Hahahhaaa.. sudah bukan lagi itu
backsound pertemuan kali ini, karena memang udah tak lagi relasi dengan tema
pertemuan hari ini. ya, karena memang ini pertemuan special. Meskipun
sebenarnya dekat, namun kita sudah lama tak merapat. Walau hanya untuk berucap
dan cuap-cuap yang tidak pernah jelas pangkal dan ujungnya. Padahal, jarak
antara kami hanya beberapa centi saja kalau dilihat di peta. Aku tinggal koprol
saja bisa sampai kost arif. Kalau gak sengaja terpeleset sudah sampai kost
kholid dan andi. Tapi memang kesibukan masing-masing menyekat, yang dekat sudah
tak saling mengikat.
“Pandhawa” resholusi 6 surabaya,
begitu aku sering menyebutnya. Meskipun tak ada yang menjadi arjuna. Hahaha…
Angkatan resholusi 6 memang ada 5 orang laki-laki yang berada di kampus
Surabaya. Kholid (PENS), Andi hakim (Sistem Perkapalan), Supri (Teknik Mesin),
Arif Ardiansyah (D4 PENS) dan aku. Namun sayang, Pandhawa hari ini tak bisa
berkumpul, karena minus Supri. Kami maklum, orang sibuk atau memang “sok sibuk”
(semoga sibuk menjadi orang baik). Apa
pun yang terjadi, kita harus tetap pergi, tetap berbagi kisah dan inspirasi.
Selalu ada cerita, selalu ada
hikmah, selalu ada hal-hal yang baru soal kita. Entah kelakar tentang masa
depan. Refleksi kisah masa lalu atau kadang komitmen-komitmen kebersamaan.
Selalu ada kisah dan hikmah yang bisa dibagi. Tentu, karena kami memang satu
padepokan dan pasti tunggal guru. Namun kami beda ilmu. Tapi satu yang pasti,
kita adalah keluarga RESHOLUSI.
Tentang sabar
Ah.. cukup rasanya kalau mau
belajar tentang sabar kepada anak satu ini. kalau aku masih belajar tentang
teori bagaimana sabar. Dia sudah jauh dan jauh lebih dari hanya sekedar belajar
teori. Bayangkan saja kawan, rasanya tiap malam sakit sebelum tidur, bukan
sehari atau dua hari. Sudah hampir dua tahun. Dua tahunn.. bayangkan saja.
duduk dan tidur mu tak nyaman. Untuk beraktifitas lainnya.. kalau harus menahan
sakit kalau tak ingin lumpuh diatas pembaringan mesikpun rasanya juga sakit.
Ah.. dua tahunn kawan.. sahabat ku satu ini memang luar biasa.
Sahabat ku yang sangat sabar itu
adalah andi, sudah beberapa untuk ke tiga kalinya dia cuti kuliah untuk segera
menyembuhkan. Rumah sakit di solo sampai Surabaya, terapi sana kemari,
pengobatan alternative, semua sudah. Mungkin memang belum ketemu obatnya,
karena aku yakin semua penyakit ada obatnya. Bukankah seperti itu kata Nabi ?,
kecuali mati. Karena kematian tidak ada obatnya.
Jadi teringat cerita ustadz dalam
kajiannya. Ustadz tersebut menceritakan mertuanya yang sakit pernafasan yang
tidak terdeteksi. Semua dokter menyatakan tidak ada gangguan apa-apa. Dua tahun
menahan sakit, setiap hari kadang harus memakai tabung oksigen. Hingga pada
suatu hari beliau dibawa kerumah sakit. Dan sembuh. Kau tau bagaimana ceita
kesembuahannya?. Ternyata dokter yang memerikasa salah mengambil foto hasil
pemeriksaan beliau. Yang tadi dibaca bukan milik beliu, tapi milik sebelahnya.
Tapi bisa sembuh… kalau sudah memang waktunya sembuh pasti sembuh..
Semoga kau tetap sabar
saudaraku.. J
terimakasih telah memberikan pelajaran yang berharga. Semoga sakit mu adalah
penggugur dosa-dosa mu, semoga kesabaran mu adalah jalan mengantarkan kepada
ridho-Nya. (kau masih ingat pesan ini kam ?)
Kacang tak boleh lupa kulitnya
Ini kisah adalah rangkaian kisah
konyol yang selalu ada di Resho 6 semenjak kami dikumpulkan. Selalu ada saja
kekonyolan yang tak habis pikirlah. Sekarnag pelakunya dalah Arif ardiansyah.
Ini kisah konyol yang menjadi peringatan bari kami “anak-anak durhaka” yang tek
pernah kembali ke padepokan setelah menjadi ksatria hebat. Ya, sudah lama
rasanya tidak mengunjungi basecamp RESHOLUSI. Paling parah arif, terakhir
kesana pas lebaran.. padahal sekarang udah mau puasa lagi.. ckkckcck.. kuwalat
dia untuk kali ini.
Cerita ini dimulai pada pagi
hari, saat hp bergetar membangunkan pemiliknya. Tak ada nama kontaknya, hanya
deretan nomer yang seolah tak bertuan. Memang, semenjak kehilangan HP yang
lama, semua kontak belum terkumpul lagi. Termasuk nomer penting yang sekarang
memanggil.. msih dalam kondisi setengah sadar dia mengangkat telpon.
“hallo..”
“pye kabare’”
“saiki ng ndi””
“lanjut kuliah ng ndi ?”
“kerjo ng ndi?”
“hahahahaha…” (tawa khas hokage
pecah)
Kira–kira itulah yang ditanyakan
oleh sang penelpon yang belum memperkenalkan dirinya (asumsinya arif sudah tau).
Namun, kayaknya arif sengaja dikerjai sekalian sama hokage.. padahal
semua jawaban arif sangat tidak
tepat, seolah dia sedang tidak berbicara pada hokage, dan dia tidak mengenali suara itu. kau ingin tau jawabannya
??
“iya mas”
“Alhamdulillah”
“dateng Surabaya”
“llanjut kuliah dateng D4 PENS”
“Kerja di Manyar”
Dia tidak tahu sama sekali kalau
suara dibalik telpon itu adalah hokage.. dari tadi dipanggil dengan sebutan
“mas”. Hahaha.. karena arif menganggap yang telpon adalah kakaknya yang jauh disana.
Mirip suaranya.. hahah -_-
Semua sandiwara itu berakhir saat
tawa khas hokage pecah sudah tidak kuat menahan semenjak tadi mendengar jawaban
arif. “mas”..”mas”. hahaha..
Itulah sekelumit kisah konyol
edisi kuwalat karena gak pernah lagi silaturrahim. Sebab, dari kami berlima,
bru arif yang di telpon langsung oleh hokage. Special banget deh..
****
Jadi teringat tentang pesan
hokage, ketika silaturrahim ke basecamp (entah kapan, udah lupa ^_^). Tapi
masih teringat tentang pesan itu. masih melekat. Tentang silaturrahim yang
harus dijaga dan tersambungnya do’a. Tentang do’a seorang guru kepada muridnya.
Kalian pasti ingat bukan ? salah satu adab guru kepada muridnya adalah
mendo’akan. Itu yang selalu dipegang
oleh hokage dan itu pula yang menjadi kunci kesuksesan kami yang berada di
Keluarga RESHO.
Hmmm… itu hokage yang memegang
adab guru terhadap murid. Sekarang pertanyaannya, lha ini muridnya tidak memang
adab kepada gurunya… astagfirulllahh..
Beliau ibaratkan, do’a-do’a yang
selalu dipanjatkan disepertiga malam itu seperti beliau menelepon semua
anak-anaknya yang di RESHO. Meskipun itdak pernah disebut satu per satu nama
kami. Seperti orang menelpon, kalau nomer kontak si penelepon hilang, ya gak
akan tersambung telponnya..
Beliau melanjutkan, makanya, biar
nomer kontak mu gak hilang di pak Asob (hokage). Silaturrahim kalau sedang
pulang. Sering ngabari kalau ada sesuatu. Meskipun awak mu gak mendo’akan pak
asob gak opo.
Ahh.. pukulan telak yang membuat
langsung K.O
Inilah pesang yang harus di
ingat. Kacang yang tak boleh lupa akan kulit dan akarnya.
Ksatria tidak boleh lupa
padepokan yang membesarkannya..
Semoga dapat silaturrahim dalam
waktu dekat ini.
****
Terimakasih untuk semuanya..
Kamis, 01 Mei 2014
22.00-22.30
0 comments:
Post a Comment