung.. meskipun sebelumnya mas Syaifudin juga siap nampung ( gak enak beliau setiap hari ujian ) tapi gak jadi. Benar, pukul 01.45 kereta api berhenti di stasiun Semarang Poncol. Pagi – pagi buta di stasiun bukan sepi, bahkan ramai. Ramai para pedagang yang sedang mengemasi dagangannya, ada pula bongkar muat dari kontener, adalagi yang sedang menawarkan makanan ke penumpang didalam kereta dengan membawa meja portable dan siap di gelar di depan pintu kereta. Gak ada matinya, atau bahkan orang2 itu akan mati jika gak seperti itu. Gak tau juga.
Sembari duduk sambil mengamati aktivitas sekitar stasiun, sms mulai bertebaran. Sms minta bantuan untuk segera datang. Tak sabar menanti, telpon menyambung dengan jawaban “ tunggu sebentar, masih mau berangkat. Sekitar 30 menit “. Dalam hati berkata “ semoga masih ingat wajah si stephanus “. Ternyata saya masih ingat, tak ada yang berubah dari wajah polos seorang stephanus yang salam ini ku kenal. Meskipun jurusan ilmu perikanan dan budidaya perairan tak membuat kulitnya gosong karena keseringan ke pantai. “ ayo, ke kost ku. Sekitar 30 menit “. Perjalanan kini dilanjtukan ke daerah kost2an tembalang, kampus UNDIP atas. Sambil dalam perjalanan di menunjukan wisata seperti halnya tour guide. Ini lawang sewu…. Ke sana ada simpang lima…. Ini tugu muda…. Ini gereja terbesar di sini…. Ini tempat sekolahnya polisi…. Dst. Menakjubkan, melihat kota semarang bawah dari daerah pegunungan…. Fantastis.. pukul 02.25 nyampai kost dan langsung tak sadarkam diri, sampai matahari terbit dan bingung mencari temapt sholat karena ini temanku non muslim. Cukup jauh jalan akhirnya nemu juga, paahal tiadak tahu kalau dekat kost ada masjid yang siang nanti tak gunakan sholat jum’at.
Cukup seharian ini saja saya merepotkan temanyang satu ini, sudah harus menjemput pagi di stasiun ngantarkan keliling kampus UNDIP, menjemput saya karena nyasar ke POLINES ( padahal tujuan awal mau kemasjid UNDIP ). Maka tak ada pilihan lain selain merepotkan saudara – saudara yang lain. Sebenarnya ada mas adit ( yang mana juga orangnya gak pernah ketemu Cuma tau namanya ) sedang tidak ada di semarang. KKN DI Temanggung. Maka tak ada yang lain selain Tujuan selanjutnya “ Asrama FK UNDIP “ ( he…he… merepotkan steph harus ngantarkan ke sini ). Saatnya bersilaturahmi ke mas Syaifudin Zuhri, kedokteran undip. Awal kesini saya agak ragu, apakah nanti bisa mengenali wajahnya ( maklum selama ini tahunya Cuma dari foto yang terpampang di basecamp Resholusi ). Tapi, ikatan keluarga itu mengikat kami, sehingga meskipun ini pertemauan pertama langsung dapat mengenali. Agak canggung juga awalnya, gak pernah ketemu tapi sudah bertamu. Tapi inilah kelebihan ukhuwah dan silaturahmi itu. Semalam di sini sudah cukup untuk mendekatkan dengan kakak angkatan yang satu ini karena harus berangkat ke UNNES. Tapi karena ada tawaran kalau mau balik ke Asrama FK lagi nanti akan di ajak keliling Semarang, ya.. tak bisa di tolak penawaran itu. Hari minggu sore saya kembali lagi merepoti mas saifudin, dan seperti janjinya bahwa nanti akan di ajak keliling semarang pu dilakukan ( gak jadi keliling, kasihan masnya bsok mau ujian ) meskipun Cuma di taman KB ( karena ad ataman KB ) tempat nongkrong dan pacaran. Baru jalan sebentar hujan langsung turun deras mengguyur. Sampai kios2 makanan binggung melayani pelanggan agar tak kehujanan.maklum berdagangnya di bekas bangunan halte dengan atap yang buruk. Akhirnya hujan reda seiring berhentinya makan kami berdua.. nikmat sekali. Meskipun baru pertama berjumpa….
Mungkin inilah yang pernah di katakan senior – senior gemilang dalu. Kekuatan silaturahmi mengalahkan segalanya. Dengan selaturahmi kita bisa tambah ilmu, kalau mau makan bisa dapat makan dan minum, kalau ingin kemana – mana ada yang nampung, ada yang ngajak jalan – jalan, pokoknya komplitlah….. THE POWER SILATURAHMI. Dan misi Selanjutnya adalah Tour the Java – Lombok, dengan modal silaturahmi dan nomer orang – orang yang akan di tuju…..
Dan ilmu inilah yang saya dapat dai asrama FK UNDIP, tulisan penyemangat yang terukir pada marmer…
ISHTA TRUSHTA
NGESTI TUNGGAL
1896
KETAHUILAH
ASRAMA INI DIBANGUN OLEH MAHASISWA SETJARA MANDIR BERDIKARI. KARENA GELORANYA SEMANGAT PERSATUAN. PELIHARA DAN TINGKATKAN SEMANGAT INI
29 - 1 - 1987
P.N.U.P
FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP
0 comments:
Post a Comment